Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

8 Tips Jadikan Rumahmu Ramah Lingkungan

ilustrasi rumah kayu ramah lingkungan (unsplash.com/David Veksler)
Intinya sih...
  • Rumah minimalis lebih efisien, nyaman, dan ramah lingkungan
  • Cat ramah lingkungan dan taman mungil memberikan manfaat lingkungan
  • Penggunaan material lokal, lampu LED, dan produk pembersih alami membantu menjaga kelestarian bumi

Rumah ramah lingkungan kini semakin populer seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian alam. Konsep ini tidak hanya tentang menciptakan ruang tinggal yang nyaman, tetapi juga meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Mulai dari pemilihan material hingga menciptakan taman mungil di halaman. Setiap langkah kecil menuju keberlanjutan membawa dampak signifikan bagi masa depan bumi.

Beberapa poin di bawah akan membantumu untuk meuwujudkan rumah impian yang ramah lingkungan. Apa saja poin-poinya? Yuk, mulai dengan langkah-langkah yang mudah diterapkan di rumahmu!

1. Ukuran yang minimalis lebih baik

ilustrasi rumah mungil (pexels.com/David Gonzales)

Membangun rumah minimalis memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah dibanding rumah besar karena membutuhkan sumber daya dan energi lebih sedikit. Selain itu, rumah yang tidak terlalu besar lebih efisien dalam perawatan dan menciptakan suasana nyaman. Konsep rumah mungil atau tiny house saat ini sedang tren karena mengedepankan gaya hidup minimalis.

Namun, pastikan kamu tetap pertimbangkan banyaknya anggota keluarga yang tinggal dan tetap mengoptimalkan ruangan yang ada agar fungsional dan nyaman. Fokus pada ruangan-ruangan penting dengan ukuran ideal yang sesuai kebutuhan.

2. Gunakan cat ramah lingkungan

ilustrasi mengecat dinding rumah (pexels.com/Blue Bird)

Cat ramah lingkungan mengurangi polusi udara di dalam rumah karena minim emisi senyawa organik volatil (VOC). Tersedia dalam berbagai pilihan warna, cat jenis ini juga sering menggunakan kemasan daur ulang, mengurangi dampak terhadap alam. Atau jika di daerahmu belum tersedia, pilihlah cat yang jauh lebih tahan lama. Lebih baik merogoh kocek lebih banyak agar tidak perlu mengulang cat setiap tahunnya.

3. Taman hijau untuk segar

ilustrasi penampakan rumah dengan taman hijau (unsplash.com/Ronnie George)

Taman rumah, sekecil apa pun, memberi manfaat lingkungan juga keindahan. Tanaman lokal yang rendah perawatan dan hemat air sangat dianjurkan. Namun, jika ingin lebih bermanfaat menanam sayur dan buah-buahan sangat direkomendasikan.

Sisa dari limbah dapur juga selalu dipisahkan untuk dijadikan kompos. Selalu hindari pestisida berbahaya, tamanmu akan tetap ramah lingkungan dan aman bagi ekosistem sekitar.

4. Desain langit-langit yang sedikit lebih tinggi

ilustrasi rumah dengan langit-langit yang tinggi (pexels.com/Ansar Muhammad)

Langit-langit rumah yang agak tinggi banyak sekali memberikan manfaat. Utamanya adalah agar sirkulasi udara dapat mengalir dengan baik. Selain itu, cahaya juga akan lebih mudah masuk pada langit-langit yang tinggi. Sehingga, penggunaan listrik untuk lampu bisa dihemat pada siang hari. 

5. Gunakan material lokal untuk jejak karbon lebih rendah

ilustrasi menggunakan material yang ramah lingkungan (unsplash.com/Outsite Co)

Penggunaan material lokal seperti kayu atau batu mengurangi emisi dari proses pengiriman. Material lokal juga cenderung lebih sesuai dengan kondisi iklim setempat dan mendukung perekonomian lokal.

Untuk lantai, gunakan material seperti bambu atau linoleum sebagai alternatif lantai ramah lingkungan. Material ini tahan lama, tersedia dalam berbagai gaya, dan memiliki jejak karbon rendah.

6. Lampu LED untuk pencahayaan hemat energi

ilustrasi lampu LED (pexels.com/Riki Risnandar)

Lampu LED jauh lebih efisien dibanding bola lampu konvensional, dengan masa pakai lebih lama dan konsumsi listrik lebih rendah. Beberapa produk LED bahkan memungkinkan penyesuaian intensitas dan warna pencahayaan, menambah suasana yang nyaman dalam rumah.

7. Kebiasaan hidup berkelanjutan dengan konsumsi yang sadar

ilustrasi menggunakan barang yang lebih ramah lingkungan (pixabay.com/RikaC)

Hindari plastik sekali pakai dan beralihlah ke barang-barang yang dapat digunakan kembali, seperti botol air atau tas belanja. Jika memang masih ada sampah plastik, selalu pisahkan sesuai jenisnya agar lebih mudah untuk didaur ulang. Sampah dapur disatukan untuk dijadikan kompos, sampah plastik diantar ke tempat daur ulang, dan jenis sampah lain juga disatukan agar lebih memudahkan pengelolaan.

8. Beralih ke produk pembersih ramah lingkungan

ilustrasi produk ramah lingkungan (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Sebagian besar produk pembersih mengandung zat beracun yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan. Kamu bisa membuat pembersih sendiri menggunakan bahan alami seperti cuka dan baking soda yang aman dan efektif. Untuk mencuci baju bisa beralih ke busa dari lerak. Kamu juga bisa melakukan DIY larutan untuk mengepel lantai dari kulit jeruk dan bahan alami lainnya.

Membangun rumah ramah lingkungan bukan hanya soal mengurangi dampak negatif terhadap alam, tetapi juga tentang menciptakan tempat tinggal yang lebih sehat dan nyaman. Kamu bisa memulai dari poin yang paling mudah untuk diterapkan di lingkunganmu. Jika kamu sudah memiliki hunian, usahakan untuk tetap memanfaatkan yang kamu miliki terlebih dahulu daripada impulsif membeli semua barang ramah lingkungan yang belum tentu juga terpakai semuanya.

Dengan mengikuti tren hunian berkelanjutan ini, kamu tidak hanya berinvestasi untuk kenyamanan pribadi, tetapi juga untuk generasi mendatang dan kelestarian bumi. Sudah siap memulai perjalananmu menuju rumah ramah lingkunganmu?

Sumber Referensi:

https://www.christiesrealestate.com/blog/top-eco-friendly-home-trends/
https://www.homes247.in/blogs/how-to-create-a-green-home-163

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us