Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
instagram.com/depreview_makassar

Uang panai' adalah salah satu dari sekian banyak tradisi suku Bugis Makassar ketika hendak melangsungkan proses pernikahan. Uang panai' diartikan sebagai pemberian harta benda oleh calon pengantin pria kepada calon pengantin wanita. 

Bagi mereka yang bukan berasal dari suku ini, memiliki berbagai pendapat berbeda mengenai tradisi tersebut. Dalam pandangan masyarakat luas, tradisi uang panai' ini justru membebankan calon pengantin pria. Mereka berpendapat seperti ini bukan tanpa alasan.

 Berikut sedikit fakta di balik tradisi uang panai' milik suku Bugis Makassar ini.

1. Besarnya uang panai ditentukan oleh status pendidikan dan keturunan sang gadis

instagram.com/indarwati21

Fakta ini yang paling banyak beredar di masyarakat. Mendengar besarnya uang panai yang harus disiapkan untuk pengantin wanita dengan status pendidikan yang belum begitu tinggi saja, semakin menambah persepsi buruk tentang tradisi ini. 

Misalnya saja, calon pengantin wanita mengenyam pendidikan hanya sampai pada tingkat SMA, uang panai' yang harus disiapkan berkisar pada angka 50 juta. Sedangkan untuk mereka yang berhasil menyelesaikan pendidikan sampai tingkat S1, uang panainya bisa sampai 150 juta. Apalagi jika status pendidikan sudah sampai pada tingkat S2. Jumlah tersebut belum melihat status keturunan calon pengantin wanitanya belum lagi jika ditambah dengan jenis pekerjaan wanita tersebut.

Pada beberapa kasus, jika calon pengantin wanita memiliki keturunan darah biru atau biasa dikenal dengan keturunan bangsawan, uang panai yang harus disiapkan oleh calon pengantin pria bisa mencapai angka satu miliar rupiah.

2. Tradisi ini menyiratkan bahwa tingginya uang panai bermakna tingginya penghargaan terhadap wanita

Editorial Team

Tonton lebih seru di