5 Macam Logical Fallacy yang Patut Kamu Hindari agar Tidak Bodoh

Kesalahan berlogika menandakan kebodohan

Pada saat kamu mengeluarkan pendapatmu, apakah pernah dituduh kurang berpendidikan atau kamu bukan siapa-siapa dan tidak paham apa-apa? Atau pernah mendengar orang lain mengambil kesimpulan tanpa bukti yang cukup kuat? Maka, itulah contoh dari logical fallacy.

Istilah Logical Fallacy - sering dimaknai cacat logika - merupakan kesalahan berpikir yang menghasilkan argumen keliru dan salah dipahami sebagai kebenaran. Contoh seperti Ad Hominem yang sering dijumpai di masyarakat dalam percakapan sehari-hari tanpa disadari.

Oleh karena itu, mari mengenali jenis logical fallacy lain agar kita terhindar darinya dan memperbaiki pola pikir yang wajib kamu ketahui.

Baca Juga: 10 Foto Lucu yang Sulit Dijelaskan dengan Logika, Apa yang Terjadi?

1. Ad Ignorantiam

5 Macam Logical Fallacy yang Patut Kamu Hindari agar Tidak Bodohilustrasi berpikir (pexels.com/Athena)

Cacat logika yang pertama ini berasal dari ketidaktahuan akan sesuatu dan mengambil kesimpulan bahwa hal tersebut tidak ada maupun sebaliknya. Biasanya digunakan oleh sesuatu yang bersifat tidak dapat dibuktikan secara nyata. Kedua pernyataan yang berlawanan dapat menjadi sebuah kebenaran.

Contoh :

1. Kamu tidak punya bukti bahwa kerasukan itu benar karena setan, maka kerasukan bukan karena setan.

2. Kamu tidak punya bukti bahwa kerasukan itu bukan karena setan, maka kerasukan karena ulah setan.

Kedua argumen tersebut dapat digunakan bagi mereka yang percaya setan dan tidak sebagai penyebab kerasukan.

2. Cherry picking

5 Macam Logical Fallacy yang Patut Kamu Hindari agar Tidak Bodohilustrasi memetik ceri (pexels.com/Michael Burrows)

Pada saat mengajukan sebuah opini, dibutuhkan bukti-bukti berupa fakta pendukung sebagai penunjang kebenarannya. Berbagai fakta yang diberikan hanya berupa potongan-potongan tanpa adanya keseluruhan informasi terkait fakta tersebut. Bukti tersebut dipilih yang kira-kira cocok untuk mendukung opini tersebut.

Contoh: Seorang jurnalis berita mengabarkan bahwa daerahnya tidak terjadi banjir karena kebijakan daerah tersebut. Kenyataannya, saat ini bukan sedang musim hujan dan para warga telah melakukan gotong royong membersihkan parit.

3. Hitam dan putih

5 Macam Logical Fallacy yang Patut Kamu Hindari agar Tidak Bodohilustrasi hitam putih (pexels.com/David Bartus)

Sesuai dengan namanya, cacat logika satu ini hanya memandang dunia sebagai hitam dan putih tanpa kemungkinan lain. Seringkali ini muncul pada orang yang berpikiran pendek dan tidak mampu mengolah informasi secara kritis.

Contoh :

1. Kamu mencintai dirimu sendiri, berarti kamu tidak mencintaiku.

2. Kamu mencintaiku karena kita kebetulan bertemu atau temanku yang mengatur semua ini.

Orang seperti ini kurang dapat melihat dunia yang warna-warni, secara logika hanya ada dua pilihan dihadapannya yang bertentangan.

4. Red Herring

5 Macam Logical Fallacy yang Patut Kamu Hindari agar Tidak Bodohilustrasi mengalih perhatian (pexels.com/RDNE Stock project)

Red Herring menjadi salah satu cacat logika yang sering terjadi tanpa orang sadari. Cacat logika ini melekatkan suatu topik lain yang tidak berhubungan, sehingga menjadikan topik utama terlupakan.

Contoh :

A : Berbisnis merupakan peluang karir bagus di masa depan

B : Banyak dari pebisnis itu ternyata menggunakan cara menipu untuk meraih untung, kamu berarti ingin jadi penipu

A : Bukan berarti aku mau bisnis menipu juga...

Topik awal tentang karis bisnis bergeser menjadi topik penipuan.

5. Ad Verecundiam

5 Macam Logical Fallacy yang Patut Kamu Hindari agar Tidak Bodohilustrasi otoritas (pexels.com/Pixabay)

Cacat logika ini seringkali ditemui oleh mereka yang menganggap seseorang memiliki otoritas, sehingga pendapatnya adalah kebenaran absolut. Otoritas seperti senior, umur lebih tua, gelar/jabatan, dll tidak boleh dibantah dan menolak selain daripada itu. Ini merupakan ciri orang yang mengekor tanpa bisa berpikir mandiri.

Contoh : Guru saya yang telah mengajar lebih dari 10 tahun pasti akan lebih paham terkait hukum gravitasi Newton lebih tepat dibanding Einstein.

Itulah beberapa macam cacat logika yang perlu kamu ketahui dan hindari. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

Baca Juga: 5 Pembelajaran Novel Akiyoshi Rikako yang Melatih Logika dan Empati

Adam Ghifari Photo Community Writer Adam Ghifari

Menulis untuk manfaat diri dan orang lain

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya