Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi percakapan (pexels.com/Vera Arsic)

Pada saat kamu mengeluarkan pendapatmu, apakah pernah dituduh kurang berpendidikan atau kamu bukan siapa-siapa dan tidak paham apa-apa? Atau pernah mendengar orang lain mengambil kesimpulan tanpa bukti yang cukup kuat? Maka, itulah contoh dari logical fallacy.

Istilah Logical Fallacy - sering dimaknai cacat logika - merupakan kesalahan berpikir yang menghasilkan argumen keliru dan salah dipahami sebagai kebenaran. Contoh seperti Ad Hominem yang sering dijumpai di masyarakat dalam percakapan sehari-hari tanpa disadari.

Oleh karena itu, mari mengenali jenis logical fallacy lain agar kita terhindar darinya dan memperbaiki pola pikir yang wajib kamu ketahui.

1. Ad Ignorantiam

ilustrasi berpikir (pexels.com/Athena)

Cacat logika yang pertama ini berasal dari ketidaktahuan akan sesuatu dan mengambil kesimpulan bahwa hal tersebut tidak ada maupun sebaliknya. Biasanya digunakan oleh sesuatu yang bersifat tidak dapat dibuktikan secara nyata. Kedua pernyataan yang berlawanan dapat menjadi sebuah kebenaran.

Contoh :

1. Kamu tidak punya bukti bahwa kerasukan itu benar karena setan, maka kerasukan bukan karena setan.

2. Kamu tidak punya bukti bahwa kerasukan itu bukan karena setan, maka kerasukan karena ulah setan.

Kedua argumen tersebut dapat digunakan bagi mereka yang percaya setan dan tidak sebagai penyebab kerasukan.

2. Cherry picking

Editorial Team

Tonton lebih seru di