ilustrasi wanita (pexels.com/Public Domain Pictures)
Hal lucu sekaligus menantang dari jadi ambivert adalah rasa bingung dengan diri sendiri. Hari ini bisa semangat kumpul bareng teman, besoknya malah pengen menghilang dan butuh waktu sendirian. Pergeseran mood ini wajar, karena mereka punya dua sisi yang saling melengkapi.
Mengutip PubMed Central, ambivert cenderung menunjukkan pola komunikasi yang seimbang. Misalnya, penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan diri sendiri (self-relevant pronouns) tidak terlalu dominan seperti ekstrovert, tapi juga tidak minim seperti introvert. Hal ini menunjukkan posisi abu-abu khas ambivert.
Ambivert adalah bukti bahwa kepribadian manusia nggak bisa dipatok hanya hitam dan putih. Mereka punya fleksibilitas untuk menyesuaikan diri dengan berbagai situasi, entah itu butuh bersosialisasi atau menikmati waktu sendiri. Keunikan ini justru jadi kekuatan yang sering diabaikan.
Kalau kamu merasa relate dengan fakta-fakta ambivert ini, bisa jadi kamu sebenarnya adalah seorang ambivert. Nggak perlu bingung lagi, karena ada banyak orang yang sama seperti kamu!