2. Temui orang-orang terdekat

ilustrasi orang ngobrol (pexels.com/Sam Lion)

Menghadapi masa sulit seperti ini, kamu jelas perlu untuk mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat. Curhat atau menceritakan perasaanmu dengan teman dekat, keluarga, atau konselor, akan bisa memberikan perspektif yang berbeda dan mendukung kamu selama proses penyembuhan.

Walaupun ini memang berat dan mungkin akan membuka luka yang berusaha kamu tutupi. Tapi terkadang, mengungkapkan perasaan yang kamu pendam akan dapat membantu meringankan beban emosional, lho.

3. Temukan kegiatan yang bikin kamu merasa bahagia

ilustrasi seseorang meditasi (pexels.com/Shu lei)

Fokuslah pada kegiatan yang meningkatkan perasaan bahagia dan meningkatkan kesehatan mentalmu. Ini bisa termasuk hobi yang kamu sukai, olahraga, meditasi, atau bahkan berusaha menemukan hobi atau minat baru.

Cobalah sedikit demi sedikit belajar menciptakan momen kebahagiaan kecil dalam kehidupan sehari-harimu. Ini akan dapat membantu mengalihkan perhatian dari sakit hati dan membangun kembali rasa percaya diri.

4. Refleksi dan evaluasi hubunganmu secara sehat

ilustrasi seseorang bertengkar (pexels.com/Alex Green)

Meskipun akan sangat sulit, penting untuk merefleksi kembali hubunganmu secara jujur dan objektif. Cari tahu kembali apakah ada tanda-tanda yang telah kamu abaikan sebelumnya, atau apakah ada pola negatif dalam hubungan tersebut.

Mengidentifikasi aspek-aspek tersebut akan membantu kamu belajar dari pengalaman ini dengan lebih baik. Sehingga akan mencegah terulangnya kesalahan yang sama di masa depan.

5. Fokuslah pada pemulihan diri

ilustrasi seseorang melakukan self-worth (pexels.com/Snapwire)

Fokuslah pada perbaikan diri dan pertumbuhan dirimu. Gunakan waktu ini untuk merenungkan kembali apa yang kamu inginkan dari kehidupan dan bagaimana kamu bisa tumbuh menjadi versi terbaik dari diri sendiri.

Ini mungkin bisa dengan cara mengembangkan keterampilan baru. Atau, kamu juga bisa mulai dengan membentuk kebiasaan sehat atau mengejar tujuan pribadi yang mungkin kamu abaikan selama ini.

Baca Juga: 3 Tanda Orang yang Terlalu Berbangga Diri, Tidak Patut untuk Ditiru!

6. Berpikir positif dan tetapkan tujuan masa depan

ilustrasi seseorang memvalidasi diri (pexels.com/Tim Douglas )

Last but not least, jangan biarkan pengkhianatan menghalangi kamu untuk memiliki pandangan positif soal masa depan. Tetapkan tujuan yang menantang dan realistis untuk diri sendiri. Kemudian mulailah bekerja menuju pencapaian tujuan tersebut.

Mengalihkan fokus dari masa lalu ke masa depan akan bisa membantu kamu mengembangkan rasa optimis dalam diri. Sehingga kamu akan punya keyakinan bahwa kebahagiaan yang lebih besar masih menunggu di depan.

Menerapkan langkah-langkah diatas akan dapat mengurangi sakit hatimu karena pengkhianatan dan perselingkuhan. Sebaliknya, kamu akan mampu memulai perjalanan menuju kesembuhan dan pertumbuhan diri yang lebih baik. Prosesnya mungkin memakan waktu, jadi tetaplah bersabar dan terus cintai dirimu sendiri selama perjalanan ini. Siap belajar berdamai dengan keadaan ini?

Baca Juga: 5 Kriteria Perempuan yang Dicari Pria untuk Menjadi Pendamping Hidup