Kasman, Mahasiswa Unhas yang Tekuni Rumitnya Lukis Benang
Minatnya pada string art tumbuh di masa pandemik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Pada 13 Desember lalu, Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) yakni Dwia Aries Tina Pulubuhu mendapat cenderamata dari salah satu sivitas akademika.
Kasman Tubillahi, mahasiswa Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya (FIB) angkatan 2020 memberi sebuah lukisan benang (string art) berupa wajah orang nomor satu di Kampus Merah tersebut.
Meski sempat grogi, Kasman tetap menghadiahkan karya berukuran 1x1 meter tersebut kepada sang rektor atas dorongan para senior, yang juga membantu proses penggarapan.
Kepada IDN Times, Kasman menyebut bahwa string art potret Dwia Aries Tina adalah karya keduanya sejauh ini.
"Untuk karya benang sendiri baru dua karya yang saya buat. Namun karya yang pertama, karena hanya percobaan jadi saya jadikan koleksi saja," ceritanya saat dihubungi pada Rabu malam (22/12/2021).
"Waktu penggarapan yang terbilang cukup lama karya yang pertama karena saya bekerja sendiri dan benang yang terpakai lebih panjang," imbuhnya.
Baca Juga: Pilrek Unhas: Tiga Calon Definitif Terpilih dari Proses Penyaringan
1. Minat ke "string art" tumbuh setelah melihat video di YouTube
Pemuda kelahiran Keluruahan Tanuntung, Bulukumba, itu mengaku masih newbie di dunia string art. Sebab ia baru menekuninya saat mulai berkuliah di Unhas tahun lalu. Tapi, minatnya pada seni sudah tumbuh sejak masih berseragam putih abu-abu.
"Sebelumnya memang saya senang dan hobi melukis waktu SMA. Walaupun saat itu saya banyak belajar dari internet juga," katanya.
Siapa sangka, minat pada dunia string art muncul setelah melihat video proses pembuatan karya yang cukup rumit tersebut melintas di linimasa.
"Jadi, awal saya mencoba belajar seni lukis benang ini karena merasa penasaran saat iseng-iseng scroll Instagram dan YouTube hingga muncul video seniman yang sedang melukis menggunakan benang," cerita Kasman.
Rasa penasaran sudah cukup untuk menjadi motivasi eksplorasi. Bermodal sejumlah kecil uang yang dipinjam dari kakak sepupu, Kasman memulai eksperimen. Tapi, hasilnya tak berjalan mulus.
"Saat percobaan pertama dengan bermodal sok tahu itu, karya saya tidak sesuai yang diharapkan. Saya begitu malu dan takut kakak sepupu saya kecewa waktu itu. Tapi, beliau bukannya marah atau kecewa, bahkan menyuruh saya belajar lebih giat lagi," ungkap Kasman.
Baca Juga: Harun Achmad, Dosen Unhas Masuk 2 Persen Peneliti Teratas Dunia