8 Cara Mengatasi Self-Pity, Jangan Berlebihan Mengasihani Diri Sendiri

Intinya sih...
- Self-pity adalah bentuk pikiran negatif yang membuat kamu merasa lebih buruk dan mencari perhatian orang lain
- Menghadapi perasaan sendiri dengan membuat feeling journal dapat membantu mengelola self-pity
- Mengubah cara pandang terhadap situasi sulit dan melakukan kegiatan sosial dapat mengurangi self-pity
Self-pity merupakan bentuk pikiran negatif yang dapat kamu masuki ketika kamu merasa sedih. Kamu merasa berempati terhadap diri sendiri atas kesulitan yang kamu alami. Kesedihan yang diarahkan oleh diri sendiri ini sering kali membuat kamu merasa lebih buruk atau menjadi wujud teriakan minta tolong, berharap orang lain akan memperhatikan dan menghibur kamu.
Semakin dalam perasaan self-pity, semakin besar kemungkinan kamu akan terlihat rendah di mata orang lain. Oleh karena itu, kamu harus bisa mengelola perasaan mengasihani diri sendiri agar tidak terlalu berlebihan. Yuk, pelajari delapan cara mengatasinya lewat artikel ini.
1. Jangan menghindari perasaanmu sendiri
Saat merasakan gejolak emosi dalam diri, memang paling nyaman diatasi dengan mengabaikan atau mengubur perasaan tersebut, berpura- pura seolah tidak merasakan apa- apa. Ini adalah bentuk mekanisme perlindungan diri yang wajar dan sangat alami bagi seorang manusia. Sayangnya, hal ini lama kelamaan bisa mendorong kamu jadi mengasihani diri sendiri.
Cara yang paling benar adalah dengan menghadapi perasaanmu sendiri. Kamu bisa memulainya dengan membuat feeling journal. Luangkan waktu seorang diri setiap pagi untuk menulis jurnal tentang perasaan kamu. Pejamkan mata, ambil napas dalam sebanyak 10 kali sambil meregulasikan perasaan kamu. Lalu tuliskan tiga pengalaman atau kejadian yang muncul di kepala pada saat itu.
Dengan berani menghadapi perasaan, kamu bisa berefleksi, mengidentifikasi apa yang sedang terjadi dan akhirnya bisa berhenti mengasihani diri sendiri atas apa yang sudah terjadi.
2. Sadari tanda- tanda yang muncul
Memahami mengapa kamu mengalami self-pity dan bagaimana hal tersebut muncul akan membantu kamu mengelola perasaan tersebut. Beberapa tanda paling umum saat kamu sudah terlalu berlebihan mengasihani diri adalah:
- Mengalami pikiran negatif yang obsesif
- Merasa marah dan frustrasi atas situasi hidup kamu
- Mencari validasi yang terus-menerus
- Merasa bersalah pada diri sendiri ketika kamu melakukan kesalahan kecil
- Memprioritaskan masalah kamu di atas yang lain
Cobalah untuk lebih peka menyadari tanda- tanda ini supaya kamu tidak terlalu jauh, sebab bisa berdampak buruk pada diri kamu sendiri.
3. Terapkan perspektif baru
Mengubah cara pandang terhadap situasi yang sulit dapat menjadi langkah awal yang efektif dalam mengatasi perasaan self-pity. Cobalah untuk melihat tantangan sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh, alih-alih memfokuskan diri pada rasa sakit atau ketidakadilan yang dialami.
Dengan mengadopsi perspektif yang lebih positif, kamu dapat menggali hikmah dari pengalaman tersebut dan memperkuat ketahanan mental. Misalnya, daripada berpikir "Mengapa ini selalu terjadi padaku?", cobalah bertanya, "Apa yang bisa aku pelajari dari situasi ini?". Dengan demikian, kamu tidak hanya mengurangi beban emosional, tetapi juga membangun pola pikir yang lebih konstruktif dan memberdayakan.
4. Jangan biarkan rasa iba menguasai diri
Rasa iba terhadap diri sendiri sering kali dapat menghambat kemajuan dan menambah rasa stagnasi. Saat kamu terjebak dalam siklus rasa kasihan, kamu cenderung mengabaikan potensi diri dan kehilangan motivasi untuk bergerak maju. Maka, penting untuk mengenali kapan perasaan ini mulai mengambil alih pikiran kamu. Daripada membiarkan diri tenggelam dalam rasa tidak berdaya, fokuslah pada tindakan positif yang dapat kamu ambil untuk mengubah situasi.
Beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengubah pikiran negatif menjadi positif adalah:
- Pikirkan tentang apa yang kamu pelajari dari setiap pengalaman yang terjadi
- Fokus pada hal-hal yang kamu lakukan dengan baik
- Ketika kamu merasa tidak bisa melakukan sesuatu, ingatkan diri kamu tentang saat-saat kamu berhasil mengatasi tantangan
- Setiap orang memiliki kekuatan dan kelemahan, jadi cobalah untuk tidak membandingkan diri kamu dengan orang lain
5. Aktif dalam kegiatan sosial
Melakukan kegiatan sosial, misalnya dengan berbagi kepada komunitas yang membutuhkan, bisa membantu meningkatkan harga diri (self-worth). Ini bisa terjadi karena kamu tahu dan sadar bahwa kamu menyumbangkan sesuatu yang berharga, kepada orang- orang yang kurang beruntung dari kamu.
Hal ini juga menempatkan masalah kamu ke dalam perspektif dengan membantu kamu terhubung dengan orang lain, melawan kesepian, dan mengalihkan perhatian kamu dari hal-hal yang negatif. Pada akhirnya, kamu juga bisa merasa lebih bahagia setelahnya.
6. Belajar lebih bersyukur
Kamu bisa membalikkan perasaan mengasihani diri sendiri dengan mencatat hal-hal yang kamu hargai dalam hidup serta pengalaman yang kamu syukuri. Hal ini akan mengalihkan pikiran kamu dari kesulitan, membantumu melihat hal-hal yang baik dalam hidup, dan meningkatkan self-esteem.
Tiga cara berikut ini bisa kamu gunakan untuk melatih rasa syukur:
- Tuliskan lima hal yang kamu syukuri setiap hari
- Baca atau ucapkan kalimat afirmasi untuk diri sendiri
- Berlatih meditasi atau mindfulness
7. Bangun kebiasaan welas asih
Membangun kebiasaan welas asih adalah cara yang efektif untuk melawan self-pity dan meningkatkan kesejahteraan emosional. Welas asih, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, membantu menciptakan iklim positif dalam pikiran kamu. Mulailah dengan memberi diri sendiri ruang untuk merasakan emosi, tanpa menghakimi. Alih-alih mengkritik diri ketika merasa buruk, berikan dukungan dan pengertian yang sama seperti yang kamu berikan kepada teman.
Selain itu, praktikkan welas asih kepada orang lain dengan melakukan tindakan kecil, seperti memberikan pujian atau menawarkan bantuan. Tindakan ini tidak hanya memperkuat hubungan sosial, tetapi juga memperkaya pengalaman emosional kamu, sehingga mengurangi kecenderungan untuk merasa kasihan pada diri sendiri. Dengan membiasakan diri untuk berwelas asih, kamu dapat menciptakan pola pikir yang lebih positif dan mengurangi dampak negatif dari self-pity.
8. Sadari dan akui inner voice kamu
Menyadari dan mengakui inner voice atau suara batin kamu adalah langkah penting dalam mengatasi self-pity. Suara batin sering kali berisi kritik tajam dan komentar negatif yang dapat memperburuk perasaan rendah diri. Pertama, penting untuk mendengarkan apa yang dikatakan suara tersebut tanpa langsung bereaksi. Catat pikiran-pikiran yang muncul dan evaluasi apakah mereka benar-benar mencerminkan kenyataan.
Dengan mengenali pola pikir yang merugikan, kamu bisa mulai mengubah narasi internal yang negatif menjadi lebih positif dan realistis. Daripada membiarkan suara negatif mendominasi, cobalah untuk menggantinya dengan afirmasi yang membangun. Mengakui dan menerima keberadaan inner voice ini, tanpa membiarkannya mengendalikan emosi kamu, memungkinkan kamu untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan bisa berdamai dengan diri sendiri.
Self-pity adalah reaksi yang wajar ketika hidup penuh tantangan. Berempati pada diri sendiri atau merasa frustrasi dan sedih tentang pengalaman yang sulit, itu wajar. Akan tetapi saat rasa mengasihani diri sendiri berlangsung lama dan berlebihan, itu bisa berbahaya untuk diri kamu sendiri. Coba terapkan delapan cara mengatasi self-pity ini, dan jangan ragu untuk mencari bantuan jika merasa butuh, ya.