Buku "Kisah Kasih dari Dapur": Tak Cuma Makanan, Piring Juga Berisi Isu Sosial-Budaya

Intinya sih...
Buku "Kisah Kasih dari Dapur" berisi 10 esai fokus pada khazanah kuliner di Sulawesi Selatan, menggambarkan potret dinamika budaya, ekonomi, dan gender dalam masyarakat.
Penulis, Wilda Yanti Salam, merasa dekat dengan dunia kuliner karena dibesarkan oleh ibu yang berprofesi sebagai pembuat kue dan makanan. Ia juga melakukan riset tentang makanan sebagai simbol relasi kuasa.
Wilda memilih bakso dan kapurung sebagai makanan yang mewakili spirit buku ini, serta membahas bagaimana beras mengubah kebiasaan konsumsi orang-orang di Sulawesi.
Makassar, IDN Times - Dapur bukan hanya sebuah ruangan dalam rumah yang seringkali hanya dianggap sebagai tempat mengolah masakan. Di dalamnya turut pula potret dinamika budaya, ekonomi hingga gender yang hidup dalam masyarakat. Hal tersebut menjadi bahasan peneliti Wilda Yanti Salam dalam buku kumpulan esai "Kisah Kasih dari Dapur" (Penerbit Partikular, 2024).
Berisi 10 esai, buku setebal 95 halaman tersebut berfokus pada khazanah kuliner di Sulawesi Selatan. Sebut saja tradisi membuat kapurung yang menjadi momen berkumpulnya para tetangga, pengawetan ikan agar tahan lama, keunikan pallu kaloa' yang jarang masuk radar pencinta kuliner, penyebutan kue tradisional di sejumlah lagu daerah, hingga sisi lain dari ballo'.