Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Jenis Diet yang Tepat untuk Orang dengan Masalah Pencernaan  

Ilustrasi wanita sakit perut (freepik.com/freepik)
Ilustrasi wanita sakit perut (freepik.com/freepik)

Pernah merasa bingung harus makan apa saat pencernaan kamu bermasalah? Mulai dari perut kembung, diare, sampai acid reflux, gangguan pencernaan bisa bikin harimu kacau. Nah, kabar baiknya, ada beberapa jenis diet yang dirancang khusus untuk membantu meredakan dan mencegah masalah pencernaan. Gak cuma bikin perut lebih nyaman, diet ini juga bisa meningkatkan kualitas hidupmu secara keseluruhan. Jadi, yuk kita bahas satu per satu!

Tapi, sebelum kita mulai, ada baiknya kamu tahu dulu: apa yang cocok buat satu orang belum tentu cocok buat yang lain. Jadi, penting banget buat konsultasi sama dokter atau ahli gizi sebelum mencoba diet tertentu. Oke, kita langsung masuk ke pembahasannya!

1. Diet rendah FODMAP

Ilustrasi membuat salad (freepik.com/freepik)
Ilustrasi membuat salad (freepik.com/freepik)

Diet rendah FODMAP dirancang khusus untuk orang dengan sindrom iritasi usus besar (Irritable Bowel Syndrome atau IBS) atau perut kembung. FODMAP adalah sekelompok karbohidrat fermentasi yang sulit dicerna oleh tubuh. Makanan seperti bawang, bawang putih, gandum, dan beberapa jenis buah seperti apel, mengandung FODMAP yang bisa memicu gas berlebihan dan kram perut.

Dalam diet ini, kamu akan mengurangi asupan makanan tinggi FODMAP dan menggantinya dengan makanan rendah FODMAP seperti zucchini, wortel, daging tanpa lemak, dan beberapa jenis buah seperti jeruk. Penelitian yang diterbitkan oleh Gastroenterology menunjukkan bahwa diet rendah FODMAP mampu mengurangi gejala IBS hingga 75%! Jadi, kalau kamu sering merasa perut "bernyanyi" keras, diet ini mungkin bisa jadi solusi.

2. Diet BRAT

Ilustrasi makanan pisang dan biji-bijian (freepik.com/freepik)
Ilustrasi makanan pisang dan biji-bijian (freepik.com/freepik)

BRAT adalah singkatan dari Banana, Rice, Applesauce, Toast. Diet ini sering direkomendasikan untuk orang yang sedang mengalami diare karena makanan-makanan ini mudah dicerna, rendah serat, dan membantu mengembalikan konsistensi tinja. Pisang, misalnya, mengandung pektin, sejenis serat larut air yang membantu menyerap cairan berlebih di usus.

Meskipun diet ini sangat membantu untuk meredakan gejala diare, penting untuk tidak melakukannya dalam jangka panjang. Kenapa? Karena diet BRAT cenderung kekurangan nutrisi penting seperti protein dan lemak. Jadi, gunakan diet ini hanya sebagai solusi sementara sampai pencernaanmu kembali normal. Jangan lupa juga untuk tetap terhidrasi, ya!

3. Diet bebas gluten

Ilustrasi wanita menyendok makanan (freepik.com/nensuria)
Ilustrasi wanita menyendok makanan (freepik.com/nensuria)

Kalau kamu sering merasa kembung atau sakit perut setelah makan roti atau pasta, mungkin tubuhmu sensitif terhadap gluten. Untuk orang dengan penyakit celiac, gluten bisa menyebabkan kerusakan pada dinding usus kecil dan mengganggu penyerapan nutrisi. Diet bebas gluten berarti menghindari semua makanan yang mengandung gandum, barley, dan rye.

Tapi, jangan sedih! Banyak kok alternatif gluten-free yang lezat, seperti nasi, quinoa, dan tepung almond. Sebuah studi yang dipublikasikan di Alimentary Pharmacology & Therapeutics menemukan bahwa diet bebas gluten bisa memperbaiki gejala pada 80% pasien celiac. Jadi, kalau kamu mencurigai gluten sebagai penyebab masalah pencernaanmu, ini bisa jadi langkah yang tepat.

4.  Diet tinggi serat

Ilustrasi  makan salad (freepik.com/freepic.diller)
Ilustrasi makan salad (freepik.com/freepic.diller)

Serat adalah "teman sejati" untuk ususmu, terutama kalau kamu sering mengalami sembelit. Serat membantu mempercepat pergerakan makanan di saluran pencernaan dan membuat tinja lebih lunak. Makanan tinggi serat seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, dan buah-buahan segar wajib masuk ke dalam menu harianmu.

Namun, hati-hati juga! Terlalu banyak serat bisa menyebabkan gas berlebihan, terutama jika kamu tidak terbiasa. Mulailah dengan menambah serat secara perlahan dan pastikan kamu minum cukup air. Berdasarkan rekomendasi Mayo Clinic, orang dewasa sebaiknya mengonsumsi sekitar 25-30 gram serat per hari.

5. Diet rendah lemak

Ilustrasi makanan dari ikan (pexels.com/Anastasia Shuraeva)
Ilustrasi makanan dari ikan (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Kalau kamu sering mengalami sensasi terbakar di dada alias acid reflux, diet rendah lemak bisa jadi pilihan. Lemak membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga bisa meningkatkan tekanan di perut dan memicu asam lambung naik ke kerongkongan. Makanan seperti gorengan, makanan berlemak tinggi, dan produk susu berlemak penuh sebaiknya dihindari.

Sebagai gantinya, pilihlah makanan rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulit, sayuran hijau, dan buah-buahan non-sitrus. Penelitian yang diterbitkan oleh American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa diet rendah lemak bisa mengurangi gejala acid reflux secara signifikan. Jadi, selain bikin pencernaan lebih nyaman, diet ini juga baik untuk kesehatan jantungmu.

Pencernaan yang sehat adalah kunci untuk tubuh yang bahagia. Memilih diet yang tepat bukan hanya tentang mengikuti tren, tapi juga tentang memahami kebutuhan unik tubuhmu. Apa pun diet yang kamu pilih, pastikan kamu melakukannya dengan bijak dan di bawah pengawasan ahli. Jangan lupa, setiap langkah kecil menuju kesehatan yang lebih baik adalah investasi besar untuk masa depanmu. Selamat mencoba, dan semoga pencernaanmu selalu bahagia!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us