Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai perilaku yang tampak serupa namun memiliki makna yang berbeda. Salah satunya adalah perilaku narsis dan percaya diri. Kedua sikap ini sama-sama menunjukkan kepercayaan pada diri sendiri, namun memiliki perbedaan dalam motivasi dan dampaknya terhadap orang lain.
Percaya diri sering dianggap kunci kesuksesan, baik dalam menjalin hubungan maupun dalam konteks pekerjaan. Terdapat banyak panduan terkait cara meningkatkan rasa percaya diri. Dirasakan sebagai hal positif, membuat rasa percaya diri dipupuk secara berlebihan. Tanpa disadari bergeser menjadi sikap narsistik yang justru dapat merugikan diri sendiri dan membuat orang lain menjauh.
Percaya diri dan narsisme sekilas tampak sama, dan berikut lima garis tipis untuk membantu menbedakan keduanya.