Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi permen (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Konsumsi gula berlebih memang sering kali dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, mulai dari obesitas hingga diabetes tipe 2. Namun, gula juga merupakan salah satu sumber energi cepat bagi tubuh, terutama dalam bentuk glukosa. Ketika seseorang memutuskan untuk berhenti mengonsumsi gula sepenuhnya, tubuh akan mengalami sejumlah perubahan, baik yang bersifat positif maupun yang membutuhkan adaptasi.

Namun, apa sebenarnya yang terjadi pada tubuh ketika asupan gula dihentikan sama sekali? Proses ini ternyata melibatkan serangkaian perubahan fisiologis dan psikologis yang kompleks. Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut.

1. Sakit kepala hingga perubahan mood

ilustrasi sakit kepala (pexels.com/Kaboompics)

Dalam 24 sampai 72 jam pertama setelah berhenti mengonsumsi gula, banyak orang mengalami gejala seperti sakit kepala, lemas, dan mudah tersinggung. Tubuh yang terbiasa mendapatkan energi cepat dari gula akan mengalami kebingungan saat pasokan itu mendadak dihentikan. Beberapa gejala umum yang muncul meliputi sakit kepala, kelelahan ekstrem, hingga mudah marah.

Selain gejala fisik, perubahan suasana hati juga menjadi efek yang kerap muncul. Hal ini terjadi karena gula turut berperan dalam pelepasan dopamin, hormon yang memberi rasa senang. Saat kadar dopamin menurun karena tidak ada asupan gula, seseorang bisa merasa cemas, murung, bahkan depresi ringan jika tidak diimbangi dengan nutrisi seimbang.

2. Peningkatan sensitivitas insulin

ilustrasi cek gula darah (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Salah satu manfaat terbesar dari berhenti konsumsi gula adalah meningkatnya sensitivitas insulin. Tanpa gula tambahan, tubuh menjadi lebih efisien dalam mengelola kadar glukosa darah. Hal ini dapat menurunkan risiko resistensi insulin, yang merupakan cikal bakal dari diabetes tipe 2.

Dalam jangka panjang, tubuh yang bebas dari kelebihan gula cenderung memiliki kadar insulin yang lebih stabil. Ini tidak hanya berdampak pada kesehatan pankreas, tetapi juga membantu menjaga berat badan tetap ideal. Namun, manfaat ini hanya optimal jika pola makan keseluruhan tetap sehat dan seimbang.

3. Perubahan pada rasa dan nafsu makan

ilustrasi wanita yang sedang makan (freepik.com/Drazen Zigic)

Menghilangkan gula dari menu harian juga akan memengaruhi persepsi rasa dan selera makan. Makanan yang dulu terasa hambar bisa jadi terasa lebih manis karena indera perasa mulai "reset" dari paparan gula berlebihan. Dalam beberapa minggu, preferensi rasa pun mulai berubah dan keinginan terhadap makanan manis cenderung menurun secara alami dan bertahap.

Selain itu, pengurangan konsumsi gula juga membuat nafsu makan lebih terkontrol dan tidak impulsif. Gula olahan sering memicu lonjakan glukosa darah yang menyebabkan rasa lapar palsu dan konsumsi berlebihan. Dengan kadar gula darah yang lebih stabil, tubuh lebih mudah membedakan antara rasa lapar dan sekadar keinginan mengemil.

4. Potensi penurunan berat badan

ilustrasi menimbang berat badan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Salah satu dampak yang paling cepat dirasakan setelah berhenti mengonsumsi gula adalah penurunan berat badan. Gula mengandung kalori tinggi namun minim nilai gizi, sehingga dengan menghilangkannya, asupan kalori harian akan otomatis berkurang. Hal ini menjadi faktor penting dalam menciptakan defisit kalori yang dibutuhkan untuk menurunkan berat badan.

Tanpa gula tambahan, tubuh tidak lagi menyimpan kelebihan energi dalam bentuk lemak. Proses pembakaran lemak menjadi lebih efisien karena tidak terganggu oleh lonjakan insulin akibat konsumsi gula. Namun, keberhasilan ini tetap bergantung pada gaya hidup keseluruhan, termasuk aktivitas fisik dan kualitas tidur.

Berhenti mengonsumsi gula sepenuhnya bisa memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan tubuh. Meskipun proses adaptasinya tidak selalu mudah, kamu bisa mendapatkan manfaat jangka panjang seperti peningkatan metabolisme, kestabilan hormon, hingga berat badan yang terkontrol. Namun, penting untuk memastikan tubuh tetap mendapat asupan karbohidrat kompleks dan nutrisi seimbang agar tidak terjadi kekurangan energi.

Sumber:

  • https://www.eatingwell.com/article/7869775/what-happens-to-your-body-when-you-cut-out-sugar/
  • https://www.health.com/nutrition/what-happens-when-you-stop-eating-sugar
  • https://integrishealth.org/resources/on-your-health/2023/september/what-happens-to-your-body-when-you-stop-eating-sugar

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team