TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Hal Ini Relate bagi Pecinta Buku, Rela Kurangi Beli yang Lain

Koleksinya pasti cukup terawat dan anti lipatan

ilustrasi membaca buku (pexels.com/Gustavo Fring)

Pecinta buku tak sekadar suka dengan aktivitas membaca, melainkan juga menaruh perhatian besar pada fisik buku. Selain tekun membaca, mereka pun berusaha merawat buku baik milik sendiri maupun pinjaman. Tak heran bila buku-buku di rumahnya relatif masih dalam keadaan baik meski sudah bertahun-tahun disimpan.

Begitu pula jika meminjam buku, mereka pasti mengembalikannya dalam keadaan tak kurang suatu apa pun. Tidak ada bekas lipatan, noda makanan atau minuman, apalagi sampai robek. Rasa suka yang begitu kuat terhadap buku mendorong mereka untuk melakukan tujuh hal khas berikut ini.

Baca Juga: 10 Potret Rak Buku Paling Unik yang Ada di Toko Buku, Beda Banget!

1. Menyampuli dan menggunakan pembatas buku

ilustrasi membaca buku (pexels.com/Alp Ar Tunga Jabbarli)

Seperti telah disinggung di awal, pencinta buku sayang sekali dengan fisik buku. Sebagai langkah pertama untuk mencegah buku rusak, buku tersebut langsung disampuli begitu segelnya dibuka. Ada perasaan tidak tega untuk membuka-buka buku yang belum disampuli, khawatir kotoran di tangan menempel ke buku.

Meski kegiatan menyampuli buku ribet bagi sebagian orang, ini menyenangkan untuk mereka. Hasil kerja mereka dalam menyampuli buku gak kalah dari karyawan toko yang telah terbiasa melakukannya. Pembatas buku pun disiapkan apabila tidak diberi dari penerbitnya demi menghindari halaman buku terlipat. 

2. Berhemat dan menabung demi beli buku

ilustrasi membaca buku (pexels.com/Nam Quân Nguyễn)

Untuk pencinta buku, bujet bakal menambah bacaan diusahakan selalu ada. Demi memenuhi kebutuhan akan bacaan, mereka rela berhemat di pos-pos pengeluaran yang lain. Setiap uang yang berhasil diirit dimasukkan ke anggaran bakal membeli buku.

Belanja yang kerap dihemat biasanya fesyen, jajanan, dan wisata. Mereka gak sayang mengeluarkan uang untuk membeli buku, tetapi sering pikir-pikir kalau hendak beli barang yang lain. Walaupun buku juga bisa dipinjam dari perpustakaan atau teman, memilikinya sendiri lebih memuaskan bagi pencintanya.

3. Mengulas serta merekomendasikan buku yang telah dibaca

ilustrasi pembaca (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ulasan yang ditulis bisa dikirimkan ke media massa, tetapi dapat pula sekadar diunggah ke media sosial. Pencinta buku merasa sayang kalau bacaan yang menurut mereka bagus tidak diketahui oleh lebih banyak orang. Siapa tahu baru sedikit orang yang mengetahui buku tersebut.

Status mereka di media sosial terbilang unik. Selagi banyak pengguna medsos mengunggah status tentang kegiatan sehari-hari atau mengomentari hal-hal yang tengah viral, mereka konsisten dengan unggahan-unggahan tentang buku. Tak jarang ulasan serta rekomendasinya dipercaya oleh teman-teman sehingga mereka mau ikut membeli serta membaca buku yang sama.

4. Menyalin kalimat yang menarik dalam sebuah buku

ilustrasi membaca buku (pexels.com/Leah Kelley)

Dunia mereka sangat kental dengan buku-buku yang sudah dibaca. Isi buku seperti menempet erat dalam benak hingga mereka tergerak untuk menyalin kalimat-kalimat yang menarik. Mereka bisa menuliskannya di buku catatan dan menyimpannya buat diri sendiri atau dibagikan di media sosial.

Mereka mungkin gak sampai mengulas isi buku yang dibaca seperti dalam poin sebelumnya. Namun, kutipan-kutipan dari buku saja telah membuat akun media sosialnya punya ciri. Kutipan yang diambil biasanya dipilih yang sesuai dengan keadaannya sekarang atau punya daya untuk menginspirasi orang lain.

5. Punya aplikasi untuk membaca buku

ilustrasi membaca buku digital (pexels.com/Lisa Fotios)

Sekarang buku telah hadir dalam lebih banyak pilihan. Ada buku cetak yang dilengkapi dengan versi digitalnya, ada pula buku yang gak ada versi cetaknya dan cuma bisa dibaca melalui aplikasi. Maka pencinta buku pun bergerak menyesuaikan diri.

Sekalipun ada pencinta buku yang lebih menyukai buku cetak, ada juga yang mulai senang membaca ebook. Faktor kepraktisan biasanya mendorong mereka untuk mengunduh aplikasi buat membaca di mana saja dan kapan saja. Plus harga buku digital yang biasanya lebih murah daripada buku cetak walau sama-sama asli yang bikin pengeluaran lebih irit.

6. Sangat antusias dengan pameran buku

ilustrasi membaca buku (pexels.com/Karolina Grabowska)

Pameran buku bak surga bagi mereka. Di sini mereka bisa betah berjam-jam, mencari buku-buku menarik dengan harga diskon. Kalau mereka sudah menyerbu pameran, buku yang dibeli biasanya gak cuma 1 atau 2, melainkan berkardus-kardus.

Lumayan bakal stok bacaan di rumah selama berbulan-bulan. Jika pun lokasi pameran buku yang besar jauh, mereka aktif mencari jastip atau tetap datang langsung dengan memanfaatkan akhir pekan. Sampai ke luar kota pun gak masalah asal buku-buku incaran diperoleh.

Baca Juga: Dewi Lestari Bagikan Tips Membedakan Buku Bajakan dan Asli

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya