Makna Sumpah Pemuda Menurut 5 Figur Muda Sulsel, Inspiratif Banget!

Semua sepakat peran besar generasi millennial di masa depan

Makassar, IDN Times - Hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober selalu dirayakan dengan sukacita. Kita diajak merenungi kembali makna persatuan yang dahulu diikrarkan para pemuda perwakilan seluruh penjuru Hindia-Belanda dalam sebuah pondok indekos mahasiswa sederhana di Batavia, tepat 91 tahun silam.

Zaman memang sudah berubah, silih berganti situasi masyarakat mengubah karakter dan pemahaman anak muda tentang lingkungan sekitarnya. Terlebih pada cara pandang perihal masalah sosial terkini, sumbangsih ke masyarakat hingga apa yang bisa dilakukan. Tantangan itu juga menurun pada generasi millennial.

Nah, berikut ini IDN Times menyajikan pendapat lima figur dari berbagai bidang asal Sulawesi Selatan perihal makna dan cara menjaga Sumpah Pemuda.

1. Andi Jerni, karateka muda nasional

Makna Sumpah Pemuda Menurut 5 Figur Muda Sulsel, Inspiratif Banget!Instagram.com/andijerni

Bagi yang sering mengikuti perkembangan cabang olahraga karate Indonesia, pasti tidak asing dengan nama ini. Ya, gadis bernama lengkap Andi Mesyara Jerni Maswara Zainal ini berasal dari Kabupaten Soppeng.

Dara 21 tahun ini sudah membawa nama negara di sejumlah ajang karate tingkat internasional. Salah satunya Agustus silam, tatkala dirinya menjadi salah satu dari anggota tim Indonesia di Kejuaraan Eurocup di Zurich, Swiss.

Kepada IDN Times pada Minggu (27/10), Andi Jerni memaknai 28 Oktober yang kental dengan nilai patriotisme "Sumpah pemuda bagi saya adalah suatu bentuk ikrar yang harus dikenang dan diperjuangkan, dengan semangat para pejuang muda saat ini," ujarnya.

Lantas bagaimana cara memaknai Sumpah Pemuda menurutnya? "Dengan cara menjaga nilai-nilai sumpah pemuda, mencintai tanah air, semangat dalam menekuni dan melakukan hal hal positif yang membanggakan nama Indonesia. Serta tak lupa menghargai jasa para pahlawan."

2. Zulkhair "Bobby" Burhan, dosen muda dan pustakawan

Makna Sumpah Pemuda Menurut 5 Figur Muda Sulsel, Inspiratif Banget!Dok. Istimewa

Dalam skena musik dan dunia literasi Makassar, Zulkhair 'Bobby' Burhan acap kali wara-wiri mengisi acara literasi atau malah membahas perkembangan musik, dunia yang disenangi sosok yang biasa disapa Kak Bob tersebut.

Selain di tengah kesibukan sebagai dosen Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Bosowa Makassar, Kak Bob juga aktif mengelola Kedai Buku Jenny, sebuah perpustakaan yang kerap menjadi tempat pelaku seni di Makassar bersua membahas banyak hal.

Bagi Kak Bob sendiri, Sumpah Pemuda sarat dengan makna persatuan. "Sumpah Pemuda itu upaya, yang saat dinisiasi pertama kali, semangatnya adalah untuk mencari dan merumuskan konsepsi persatuan. Dan kenapa ia relevan sampai sekarang, karena persatuan itu sesuatu yg dinamis dan harus terus diusahakan. Apalagi semakin ke sini tantangannya dari mana-mana dan semakin beragam," ujarnya ketika dihubungi IDN Times pada Senin (28/10) malam.

Merawat persatuan kini menurutnya jadi urusan krusial. "Generasi milenial harus cepat menemukan konsepsi hingga metode praksis untuk tetap merawat persatuan itu agar ia terus diperjuangkan tanpa mesti kehilangan relevansi dengan ruang dan waktu. Metode menjadi urusan penting dalam konteks ini," tukasnya.

3. Fatir Kasim, aktivis millennial

Makna Sumpah Pemuda Menurut 5 Figur Muda Sulsel, Inspiratif Banget!IDN Times/Achmad Hidayat Alsair

Menyoal aksi demonstrasi mahasiswa di Makassar pada akhir September silam, nama Abdul Fatir Kasim yang saat ini menjabat sebagai Ketua BEM Universitas Hasanuddin, jelas tak bisa dipinggirkan.

Mahasiswa Teknik Industri tersebut sekaligus menjadi corong dari sikap mahasiswa Kampus Merah perihal kondisi negara terkini. Nah, sikap Fatir memaknai Sumpah Pemuda rupanya berbanding lurus dengan semangat millennial sebagai masa depan.

"Untuk pemuda, khususnya mahasiswa, dalam waktu dekat negara ini akan di dominasi oleh jiwa muda. Bersiaplah," ungkapnya dengan menggebu-gebu. Sebagai pesan tambahan, pemuda 22 tahun ini rupanya menaruh perhatian pada gejala aktivisme berujung pada popularitas.

"Jangan terlena dengan era popularisme saat ini. Perbaiki niat dan jadikan segala aktivitas yg bermanfaat sebagai ibadah tambahan. Tetap bergerak atas dasar substansi bukan eksistensi. Dengan begitu, semangat sumpah pemuda akan mengalir dengan alami," pungkasnya.

Baca Juga: Bikin Bangga! Remaja Makassar Pamerkan Komik di Forum Tinggi PBB

4. Rakit Pustaka Gowa, penggerak literasi di level akar rumput

Makna Sumpah Pemuda Menurut 5 Figur Muda Sulsel, Inspiratif Banget!Instagram.com/kampuspuisi

Literasi menjadi masalah utama yang dihadapi pada era di mana informasi mudah diperoleh. Sebuah ironi? Tentu saja. Maka muncullah gerakan-gerakan yang berusaha mengambalikan trah kata-kata sebagai pengantar kebenaran.

Tak jauh dari keramaian Kabupaten Gowa, tepatnya di Kelurahan Batang kaluku, berdiri RAKIT (Rumah Belajar Kita) Pustaka yang dikelola oleh pasangan suami istri Muhammad Galang Pratama dan Ainun Jariah Afidzah. Dari perpustakaan sederhana yang mereka kelola, sebuah misi besar dipancang: menyebar semangat literasi ke anak muda.

Bagi Galang, Sumpah Pemuda saat ini dimaknai sebagai semangat pemuda-pemudian dalam berliterasi. Berliterasi dalam arti memanfaatkan kekayaan dalam diri pemuda untuk menghasilkan hal baik dan berwujud hasil nyata. Karena kekayaan paling unik yang masih dimiliki oleh pemuda adalah idealisme, maka sebaiknya idealisme itu diartikan sebagai bentuk dedikasi untuk berkarya," paparnya kepada IDN Times.

Baginya, semangat anak muda dalam Sumpah Pemuda lekat dengan produktivitas. "Hal yang bisa dilakukan boleh jadi banyak aktif berkolaborasi bersama anak muda dalam menciptakan konten kreatif, menulis buku, dan kegiatan kegiatan yang menuntut inovasi lainnya. Yang tentu saja dibutuhkan masyarakat dan masih jarang dilakukan oleh kebanyakan anak muda," lugas Galang.

5. Adi Gunawan aka Benang Baja, seniman visual

Makna Sumpah Pemuda Menurut 5 Figur Muda Sulsel, Inspiratif Banget!Instagram.com/benangbaja

Adi Gunawan, atau dikenal sebagai Benang Baja, adalah salah satu seniman visual yang sedang naik daun. Pemuda kelahiran Makassar, 8 Januari 1994 ini sudah dua tahun beruntun menjadi kolaborator pagelaran festival musik Soundrenaline edisi 2018 dan --yang terbaru-- 2019.

Karya-karya Adi Gunawan sendiri termasuk unik karena sarat dengan nuansa komik, namun mewakili keresahan anak muda terkini. Ia turut didapuk sebagai kolaborator seni untuk Rock In Celebes 2019, di mana ia akan menampilkan instalasi seni sekaligus lokakarya dalam festival musik rock terbesar di Indonesia Timur tersebut. 

Kepada pada IDN Times, Benang Baja rupanya lebih membumi namun mengena dalam mengartikan Sumpah Pemuda. "Sebenarnya saya tidak tau banyak tentang perayaan kenegaraan yah, tapi kalau tentang sumpah pemuda mungkin lebih kayak begini; hal-hal yang baik harus dilakukan terus menerus tanpa liat momentum," ujarnya.

Lantas apa pesan kepada generasi millennial agar menjaga semangat Sumpah Pemuda? "Bekerjalah sesuai kemauan dan dilakukan sebaik mungkin," jawabnya singkat.

Baca Juga: Pemuda-pemudi Sulawesi di Balik Sumpah Pemuda, Millennial Wajib Tahu!

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya