Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Quarter-life crisis adalah proses pencarian identitas bagi orang-orang yang memasuki masa dewasa awal, dari usia 20-an hingga 40-an. Di usia ini, banyak orang bingung tentang diri mereka sendiri dan apa yang harus dilakukan.
Dalam sebuah penelitian, para ahli British Psychological Society mengungkap bahwa kecemasan akibat quarter life crisis biasanya terdiri dari lima tahap utama. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing tahapan tersebut, dikutip dari New Scientist.
Baca Juga: Tak Perlu Stres! 5 Langkah Mengatasi Quarter-Life Crisis
1. Fase pertama: Merasa terjebak
ilustrasi merenung (pexels.com/Alex Green) Pernahkah kamu merasa terjebak oleh rutinitas dan pilihan hidup yang kamu buat? Mulai dari hubungan asmara, pertemanan hingga pilihan karir, benar-benar terasa membosankan. Kamu merasa tidak bisa mendapatkan kebahagiaan dan kenyamanan dari semua yang sudah kamu miliki.
Hari-hari dalam hidup kamu tidak menarik dan kamu kehilangan motivasi untuk menjalaninya. Jika kamu merasakan hal ini, kamu mungkin berada di tahap awal quarter life crisis. Rasa terjebak yang menumpuk akan membawa kamu ke level berikutnya.
2. Fase kedua: Rasa ingin bebas
ilustrasi marah (pexels.com/Liza Summer) Saat kamu muak atau bahkan lelah karena merasa terjebak, kamu merasakan keinginan yang kuat untuk keluar dari situasi tersebut. Kamu ingin mencoba hal-hal baru di luar rutinitas kamu, bahkan mengubah pilihan karir atau jurusan yang kamu minati.
Perasaan ingin bebas ini mungkin tidak terlalu besar pada awalnya, namun semakin lama kamu merasa lelah terjebak, keinginan untuk bebas semakin besar. Keinginan kuat untuk bebas membawa kamu ke level berikutnya.
3. Fase ketiga: Memilih melepaskan
ilustrasi berpikir (pexels.com/Andrea Piacquadio) Pada titik ini, keinginan bebas untuk memandu keputusan kamu. Kamu akhirnya memiliki keberanian untuk benar-benar membebaskan diri dari hal-hal yang membuat kamu merasa terjebak. Pada titik ini, kamu mungkin memutuskan untuk putus dengan pasangan atau teman yang kamu rasa mungkin tidak sependapat dengan kamu.
Meski langkah ini terasa sangat ekstrem, langkah ini memiliki dampak terbesar dalam membuat kamu merasa lebih baik! Tahukah kamu, seringkali lingkungan kita banyak mempengaruhi kita untuk meninggalkan jati diri kita yang sebenarnya.
Jadi ketika kamu "bebas" dari keterikatan kamu, kamu bisa lebih bebas untuk mengeksplorasi diri dan hal-hal yang kamu minati. Kamu akan melihat bahwa keinginan kamu akan menjadi lebih jelas dan kamu sendiri akan dapat membuat keputusan yang baik.
4. Fase keempat: Menata ulang
ilustrasi menulis (pexels.com/Andrea Piacquadio) Ketika kamu telah mengalami konsekuensi dari keputusan yang sulit dan menemukan keberanian batin untuk mengenali diri kamu yang sebenarnya, kamu siap untuk mengatur ulang hidup kamu. Kamu sekarang tahu lebih jelas mana yang sesuai dengan keinginan pribadi kamu dan mana yang tidak. Ini memungkinkan kamu untuk memutuskan apa yang harus diprioritaskan dan apa yang tidak.
Kamu mungkin merasa menyesal di tahap ini karena kamu melepaskan banyak hal di tahap sebelumnya. Namun, kamu harus mengingatkan diri sendiri bahwa hidup adalah pilihan. Mendorong diri sendiri untuk membuat keputusan baru yang lebih baik terkadang berarti mengorbankan sebagian besar zona nyaman kamu yang ada, tetapi percayalah, apa yang ada di hati dan misi pribadi pasti jauh lebih worth it!
Baca Juga: 6 Saran untuk Kamu yang Sedang Mengalami 'Quarter Life Crisis'