TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Tips Menyelamatkan Diri dari FOMO, Ciptakan Hidup yang Tenang

Bisa tetap bahagia meski tidak mengikuti tren yang ada

ilustrasi seorang perempuan yang sedang menikmati minuman (pexels.com/Andre Furtado)

Intinya Sih...

  • FOMO, perasaan takut ketinggalan tren, dapat menghilangkan ketenangan hidup
  • Membangun prinsip hidup yang kuat dan sibuk dengan kegiatan positif dapat menghindari FOMO
  • Digital detox dapat membantu menghindari distraksi dari tren yang sedang viral

Fear of Missing Out (FOMO) alias perasaan takut akan tertinggal hal-hal yang sedang ramai dibicarakan memang kerap ditemui. Tidak hanya dialami oleh anak-anak muda yang sedang penasaran dengan banyak hal, peristiwa ini pun juga terjadi pada orang dewasa. Awalnya mungkin tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun, begitu keinginan untuk terus mengikuti segala sesuatu yang tengah viral semakin sulit untuk dikendalikan, rasanya tentu lelah.

Harus diakui bahwa mengikuti tren memang bisa menjadi sarana untuk tetap merasa bersemangat karena berhasil melakukan apa yang orang lain lakukan. Namun, perbuatan ini akan membawa konsekuensi buruk yang dapat menghilangkan ketenangan dalam hidup. Oleh sebab itu, penting untuk berusaha menyelamatkan diri dari FOMO dengan beberapa tips berikut ini.

1. Bangun prinsip hidup yang kuat

Fenomena FOMO ini bukan hanya sekadar hal yang dilakukan untuk menciptakan keseruan. Dibalik kesenangan yang diperoleh karena berhasil mengikuti setiap tren yang ada, tersimpan masalah besar tentang prinsip hidup. Pasalnya, orang-orang yang terlalu takut untuk merasa tertinggal kerap kali tidak memiliki pedoman hidup yang kuat, sehingga khawatir akan mengalami kesulitan saat tidak menjadi seperti orang lain.

Oleh sebab itu, kamu perlu belajar untuk mulai membangun prinsip hidup yang kuat. Temukan nilai terbaik yang cocok denganmu dan jalankan sepenuh hati. Pedoman tersebut akan menjadi bekal penting yang menghindarkanmu dari keinginan untuk terus mengikuti setiap keriuhan yang ada. Hasilnya, kamu tidak akan khawatir meski berada jauh dari lingkup orang-orang yang sibuk merayakan tren.

2. Berusahalah untuk aktif melakukan kegiatan positif

Salah satu penyebab seseorang mudah sekali FOMO adalah karena dia tidak memiliki kegiatan penting yang harus dikerjakan. Orang itu mungkin lebih banyak menghabiskan waktu dengan bersantai dan membuka media sosial, di mana ada beragam “racun” yang bisa memengaruhi untuk melakukan sesuatu sebagaimana yang dikerjakan oleh kebanyakan orang di luar sana. Kalau sudah berhasil mengikuti tren, baru kamu merasa aman karena seperti tidak ketinggalan zaman. Padahal, mungkin sebenarnya dalam hati tidak terlalu antusias untuk melakoni hal tersebut.

Supaya tidak mudah menjadi sosok yang FOMO, maka berusahalah untuk aktif melakukan beragam kegiatan positif. Menyibukkan diri dengan aktivitas yang baik dapat membuat fokusmu mengarah pada hal tersebut, sehingga tidak punya waktu untuk sekadar mengikuti tren-tren yang sedang banyak diikuti orang lain. Bukankah hidup akan menjadi jauh lebih tenang?

3. Lakukan digital detox

Orang-orang yang kerap mengikuti tren biasanya terlalu banyak menghabiskan waktu untuk bermain di media sosial. Mereka sempat mengamati apa saja yang sedang hangat dibahas, seperti gaya berpakaian, makanan dan minuman kekinian, hingga beragam kejadian viral. Paparan segala macam informasi yang terjadi secara berulang tersebut sering membuat mereka akhirnya kesulitan untuk menghindari fenomena FOMO.

Nah, bila kamu tidak ingin mengikuti setiap tren yang ada, maka alangkah baiknya untuk mulai melakukan digital detox. Menjauhlah dari sebanyak mungkin teknologi digital, seperti gawai pintar dan televisi, setidaknya untuk sementara waktu. Tindakan ini dapat membantumu menghindari beragam distraksi dari tren-tren yang sedang banyak diikuti orang lain. Dengan begini, kamu bisa memulai hidup baru yang lebih nyata dan tentunya berkualitas.

Merasa penasaran dan ingin sesekali mengikuti tren yang ada tentu bukan masalah, terlebih bila apa yang sedang hangat dibicarakan bersifat positif. Namun, bila perilaku ini sudah semakin tidak terkendali dan membuatmu mengalami FOMO, maka sebaiknya dihentikan. Bijaklah dalam mengambil setiap keputusan agar kamu tidak hilang arah. Dengan begini, hidup menjadi lebih tenang dan nyaman, bukan begitu?

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Harus Berhenti Menggunakan Tiktok, FOMO?

Verified Writer

Ratna Kurnia Ramadhani

Sometimes a Vet, sometimes a writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya