Film bergenre horor selalu menyajikan adegan menyeramkan yang menimbulkan reaksi ketakutan. Sineas film menggunakan beberapa cara untuk membuat penonton semakin takut, salah satunya dengan efek jump scare.
Biasanya, efek jump scare dibangun oleh narasi dan adegan yang menegangkan kemudian hadir entitas yang muncul secara tiba-tiba. Efek ini dinilai berhasil membuat film horor menjadi lebih berkesan. Berikut beberapa rekomendasi film horor dengan jump scare tak terlupakan.
It Follows adalah film horor yang menghadirkan jumpscare paling tidak diantisipasi sebelumnya. Adegan yang paling menyeramkan di film ini adalah ketika Jay (Maika Monroe) sedang menceritakan kepada teman-temannya tentang makhluk gaib yang mengikutinya.
Di tengah cerita yang menegangkan itu, ada suara ketukan pintu dari luar. Temannya Jay, Yara, membuka pintu tersebut tanpa mengantisipasi keadaan di luar. Baru setelah ia menghadap ke arah Yara, sosok jangkung yang sangat menyeramkan muncul di belakang Yara.
The Conjuring mungkin menjadi film horor dengan jumpscare paling menyeramkan yang pernah dibuat. Terlebih lagi, film ini diangkat dari kisah nyata tentang keluarga Peron yang diganggu makhluk halus di rumah barunya.
Gangguan yang bertubi-tubi di malam hari bermula saat sang ibu, Carolyn Perron, menyelidiki suara aneh di ruangan bawah tanah. Ketegangan berlanjut ketika pintu tertutup secara tiba-tiba. Saat Carol mulai menyalakan korek api, tiba-tiba terdengar suara tepuk tangan di belakangnya. Adegan tepuk tangan ini sungguh ikonik dan pernah viral di zamannya.
Film horor dengan jumpscare menyeramkan selanjutnya adalah Talk to Me. Film yang baru dirilis 2023 lalu menceritakan tentang sekelompok teman yang menemukan tangan mayat yang diawetkan. Konon jika memegang tangan tersebut, mereka dapat berbicara dengan orang yang telah mati dengan syarat, tidak terlalu lama memegangnya.
Film ini menjadi hit karena selain ide ceritanya yang orisinal, juga terdapat beberapa adegan jumpscare yang membuat terngiang-ngiang.
Sinister adalah film horor Amerika yang menggunakan teknik jumpscare sangat menyeramkan. Berkisah tentang seorang penulis buku kriminal bernama Ellison Oswalt (Ethan Hawke) yang pindah ke rumah pinggiran kota bersama istrinya.
Seiring berjalannya waktu, ia baru mengetahui bahwa rumah tersebut dulunya menjadi tempat pembunuhan brutal. Semenjak Ellison menemukan beberapa video dokumentasi, ia mendapat gangguan makhluk supranatural yang berkeliaran di rumah tersebut.
Adegan jumpscare di Film The Nun mengundang kontroversi saat itu karena dinilai terlalu mendadak dengan efek suara yang begitu keras. Berbekal entitas makhluk halus yang narasinya dibangun dengan apik di The Conjuring, yaitu Valak, The Nun menceritakan tentang Suster Irene (Taissa Farmiga) yang melakukan penyelidikan supranatural setelah terjadi pembunuhan di biara kecil di Romania.
Ketegangan mulai meningkat saat Valak meneror Suster Irene di sebuah lorong di biara tersebut. Di sini, Valak yang awalnya muncul di belakang Suster Irene tiba-tiba menyerangnya dari sisi lain. Meskipun adegan ini memicu perdebatan, spin-off Film The Conjuring ini sukses di pasaran.
The Babadook adalah film horor psikologis dari Australia dengan efek jumpscare menakutkan tanpa mengandalkan kehadiran hantu. Film ini bahkan mendapatkan pujian dari kritikus karena dapat menyerang sisi psikologis penonton melalui kehadiran entitas dengan cara yang halus.
Menceritakan tentang seorang ibu tunggal yang membacakan buku dongeng berjudul Mr. Babadook kepada anaknya. Hal aneh mulai terjadi ketika sang ibu tidak bisa menghadapi pikiran-pikiran buruk tentang makhluk halus yang menggangu dirinya.
The Blair Witch Project adalah film horor yang mempelopori gaya horror found footage. Berbekal teknik dokumentasi yang dibuat apa adanya, ini menjadi film dengan jumpscare terseram saat itu.
Mengisahkan tiga mahasiswa perfilman yang hendak membuat film dokumentasi tentang Blair Witch, legenda urban yang cukup terkenal. Selama menyelesaikan proyek, mereka mengalami kejadian misterius, seperti mendengar suara tawa anak-anak dan suara misterius lainnya. Ketegangan mulai intens ketika mereka kehilangan arah pulang dan tak pernah bisa keluar dari hutan.
Penonton pasti tidak akan menduga efek jumpscare yang disajikan Insidious. Film horor garapan sutradara James Wan ini bahkan dibuatkan serinya setelah mendulang kesuksesan besar.
Mengisahkan seorang anak laki-laki bernama Dalton yang mengalami koma selama tiga bulan dan tubuhnya diganggu oleh makhluk halus yang jahat. Orang tua mereka meminta tolong pada seorang paranormal untuk menolong anak tersebut yang ternyata ruhnya tersesat di dimensi lain.
Terinspirasi oleh The Blair Witch Project, Paranormal Activity menggunakan teknik found footage untuk menciptakan rasa takut penonton. Jumpscare di film ini dihadirkan dengan cara halus dan tidak terduga.
Berbekal CCTV rumahan, film ini awalnya memperlihatlan aktivitas sehari-sehari sebuah keluarga kecil. Tidak ada yang aneh hingga malam tiba, benda-benda yang bergerak membuat suasana menjadi tegang.
Hereditary adalah film horor garapan sutradara Ary Aster yang menuai banyak pujian dari kritikus. Meskipun film ini mengeksplorasi lebih dalam tentang psikologi karakter utama, namun jumpscare yang dihadirkan tak kalah menyeramkan.
Mengisahkan seorang wanita bernama Annie Graham (Toni Collete) yang baru saja kehilangan ibunya, Ellen Leigh. Sejak kematian ibunya, kejadian-kejadian menyeramkan pun menghantui keluarga kecil Annie.
Jumpscare di film-film horor memang menimbulkan reaksi takut, namun hal itu tidak akan terjadi jika narasinya tidak dikembangkan dengan baik. Setelah membaca rekomendasi di atas, mau nonton yang mana dulu, nih?