5 Macam Logical Fallacy yang Patut Kamu Hindari agar Tidak Bodoh
Kesalahan berlogika menandakan kebodohan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada saat kamu mengeluarkan pendapatmu, apakah pernah dituduh kurang berpendidikan atau kamu bukan siapa-siapa dan tidak paham apa-apa? Atau pernah mendengar orang lain mengambil kesimpulan tanpa bukti yang cukup kuat? Maka, itulah contoh dari logical fallacy.
Istilah Logical Fallacy - sering dimaknai cacat logika - merupakan kesalahan berpikir yang menghasilkan argumen keliru dan salah dipahami sebagai kebenaran. Contoh seperti Ad Hominem yang sering dijumpai di masyarakat dalam percakapan sehari-hari tanpa disadari.
Oleh karena itu, mari mengenali jenis logical fallacy lain agar kita terhindar darinya dan memperbaiki pola pikir yang wajib kamu ketahui.
Baca Juga: 10 Foto Lucu yang Sulit Dijelaskan dengan Logika, Apa yang Terjadi?
1. Ad Ignorantiam
Cacat logika yang pertama ini berasal dari ketidaktahuan akan sesuatu dan mengambil kesimpulan bahwa hal tersebut tidak ada maupun sebaliknya. Biasanya digunakan oleh sesuatu yang bersifat tidak dapat dibuktikan secara nyata. Kedua pernyataan yang berlawanan dapat menjadi sebuah kebenaran.
Contoh :
1. Kamu tidak punya bukti bahwa kerasukan itu benar karena setan, maka kerasukan bukan karena setan.
2. Kamu tidak punya bukti bahwa kerasukan itu bukan karena setan, maka kerasukan karena ulah setan.
Kedua argumen tersebut dapat digunakan bagi mereka yang percaya setan dan tidak sebagai penyebab kerasukan.
Baca Juga: 5 Pembelajaran Novel Akiyoshi Rikako yang Melatih Logika dan Empati
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.