4 Cara Efektif Ajarkan Body Positivity pada Anak Sejak Dini 

Penting ditanamkan untuk meningkatkan kepercayaan diri anak

Mengajarkan anak tentang pentingnya kesadaran dan kepercayaan diri terhadap tubuh sejak dini, penting diperhatikan orangtua. Dilansir Parents, kesadaran dan kepercayaan tubuh yang positif serta fokus pada fungsi daripada penampilan dapat membantu anak sepanjang hidup mereka. Sebaliknya, harga diri yang rendah dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti depresi, kecemasan, dan gangguan makan.

Sayangnya, mengenalkan body positivity pada anak sering kali menjadi tantangan bagi orangtua, utamanya ketika anak memasuki usia remaja. Mereka mungkin akan lebih sering membandingkan tubuh dengan teman sebaya atau bahkan public figure tertentu di media online. Yang mana gak jarang, hal ini membuat anak kurang percaya diri.

Meskipun begitu jangan khawatir dulu. Pasalnya ada empat cara efektif ajarkan body positivity pada anak sejak dini. Simak sampai akhir, ya!

Baca Juga: 5 Hal yang Dapat Membuat Tantrum pada Anak Jadi Lebih Buruk, Catat!

1. Mengajarkan konsep body positivity sejak masa pra sekolah

4 Cara Efektif Ajarkan Body Positivity pada Anak Sejak Dini ilustrasi memakai kaos kaki (unsplash.com/unsplash+)

Pada dasarnya body images negatif bukan hal sepele, namun bisa memengaruhi perkembangan anak. Hal tersebut  bisa meruntuhkan kepercayaan diri dan memicu perasaan frustasi karena mereka merasa ada kekurangan dalam diri yang membuatnya buruk di depan orang lain. Maka dari itu, memberikan pengertian mengenai pentingnya body images positif  pada anak perlu dilakukan sejak dini atau bahkan sejak masa pra sekolah.

Dilansir Parents, penelitian menunjukkan anak-anak mulai berbicara tentang masalah tubuh sejak usia lima tahun. Itulah mengapa penting bagi orang tua untuk memulai percakapan ini lebih awal. Para ahli menjelaskan cara-cara sederhana untuk mengenalkan body positivity, bahkan sebelum seorang anak mulai masuk taman kanak-kanak. Hal tersebut bisa dimulai misalnya dengan mengenalkan anggota-anggota tubuh beserta fungsinya, melakukan self talk positif akan tubuh di depan cermin, dsb. Sehingga dari sini diharapkan nantinya  mereka lebih memprioritaskan untuk merawat diri.

2. Fokus akan kebugaran dan kesehatan anak

4 Cara Efektif Ajarkan Body Positivity pada Anak Sejak Dini ilustrasi aktif bergerak (unsplash.com/unsplash+)

Faktanya, mengajarkan anak tentang body positivity sejak dini memang bukan perkara mudah. Apalagi ketika  mereka mulai memahami bahwa dirinya mungkin memiliki perbedaan dengan orang lain, atau bahkan mendengar asumsi tentang bentuk tubuh sempurna, dsb. Maka dari itu agar anak lebih aware, orangtua perlu memperkenalkan tentang konsep perbedaan itu sendiri. Ini bisa dimulai dengan menjelaskan perbedaan warna kulit, bentuk fisik, atau tinggi badan, dan lainnya.

Selain itu, orangtua juga perlu mengajari anak untuk aktif bergerak dan lebih fokus pada kesehatan dibanding bentuk fisik atau penampilan. Dalam hal ini, dorong anak untuk menemukan aktivitas fisik yang disukai, sehingga membuat mereka nyaman.

Sebaliknya, hindari menyebut olahraga sebagai cara untuk mengurangi berat badan. Meskipun tujuannya baik, cara seperti ini bisa memicu perasaan  terpaksa. Melansir Very Well Family, Monica Vermani, seorang psikologis klinis dan author  dari "A Deeper Wellness: Conquering Stress, Mood, Anxiety and Traumas" menyebut, penting mengubah sudut pandang olahraga sebagai sesuatu yang perlu kamu lakukan, bukan untuk citra tubuh. Sebaliknya, pertimbangkan juga manfaat lain, termasuk meningkatkan suasana hati, kekuatan, stamina, dan perasaan bahagia.

3. Tunjukkan anak-anak contoh dalam kehidupan sehari-hari

4 Cara Efektif Ajarkan Body Positivity pada Anak Sejak Dini ilustrasi ibu dan anak (unsplash.com/ jhon david)

Idealnya, mengajarkan anak tentang body positivity bukan hanya perlu fokus pada anaknya, namun juga harus diawali dari orangtua. Mengapa demikian? Sebab, orangtua adalah contoh  dan anak adalah peniru handal. Misalnya ketika orangtua melakukan diet ketat dan berbahaya, nantinya anak bisa meniru kebiasaan tersebut. Maka dari itu, penting bagi orangtua untuk mengubah mindset ke body images postif juga, agar anak mendapatkan energi yang sama.

Hal tersebut bisa dimulai dengan mengubah kebiasaan dan memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Dilansir The Florida Center, sebagai orangtua  cara terbaik yang bisa kamu lakukan untuk mengenalkan body positivity kepada anak yaitu dengan memberikan contoh. Bangun awareness tentang bagaimana berbicara pada diri sendiri di depan cermin, dan usahakan untuk tidak mengkritik atau nge-judge penampilan diri. Selain itu, orangtua juga bisa bisa memberikan pemahaman bahwa menarik itu bukan hanya karena fisik, namun memiliki inner beauty yang terus dirawat dan ditingkatkan.

4. Mengajak anak berdiskusi akan makanan sehat dan menerapkan pola makan yang seimbang

4 Cara Efektif Ajarkan Body Positivity pada Anak Sejak Dini ilustrasi anak makan (unsplash.com/tanaphong toochinda)

Seperti yang telah disebut sebelumnya, Melatih body positivity artinya kita perlu menekankan pada kesehatan, bukan penampilan. Jadi, selain  mengajarkan anak untuk aktif bergerak, orangtua juga perlu mengenalkan mereka tentang makanan sehat dan cara menerapkan pola makan yang seimbang. Misalnya dengan mengenalkan aturan makan yang tepat, memilih makanan yang bergizi, dsb. Dalam hal ini, orangtua bisa menggunakan istilah atau contoh sederhana yang dipahami anak.

Mengutip Parents, Ilan Shapiro, seorang dokter anak dan direktur medis pendidikan kesehatan dan kesejahteraan di AltaMed Health Services di Los Angeles menyebut, mengatur makanan yang dikonsumsi keluarga menjadi tiga kelompok yaitu selalu, kadang-kadang, dan jarang, bisa jadi opsi. Kategori 'selalu' adalah makanan sehat dan bergizi yang kita konsumsi sehari-hari seperti protein, salad, dan sayuran. Kelompok 'terkadang' bisa berupa makanan olahan atau cepat saji dan sejenisnya. Sedangkan untuk kategori jarang yaitu makanan seperti keripik, permen, donat, atau es krim. Kamu perlu menjelaskan bahwa kategori 'jarang' meskipun rasanya enak tapi tinggi gula atau lemak dan tidak sehat untuk tubuh.

Pada dasarnya mengajari anak tentang body positivity memang bukan perkara mudah. Bukan hanya karena mereka mulai memahami perbedaan atau mendengar asumsi tentang bentuk tubuh sempurna, namun bisa juga karena body shaming   yang membuat mereka sulit menerima diri. Maka dari itu anak-anak perlu pendampingan, dan bimbingan mengenai konsep self love secara bertahap, atau bahkan mengajak anak konsultasi ke ahlinya jika kecemasan mereka berlebihan.

Baca Juga: 5 Tips Agar Terhindar dari Toxic Positivity, Kelola Emosi Negatif!

Aprilia Nurul Aini Photo Community Writer Aprilia Nurul Aini

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya