Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Monday (freepik.com/freepik)
Monday (freepik.com/freepik)

Bare Minimum Monday bukan cuma istilah keren yang lewat di TikTok atau Twitter. Ini adalah bentuk perlawanan lembut Gen Z terhadap tekanan hidup terutama soal kerja.

Alih-alih mengawali minggu dengan semangat “kerja mati-matian”, mereka memilih untuk memulai pelan dan mengerjakan yang penting saja. Nah, berikut ini lima alasan mengapa bare minimum monday menjadi tren di kalangan gen z!

1. Memberi ruang untuk fokus pada diri sendiri

Me Time (freepik.com/lifeforstock)

Generasi gen Z saat ini mulai sadar akan pentingnya self awareness dan well being. Mereka menganggap bahwa bare minimum monday itu ruang untuk mengembalikan energi bukan hanya untuk pelarian.

Seringkali, mereka tetap memperhatikan diri sendiri daripada harus bekerja setiap hari. Mereka akan mengurangi beban kerja untuk hari senin dan diisi dengan kegiatan yang memperhatikan diri sendiri.

2. Hidup bukan hanya cepat saja

Meratapi Diri Sendiri (freepik.com/katemangostar)

Di tengah dunia yang serba cepat, gen Z lebih memilih untuk hidup pelan-pelan. Sebagian orang akan mencoba bare minimum monday dengan berkata “aku tidak ungu terus-terusan dikejar waktu”. Mereka ingin hidup yang selaras, bukan sekadar produktif tapi stress.

Tren ini memperlihatkan bahwa gen Z ingin bekerja dengan cara yang lebih cerdas, bukan lebih keras. Mereka tahu bahwa istirahat juga bagian dari strategi bertahan, bukan tanda kelemahan.

3. Mengganti toxic productivity dengan ritme yang sehat

Capek Bekerja (freepik.com/KamranAydinov)

Gen Z akan sadar bahwa bekerja terus-terusan tanpa istirahat itu bukan prestasi tetapi jebakan. Banyak yang merasa bersalah jika bekerja keras setiap hari karena tubuh akan cepat lelah dan jenuh.

Melalui bare minimum monday, mereka akan membangun ulang produktivitas dengan ritme yang lebih sehat. Fokusnya bukan bekerja sebanyak-banyaknya tetapi kerja secukupnya tetapi tetap efektif.

4. Mencegah burnout di awal minggu

Burnout (freepik.com/DC Studio)

Generasi Gen Z memasuki generasi yang serba digital, dimana pekerjaan bisa masuk kapan saja lewat notifikasi. Mereka cepat merasa lelah karena batas antara kerja dan istirahat makin kabur. Maka dari itu, bare minimum monday hadir sebagai bentuk peringatan untuk diri sendiri.

Dengan membatasi beban kerja diawal minggu ini dapat dipercaya untuk mencegah burnout. Jadi, tenaga akan tersimpan dan dipakai konsisten sepanjang minggu.

5. Ingin menciptakan awal minggu yang lebih manusiawi

Senang Bekerja (freepik.com/DC Studio)

Konsep bare minimum monday mengajak orang untuk lebih jujur pada kapasitas diri. Tidak semua orang bisa langsung aktif 100% dari hari pertama. Dan itu tidak apa-apa.

Dengan menjadikan senin sebagai hari transisi bukan titik sprint, gen Z menciptakan awal minggu yang terasa lebih ramah dan realistis. Ini membantu menciptakan hubungan yang lebih sehat antara individu dan pekerjaan.

Nah, apakah kamu juga menerapkan bare minimum monday?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team