ilustrasi bekerja (pexels.com/Christina Morillo)
Anggapan bahwa kecerdasan emosional tidak relevan dalam dunia kerja sering kali muncul karena terfokus pada kemampuan teknis atau intelektual saja. Dalam banyak kasus, keberhasilan profesional lebih banyak ditentukan oleh kemampuan interpersonal dan pengambilan keputusan yang matang. EQ berperan penting dalam kolaborasi tim, penyelesaian konflik, hingga kepemimpinan yang efektif.
Studi menunjukkan bahwa pemimpin dengan EQ tinggi cenderung lebih mampu memotivasi tim, menciptakan lingkungan kerja yang positif, dan merespons tekanan dengan tenang. Mereka juga lebih adaptif terhadap perubahan serta lebih mudah membangun kepercayaan. Oleh karena itu, mengabaikan peran kecerdasan emosional dalam karier justru bisa menjadi penghambat kesuksesan profesional.
EQ melibatkan sejumlah keterampilan yang dapat dipelajari, diasah, dan sangat berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk keberhasilan dalam karier. Memahami fakta di balik mitos-mitos seputar EQ menjadi langkah penting agar kemampuan ini bisa dimanfaatkan secara optimal dalam berbagai situasi. Penting menyadari bahwa kecerdasan emosional adalah pembelajaran seumur hidup dan tidak dapat dicapai dalam waktu singkat.
Referensi:
https://www.ourmental.health/intelligence/9-common-misconceptions-about-emotional-intelligence
https://www.talentsmarteq.com/emotional-intelligence-myths-misconceptions/
https://thinkifwethink.com/emotional-intelligence-the-secret-skill-that-outshines-iq-in-life-and-work
https://simplifyingmarketing.com/emotional-intelligence-myths/