Manajemen stres (Pexels.com/Andrea Piacquadio)
Saat ini, tidak ada cara yang diketahui untuk mencegah broken heart syndrome. Namun, mempelajari teknik manajemen stres dan pemecahan masalah dapat membantu Anda mengatasi stres fisik dan emosional. Selain itu, teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, menulis jurnal, mindfulness, mandi air hangat, dan menyalakan lilin aromaterapi juga dapat berkontribusi dalam mencegah terjadinya sindrom ini.
Menerapkan kebiasaan sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, tidur 7-9 jam setiap malam, serta menghindari produk tembakau dan alkohol, juga dapat membantu mengelola stres fisik dan emosional dengan lebih baik.
Broken Heart Syndrome bukan hanya sekadar ungkapan perasaan, tetapi contoh nyata dari kondisi medis yang menunjukkan bagaimana emosi dapat memengaruhi kesehatan fisik. Mengelola stres dengan baik dan menjaga keseimbangan emosional adalah kunci utama dalam mencegah sindrom ini. Dengan memahami dan merespon secara adekuat terhadap kondisi ini, kita dapat menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kualitas hidup banyak orang.
Sumber Rujukan:
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17857-broken-heart-syndrome
- https://www.heart.org/en/health-topics/cardiomyopathy/what-is-cardiomyopathy-in-adults/is-broken-heart-syndrome-real
- https://ayosehat.kemkes.go.id/misteri-medis-patah-hati-inilah-fakta-di-balik-sindrom-broken-heart