Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mengobrol dengan tenang (pexels.com/Tirachard Kumtanom)

Intinya sih...

  • Soft spoken person berbicara dengan lembut, tenang, dan halus
  • Kontrol volume suara dan pernapasan saat berbicara
  • Pemilihan kata sopan, kemampuan mendengarkan, dan hindari ekspresi emosi berlebihan dalam komunikasi

Soft spoken person adalah orang yang berbicara dengan suara yang lembut, tenang, dan halus. Mereka cenderung tidak mengeluarkan suara keras atau terlalu dominan dalam percakapan. Orang-orang yang memiliki sifat soft spoken sering kali dianggap memiliki kesopanan dan kelembutan dalam interaksi mereka dengan orang lain.

Gaya bicara ini kerap disukai oleh orang lain karena terkesan dapat mendengarkan dengan baik dan memberikan ruang bagi lawan bicara mereka untuk berbicara. Maka tak heran jika soft spoken person selalu mudah menarik perhatian lawan bicaranya. Berikut ini cara yang dapat kamu lakukan untuk menjadi soft spoken person.

1. Kontrol volume suara

ilustrasi sedang mengobrol (pexels.com/Christina Morillo)

Hal pertama yang bisa dilakukan adalah mengontrol volume suara. Kamu perlu menyadari kekuatan suaramu dan usahakan untuk berbicara dengan volume yang lebih rendah. Hindari mengangkat suara terlalu tinggi kecuali jika memang diperlukan untuk situasi tertentu. Bicara secara perlahan akan membuatmu terkesan jadi pribadi yang lebih tenang.

2. Pola Pernapasan

ilustrasi mengobrol (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Saat bicara erat kaitannya dengan pernapasan. Kamu pasti sulit bicara saat napas sedang tersengal-sengal. Maka dari itu biasakan untuk praktik pernapasan yang dalam dan teratur saat berbicara. Ini membantu menghasilkan suara yang lebih tenang dan stabil sehingga terlalu terburu-buru.

3. Kecepatan berbicara

ilustrasi mengobrol (pexels.com/iPrice Group)

Seorang akan kesulitan mencerna ucapan lawan bicara yang terlalu terburu-buru. Maka dari itu bicaralah dengan perlahan dan tidak tergesa-gesa. Kamu bisa mulai bicara dengan tempo yang lambat dan terkendali, sehingga setiap kata terucap dengan jelas. Hal ini membantu lawan bicaramu memahami apa yang kamu ucapkan.

4. Pilih kata-kata dengan hati-hati

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Christina Morillo)

Pemilihan kata juga penting apabila kamu ingin menjadi soft spoken person. Kamu bisa menggunakan kata-kata yang sopan dan menghormati lawan bicara. Hindari bahasa yang kasar atau menggambarkan emosi yang terlalu intens. Ini akan membuat lawan bicara tidak nyaman bahkan terintimidasi.

5. Dengarkan dengan aktif

pasangan sedang mengobrol (pexels.com/@Katerina Holmes)

Soft spoken person bukan tentang bicara secara tenang, tapi juga kemampuan untuk mau mendengarkan. Berikan perhatian penuh pada lawan bicara saat mereka sednag menyampaikan sesuatu. Dengarkan dengan sabar dan tunjukkan bahwa kamu peduli dengan apa yang mereka katakan.

6. Hindari interupsi

pasangan sedang mengobrol (pexels.com/@cottonbro)

Jangan memotong pembicaraan orang lain, ini merupakan tindakan tak sopan yang patut untuk dihindari. Berikan kesempatan bagi lawan bicaramu untuk menyelesaikan pikiran mereka sebelum kamu menyampaikan pendapat atau tanggapan. Dengarkan dengan seksama agar mereka juga merasa nyaman.

7. Jaga kontrol emosi

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Jopwell)

Hindari mengungkapkan emosi secara berlebihan dalam komunikasi dengan lawan bicara. Berbicaralah dengan tenang meskipun topiknya mungkin memicu emosi. Hal ini akan membuat pembicaraanmu bergulir dengan baik, kamu tidak perlu tersulut untuk hal-hal yang tak perlu.

8. Latihan

ilustrasi berlatih bicara (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Praktikkan berbicara dengan lembut dan tenang di depan cermin atau dengan merekam suaramu sendiri. Ini membantu dirimu menyadari bagaimana suaramu terdengar bagi orang lain. Dari latihan yang terus-menerus akan membuatmu makin percaya diri saat berbicara nantinya.

Setiap orang harus selalu sadar akan cara berbicara dan efeknya terhadap orang lain. Evaluasi dan perbaiki jika perlu untuk mencapai gaya komunikasi yang lebih lembut dan dihargai. Dengan latihan dan kesadaran diri yang terus-menerus, kamu dapat mengembangkan gaya berbicara yang soft spoken secara alami dan autentik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team