5 Cara Meminimalisir Sikap FOMO dengan Disiplin Diri yang Ketat

Fear of missing out atau FOMO memang kerap mengambil alih kendali hidup. Kita menjadikan tren sebagai patokan utama agar diterima di lingkungan sosial. Terdapat perasaan rendah diri ketika tidak bisa mengikuti tren yang sedang berlangsung. Terbawa arus FOMO pada akhirnya akan menjerumuskan ke dalam kehidupan manipulatif.
Dalam hal ini, kita perlu meminimalisir sikap FOMO dengan disiplin diri yang ketat. Ini merupakan kombinasi dari kesadaran sekaligus pengelolaan diri yang efektif dan terencana. Dalam rangka meminimalkan sikap FOMO melalui disiplin diri, berikut kiat-kiat yang harus kamu terapkan.
1. Membangun rutinitas yang positif

Fear of missing out atau FOMO menjadi fenomena yang hadir menyertai kehidupan generasi muda. Kita merasa tertarik untuk mengikuti tren tertentu. Jika tren itu bersifat positif tentu tidak jadi masalah. Namun yang sering terjadi, FOMO berkaitan dengan kehadiran tren yang membawa pengaruh buruk. Contohnya gaya hidup hedon atau pemborosan.
Meminimalisir sikap FOMO dapat dilakukan dengan menerapkan disiplin diri yang ketat. Cara pertama dengan membangun rutinitas positif dalam keseharian. Disiplin bukan hanya menahan diri, namun juga membangun kebiasaan yang baik. Pilih aktivitas yang memberi makna personal, bukan hanya validasi eksternal.
2. Dengan melatih rasa syukur

Banyak hal yang memicu seseorang terjebak dalam sikap FOMO. Contohnya saat mereka melihat segala sesuatu yang terkesan menarik di media sosial. Kemudian timbul keinginan untuk memiliki barang-barang tertentu yang sedang menjadi tren. Padahal, barang tersebut tidak menjadi bagian dari prioritas.
Sikap FOMO ternyata dapat diminimalkan dengan menerapkan disiplin diri yang ketat. Kita perlu melatih rasa syukur dalam segala situasi. Diantaranya dengan menerapkan gratitude journaling. Tuliskan tiga hal yang patut disyukuri setiap harinya. Ini akan memperkuat rasa cukup dan mengurangi rasa kurang karena membandingkan diri dengan orang lain.
3. Menetapkan batas antara realita dengan dunia maya

Seiring dengan perkembangan teknologi digital yang pesat, batas tipis antara realita dengan dunia maya berkurang. Bahkan seseorang lebih memilih memprioritaskan dunia maya dengan segala macam pengaruh di dalamnya. Salah satu yang kerap menarik perhatian adalah fenomena fear of missing out atau FOMO.
Di sinilah cara meminimalisir sikap FOMO dengan disiplin diri yang ketat. Kita perlu menetapkan batas antara realita dengan dunia maya. Apa yang terlihat di media sosial tidak lebih dari potongan terbaik. Masih banyak sisi dari realita yang tidak tampak dalam kehidupan dunia maya.
4. Memperkuat lingkungan sosial yang sehat

Banyak alasan mengapa seseorang memilih ikut terjebak fenomena FOMO. Salah satunya ingin diterima oleh circle pergaulan. Mereka mengikuti tren sehingga lingkungan sosial mengakui eksistensi dan kehadirannya. Tanpa disadari jika sikap FOMO akan merusak keseimbangan hidup.
Bagaimana cara meminimalisir sikap FOMO dengan disiplin diri yang ketat? Kita perlu memperkuat lingkungan sosial yang sehat. Dekatkan diri dengan orang yang menghargai keaslian dan bukan tren semata. Kurangi paparan dari lingkungan yang terlalu kompetitif atau pamer berlebihan.
5. Melakukan refleksi harian atau mingguan

Disiplin diri yang ketat sangat diperlukan saat kita sedang terjebak sikap FOMO. Kehadiran tren dianggap sebagai patokan utama yang harus diikuti. Adapun aspek penting hidup yang menjadi prioritas justru terabaikan. Kondisi ini yang pada akhirnya menurunkan kualitas hidup secara perlahan.
Meminimalisir sikap FOMO dengan disiplin diri yang ketat, kita perlu melakukan refleksi harian atau mingguan. Luangkan waktu untuk mengevaluasi kembali keputusan yang hendak diambil. Tuliskan kembali hal-hal apa saja yang buat kita merasa tertinggal. Kemudian evaluasi kembali apakah itu bagian dari prioritas atau sekadar ilusi sosial.
Sikap FOMO identik dengan euforia dalam waktu sesaat. Setelah tren itu berlalu, tentu tidak membawa pengaruh berarti bagi kehidupan. Kita harus mampu meminimalisir sikap FOMO untuk menjaga keseimbangan hidup. Mengelola diri dengan disiplin menjadi salah satu cara yang tepat agar kehidupan tetap berjalan stabil.