7 Rekomendasi Buku Self-Improvement, Tepuk Pundakmu Dengan Bacaan Ini!

Daftar bacaan yang bisa bantu peningkatan dirimu

Self-improvement adalah segala bentuk upaya, kegiatan, atau tindakan yang diambil untuk meningkatkan kemampuan diri, minat, bakat, potensi, kesadaran diri, dan keterampilan. Tujuannya agar kualitas kehidupan menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Buku self-improvement dapat menjadi sebuah tools agar upaya kamu untuk menjadi lebih baik setiap hari dapat tercapai. Self-improvement itu sendiri dapat diwujudkan dalam banyak hal, mulai dari kehidupan finansial, manajemen waktu, self-awareness, produktivitas kerja, hingga public speaking.

Berikut 7 rekomendasi buku self-improvment yang dapat meningkatkan kualitas hidupmu. 

Baca Juga: 5 Cara Menghadapi Kesusahan ala Buku Filosofi Teras

1. Filosofi Teras karya Henry Manapiring

7 Rekomendasi Buku Self-Improvement, Tepuk Pundakmu Dengan Bacaan Ini!Buku Filosofi teras (instagram.com/lanroujay)

Filosofi Teras adalah buku non-fiksi yang menyuguhkan cara-cara mengendalikan pikiran yang dibalut dengan pendapat para ahli dalam ilmu ppsikologi. Buku ini dikemas secara sederhana dengan gaya bahasa yang ringan tetapi sarat akan panduan moral yang berasal dari filsafat Stoiksisme, yaitu filosofi-filosofi yang berasal dari Yunani-Romawi kuno, dan dapat dengan mudah diterapkan di kehidupan sehari-hari.

“Ada hal-hal di bawah kendali (tergantung pada) kita, ada hal-hal yang tidak di bawah kendali (tidak bergantung pada) kita."

Kutipan dalam buku Filosofi Teras banyak memberikan pemahaman pada pembaca bahwa tidak semua hal harus menumpuk menjadi satu dalam pikiran. Tak perlu mencemaskan hal-hal di luar kendali apalagi sampai menyalahkan diri karena merasa gagal. 

2. How to Respect Myself karya Yoon Hong Gyun

7 Rekomendasi Buku Self-Improvement, Tepuk Pundakmu Dengan Bacaan Ini!Buku How to respect myself (instagram.com/gufril.reads)

Yoon Hong Gyun, seorang dokter kejiwaan, beliau menulis How to Respect Myself untuk membantu kamu mengenal, menghargai, dan mencintai diri sendiri. Setelah membacanya, kamu diharapkan dapat memiliki pandangan baru mengenai hidup yang sedang dijalani.

"Jadilah cinta pertama untuk dirimu sendiri."

Hal lain yang tak kalah penting dan mesti ditanamkan adalah tentang menjaga harga diri. Banyak waktu yang dihabiskan hanya untuk mendapat validasi dari orang lain sehingga lupa untuk fokus pada proses yang sedang dilalui saat ini.

Menurut Yoon Hong Gyun, seseorang yang memiliki harga diri rendah akan kesulitan dalam mengambil keputusan karena terpengaruh oleh pendapat dan penilaian orang lain. So, respect yourself by reading this book.

3. Berani Tidak Disukai karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga

7 Rekomendasi Buku Self-Improvement, Tepuk Pundakmu Dengan Bacaan Ini!Buku Berani tidak disukai (instagram.com/vioreadsbooks)

Buku ini menunjukkan bahwa jika seseorang hidup sambil terus berusaha memuaskan ekspektasi orang lain dan mempercayakan pilihan hidupnya pada orang lain maka itu sama saja dengan membohongi diri sendiri dan orang-orang di sekitar. Kamu harus berani mengambil pilihan sendiri meskipun nantinya berbeda dengan apa yang disukai orang lain.

“Dusta kehidupan yang terbesar dari semuanya adalah tidak hidup di sini pada saat ini. Buanglah dusta kehidupanmu, dan tanpa merasa takut, arahkanlah lampu sorot yang terang benderang itu pada hidupmu di sini, saat ini. Itu adalah sesuatu yang bisa kamu lakukan.”

Kutipan dari buku Berani Tidak Disukai tersebut mengisyaratkan bahwa kamu tidak perlu mencemaskan hal-hal tidak penting yang sudah maupun yang belum terjadi dalam hidup.

Cukup untuk terus melakukan yang terbaik di hidup yang sedang dijalani saat ini dan fokus pada diri sendiri. Live your life to the fullest and be present.

4. The Things You Can See Only When You Slow Down karya Haemin Sunim

7 Rekomendasi Buku Self-Improvement, Tepuk Pundakmu Dengan Bacaan Ini!Buku The things you can see only when you slow down (instagram.com/bacapaya)

Buku ini ditulis oleh Haemin Sunim, seorang biksu Buddha asal Korea Selatan yang mengajar meditasi Zen. Melalui tulisan-tulisannya, kamu diajak untuk mengerti bahwa dunia berjalan sesuai dengan kesadaran diri.

“Kita mengetahui dunia hanya dari jendela pikiran. Saat pikiran kita berantakan, maka dunia juga akan berantakan. Dan ketika pikiran kita damai, dunia juga akan damai. Mengetahui pikiran sama dengan mencoba mengubah dunia.”

Melalui kutipan tersebut, Haemin Sunim menegaskan bahwa ketika dunia terasa berjalan begitu cepat, kamu tidak harus ikut berjalan cepat juga. Sometimes you need to slow down. Fokus pada diri sendiri dan hal-hal yang bisa dilakukan saat ini.

Buku ini dibagi menjadi delapan sub-bab, yaitu Rest, Mindfulness, Passion, Relationships, Love, Life, The Future, dan Spirituality. Kedelapan sub-bab tersebut berisi refleksi atas segala hal yang sedang dialami banyak orang, mulai dari pekerjaan, masa depan, hingga hubungan dengan diri sendiri dan orang lain.

Sebenarnya pikiran negatif yang muncul belum tentu salah karena hal tersebut juga bisa dijadikan sebagai antisipasi, namun penting untuk menyadari bahwa kamu memiliki kendali atas pikiran-pikiran tersebut.

5. Kamu Gak Sendiri karya Syahid Muhammad

7 Rekomendasi Buku Self-Improvement, Tepuk Pundakmu Dengan Bacaan Ini!Buku Kamu Gak Sendiri (instagram.com/Gradienmediatama)

Buku ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan perasaan cemas, resah, adanya serangan panik, ketakutan yang besar, kondisi mental, perundungan, dan lainnya. Penulis ingin mengekspresikan apa saja yang dahulu menjadi keresahannya dimana penulis merasa bahwa sulit sekali untuk melawan ‘rasa sakit’ itu. Hingga pada akhirnya, ia dapat memahami jika hal yang menjadi kecemasan dan ketakutan selayaknya dapat diolah menjadi sesuatu yang lebih baik ‘melalui medium yang tepat’.

Kehidupan yang sekarang tak jarang membuat kita harus berupaya keras untuk menjadi baik-baik saja. Namun, di dalam kepala kita semua, tahu dengan baik jika banyak hal dalam hidup tidak selalu terasa baik. Namun sayangnya emosi dan banyak pengalaman yang telah kita lalui tanpa sadar menjadi 'terabaikan' sehingga terkadang berbagai rasa dan pengalaman itu berpadu dalam wujud tangis yang tiba-tiba.

Topik yang disajikan didalamnya berkaitan dengan proses terbentuknya diri dan peduli terhadap diri sendiri. Buku ini dapat menjadi bacaan untuk membantu kita melihat kedalam diri. Adakah emosi dan pengalaman buruk yang belum kita beri ruang? Adakah pengalaman tidak menyenangkan yang belum sepenuhnya kita ikhlaskan?

“Kita sudah cukup baik, membuat orang mengira kita baik-baik saja. Sekarang saatnya jujur, yang kecewa, yang lelah, yang gak tahu kapan harus istirahat, kamu boleh marah, boleh sendiri dulu, boleh kalau tiba-tiba pengen nangis, boleh banget perlu bantuan. Kamu gak harus terus baik-baik aja. Gapapa, gapapa. Terima, akui, lalu lepasin.”

6. Insecurity is My Middle Name karya Alvi Syahrin

7 Rekomendasi Buku Self-Improvement, Tepuk Pundakmu Dengan Bacaan Ini!Buku Insecurity is my middle name (instagram.com/riniiibooks)

“Butuh waktu lama untuk merasa nyaman dengan diri Kamu sendiri. Butuh waktu lama untuk memahami semua ketidakamanan kita. Dan, itu normal saja, dan sejauh ini Kamu baik-baik saja! Dan, aku sangat bangga padamu.”

Untuk kamu yang selain overthinking juga sering merasa insecure, buku self healing satu ini mungkin dapat menjadi jawaban. Buku "Insecurity is My Middle Name " akan mengajak kamu berpikir mengenai konsep insecurity, memperbaiki, dan menerima, bukan menghilangkan insecure yang kamu alami.

Lewat 45 bab yang tersedia, kamu akan diajak untuk berdamai dengan diri sendiri dan kekurangan yang dimiliki tanpa terkesan menggurui.

7. Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-apa karya Alvi Syahrin

7 Rekomendasi Buku Self-Improvement, Tepuk Pundakmu Dengan Bacaan Ini!Buku Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-apa (instagram.com/tokobukualfarabi)

Buku ini menunjukkan bahwa ada kondisi di mana ekspektasi tidak selalu sesuai dengan realita yang terjadi.

Disajikan dengan gaya bahasa sehari-hari yang ringan dan mudah dipahami, buku ini cocok dibaca oleh berbagai kalangan, termasuk murid sekolah menengah, mahasiswa, fresh graduate, hingga para pekerja di usia pertengahan dua puluhan yang sedang khawatir akan masa depan.

“Mereka yang sukses di usia muda, pasti ada alasan di balik itu. Pasti ada alasan mengapa mereka yang terpilih sukses di usia muda, bukan kita.”

Jangan terjebak oleh standar kesuksesan yang dibuat oleh orang lain. Garis waktu tiap orang untuk mendapatkan kesuksesan yang diinginkan itu berbeda dengan definisi kesuksesan yang berbeda pula. Yang bisa dilakukan sebagai manusia adalah berusaha sesuai kemampuan yang dimiliki sembari terus fokus pada target yang ingin dicapai di masa depan.

Baca Juga: 5 Manfaat Positif Self Talk bagi Pengembangan Diri, Perlu Dibiasakan!

Naufal Azwari Photo Community Writer Naufal Azwari

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya