Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Poster film animasi pendek The Last Trepangers. (Dok. Rumata' Artspace)

Makassar, IDN Times - Film animasi pendek karya anak Makassar, The Last Trepangers bakal diputar perdana di Australia. Film ini merupakan bagian pembuka dari seri animasi yang bercerita tentang relasi maritim melalui perdagangan teripang antara pelaut dari Makassar dan penduduk Australia bagian utara di masa lalu.

The Last Trepangers: A Brother From Across The Sea merupakan karya mahasiswa Fakultas Desain dan Komunikasi Visual Universitas Negeri Makassar (UNM) bekerja sama dengan Studio Makkomikki Makassar dan Rumata' Artspace - MIWF dengan dukungan Australia Indonesia Institute.

Penayangan perdana di Australia didukung oleh Skinnyfish Music, Charles Darwin University, Monash University, dan Rumata’ Artspace.

"Penayangan perdana animasi ini merupakan salah satu momentum penting forum pertukaran pertukaran budaya antara Indonesia dan Australia” kata Founder dan Direktur Rumata' Lily Yulianti Farid, dalam keterangan persnya, Kamis (24/11/2022).

1. Terinspirasi sejarah perdagangan teripang antara Makassar dan Australia

Founder Rumata Artspace Lily Yulianti Farid. IDN Times/Aan Pranata

The Last Trepangers, animasi yang diproduseri oleh Lily Yulianti Farid dan Abi Nurabdiansyah sebagai koordinator animator, bercerita tentang saudara kembar Hasan dan Hasni yang hidup di Makassar pada tahun 1907. Mereka menanti kepulangan kakak mereka yang berlayar ke Marege, Australia bagian Utara untuk mencari teripang.

Kisah Hasan dan Hasni terinspirasi oleh sejarah perdagangan teripang yang berlangsung di pertengahan abad ke-18 hingga awal abad ke-20, yang menghubungkan Makassar dan Marege selama dua ratus tahun lebih.

2. Media edukasi dan hiburan

Editorial Team

Tonton lebih seru di