5 Dampak Gampang Tergiur Beli Barang Kualitas Rendah karena Murah

Jadi kesal karena sering trouble

Intinya Sih...

  • Memilih barang murah bisa berdampak buruk
  • Kualitas dan kegunaan lebih penting daripada harga
  • Barang murah seringkali menyebabkan pemborosan dan masalah jangka panjang

Membeli barang dengan harga yang begitu murah memang terdengar menguntungkan. Namun, itu hanya di awal, sebab sering kali keputusan tersebut malah menambah kerugian yang lebih banyak. Sesekali masih bisa dijadikan pembelajaran, tapi kalau sering, bisa bikin pusing karena dampaknya.

Lebih penting harga atau kegunaannya? Coba cari dulu yang terjangkau dengan kualitas baik. Jangan mudah tergiur murahnya, lalu kamu asal membeli barang dengan kualitas di bawah standar, tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang. Jika terus begitu, lima dampak negatif berikut ini akan kamu alami.

1. Sering kesal karena baru beberapa kali digunakan sudah sering trouble

5 Dampak Gampang Tergiur Beli Barang Kualitas Rendah karena Murahilustrasi orang merasa kesal (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Awalnya memang menguntungkan dan menyenangkan, bisa dapat barang impian dengan harga di bawah rata-rata. Namun, kesenanganmu gak bertahan lama, apalagi jika kualitas barangnya buruk. Baru beberapa kali digunakan sudah sering bermasalah. Akibatnya, kamu jadi gampang kesal. Ujungnya frustrasi dan menyerah, akhirnya beli lagi yang baru. Boros jika terus begitu.

2. Keluar banyak dana untuk perbaikan

5 Dampak Gampang Tergiur Beli Barang Kualitas Rendah karena Murahilustrasi tempat reparasi barang (pexels.com/cottonbro studio)

Barang yang kamu idamkan semestinya harganya standar, tapi karena ada yang menjual murah meski sudah tahu kualitasnya buruk, jangan marah jika nanti banyak hal yang diperbaiki. Cobalah bersabar, jika belum mampu membeli sesuatu yang unggul kualitasnya, menabunglah dulu, atau mencari barang yang lebih terjangkau tapi dengan tetap menjaga kualitas.

Dengan mengumpulkan anggaran dulu sampai cukup, baru membeli barang idamanmu dengan kualitas baik sejak awal, maka selanjutnya akan nyaman penggunaannya. Ini menghemat biaya perbaikan hingga jangka sewajarnya sesuai standar barang yang kamu beli.

3. Gak jadi hemat malah boros karena membelinya berkali-kali

5 Dampak Gampang Tergiur Beli Barang Kualitas Rendah karena Murahilustrasi orang merasa stres (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Niat mau berhemat dengan membeli barang murah meski kualitas rendah, malah akhirnya terjadi pemborosan. Barang dengan kualitas rendah biasanya mudah mengalami kerusakan, sehingga kamu perlu memperbaiki atau membeli lagi.

Jika masih mencari dengan harga di bawah standar, kamu bisa mengalami hal serupa untuk ke sekian kalinya. Kalau dihitung-hitung, biaya beli barangnya hingga berulang kali justru lebih mahal dibanding sejak awal membeli satu barang dengan kualitas tinggi yang awet dan maksimal fungsinya. Coba direnungkan dulu, belajarlah dari pengalaman lalu.

4. Kalau dijual lagi biasanya harganya turun drastis

5 Dampak Gampang Tergiur Beli Barang Kualitas Rendah karena Murahilustrasi laki-laki memegang uang sambil berekspresi bingung (pexels.com/Mikhail Nilov)

Karena sudah sering rusak dan perbaikan, jika kamu ingin menjualnya, harganya akan turun drastis. Gak jadi untung malah tambah buntung. Bandingkan dengan barang yang punya kualitas baik, ketika kamu ingin menjualnya kembali, harganya masih bisa standar. Tentu dengan syarat masih dalam kondisi baik, nilai jual di pasarannya gak terlalu bikin kamu mengelus dada.

Baca Juga: 5 Tips Rayakan Lebaran Tanpa THR, Tetap Bersyukur Bisa Kumpul Keluarga

5. Akhirnya hanya menumpuk di gudang rumah

5 Dampak Gampang Tergiur Beli Barang Kualitas Rendah karena Murahilustrasi tumpukan barang di gudang (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Akibat mementingkan murahnya daripada kualitas yang semestinya, kamu sudah kesal, rugi uang dan waktu ketika harus berkali-kali memperbaiki, dan saat mau dijual lagi ternyata kondisinya sudah gak berfungsi total. Kamu juga sudah malas menggunakannya karena malah menghambat pekerjaan dan kendala lainnya.

Akhirnya, barang tersebut menumpuk di gudang rumahmu. Tempat penyimpanan jadi penuh barang-barang yang gak bisa lagi dimanfaatkan. Kalau sejak awal sudah memilih barang berkualitas tinggi meski sedikit mahal, masalah seperti ini bisa dihindari.

Belajar jadi konsumen yang bijak dan cerdas, kualitas barang itu penting. Setidaknya, cobalah beli yang terjangkau dengan mutu yang standar. Kalau tergiur harganya yang sangat murah, ke depannya malah nambah biaya. Dijual kembali juga belum tentu laku, apalagi jika kondisinya gak layak pakai.

Coba pertimbangkan lagi, apakah barang tersebut menjadi kebutuhan mendesakmu? Jika bukan, sebaiknya tunda membelinya. Daripada sama sekali gak dapat manfaatnya hingga jangka panjang, sebaiknya tunda dulu sampai kamu punya cukup dana untuk membeli yang berkualitas tinggi.

Baca Juga: 5 Tips Menabung di Bulan Ramadan untuk Mencapai Target Keuangan

Adelbertha Eva Y Photo Community Writer Adelbertha Eva Y

Tetap Semangat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya