Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menuang minuman (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Intinya sih...

  • Berhemat tidak harus sengsara, tetapi perlu pandangan dan cara yang tepat
  • Kesadaran dalam penghematan makanan, kenyamanan, dan berbagi
  • Menetapkan tujuan jelas, prinsip keuangan, dan fokus pada manfaat penghematan

Berhemat sama dengan sengsara atau tidak tergantung dari pandangan pribadi serta cara dalam mengurangi pengeluaran. Supaya berhemat menjadi kebiasaan yang menetap dalam hidupmu, penting untukmu merasa tetap bahagia saat menjalaninya. Walau awalnya keputusanmu buat mulai berhemat didorong oleh keterpaksaan, lama-lama mesti dijalani dengan perasaan senang.

Jangan terlalu fokus pada penyebab kamu harus berhemat dan hasilnya nanti. Nikmati proses penghematan yang bersifat harian biar setelah tujuan tercapai pun, kamu gak lantas berlebihan lagi dalam mengeluarkan uang. Tujuh tips berikut bisa menjadi pedomanmu untuk berhemat tanpa merasa sengsara.

1. Harus tetap makan dengan layak

ilustrasi bersantap (pexels.com/Blue Bird)

Kalau demi berhemat kamu memangkas biaya makan sampai sekecil mungkin, pasti rasanya gak keruan. Dirimu bekerja sepanjang hari dan merasa lapar. Tenagamu mutlak dibutuhkan. Tanpa makanan yang cukup dari segi jumlah dan layak secara kualitas, sama saja meniadakan energi buat bekerja.

Makanan yang termasuk kebutuhan pokok gak boleh sembarangan dikurangi. Dirimu mesti tetap makan 3 kali sehari dengan kalori dan nutrisi yang memadai untuk menunjang kesehatan. Penghematan dalam hal makanan bisa disiasati dengan lebih sering masak sendiri, memilih tempat makan yang lebih sederhana seperti warteg, dan mengurangi pembelian secara online.

Asal perut kenyang dan tubuh sehat, kamu bakal bahagia kok. Tidak ada perasaan hidup menjadi amat menderita karena lapar membuatmu lemas dan sulit tidur. Capek-capek bekerja menjadi sia-sia apabila makan saja susah. Tapi makanlah secara bijaksana agar tidak sampai menjadi boros untuk ukuran pendapatanmu.

2. Tidak manja, tapi kenyamanan diri tetap diperhatikan

ilustrasi naik kendaraan umum (pexels.com/Phong Vo)

Membuat diri sendiri nyaman gak salah. Itu tandanya kamu menyayangi diri dan memprioritaskannya. Tapi keliru dalam cara mencari kenyamanan bisa membuatmu boros karena terlalu manja. Sebagai contoh, kamu gak sabar menunggu kendaraan umum lalu selalu memakai taksi online.

Jika dirimu sedang berhemat, tetap gunakan kendaraan umum tetapi pilih yang lebih nyaman. Contohnya, kamu bisa saja naik kendaraan umum yang lebih murah tetapi kepanasan sepanjang jalan. Dengan selisih tarif yang tidak seberapa, dirimu dapat menggunakan kendaraan umum yang ber-AC.

Soal belanja pakaian juga begitu. Bila sekadar mencari harga paling murah, kaus yang tak menyerap keringat dan malah berbau tidak sedap bisa dipilih. Namun, ada harga kaus yang tidak terlalu mahal atau murah dan lebih nyaman dikenakan. Berhemat sembari memastikan diri tetap nyaman akan terasa menyenangkan.

3. Berbagi semampunya

ilustrasi memberi (pexels.com/Timur Weber)

Hanya karena kamu sedang berhemat, bukan artinya kegiatan berbagi sama sekali ditiadakan. Meski pengeluaranmu menjadi berkurang, cara ini juga memangkas kebahagiaanmu. Alih-alih merasa lebih kaya, dirimu justru merasa sama menderitanya dengan sebagian orang di luar sana.

Kamu menjadi merasa kurang berharga sebagai manusia sebab tak bisa membantu sesama. Dirimu juga sulit mensyukuri keadaanmu yang masih berkecukupan. Tetaplah berbagi dengan hartamu sesuai dengan kemampuan. Ini bukan bagian dari pemborosan melainkan kewajiban terhadap orang-orang yang membutuhkan uluran tangan.

4. Menjauhi orang yang suka mengejek atau buat perlawanan

ilustrasi sendiri di kafe (pexels.com/cottonbro studio)

Di lingkaran pertemananmu mungkin ada orang yang menilai segalanya dari materi. Makin terlihat mewah kehidupan seseorang, makin mereka menghargainya. Sebaliknya, makin biasa-biasa saja gaya hidupmu makin mereka mengejek. Orang berkarakter seperti ini tidak perlu dijadikan kawan.

Walaupun kamu bisa membeli semua kemewahan yang akan membuatnya terkagum-kagum, jangan melakukannya. Dirimu tidak butuh pengakuan dari orang-orang yang dangkal. Baik mereka teman di dunia nyata atau maya, gak usah dekat-dekat. 

Selain jaga jarak biar kamu gak down  oleh hinaannya, dirimu juga dapat menunjukkan perlawanan. Bukan dengan kalian bertengkar. Tapi dengan kamu gak malu-malu lagi menunjukkan bahwa dirimu sekarang memang sedang belajar berhemat. 

5. Yakin dengan tujuan dan prinsip keuanganmu

ilustrasi bahagia (pexels.com/SHVETS production)

Apa pun yang dilakukan akan menimbulkan keraguan dan perasaan tertekan apabila tujuannya tidak jelas. Buat tujuan yang lebih besar daripada sekadar agar bulan depan pendapatanmu tidak minus lagi. Mesti ada tujuan jangka pendek dan panjang yang menjadi fokusmu.

Tujuan jangka pendek misalnya, penghasilan tak minus. Tujuan jangka panjang contohnya bisa punya rumah sendiri, investasi, dan dana pensiun. Kedua tujuan ini harus amat berarti bagimu dan dirimu percaya diri bakal bisa mencapainya dengan kedisiplinan menjalani penghematan. 

Di samping tujuan, kamu juga harus punya prinsip keuangan. Prinsip ini misalnya, dirimu gak akan lagi menggunakan simbol-simbol kekayaan untuk menggambarkan kehidupanmu yang berkecukupan. Kamu bakal tetap kaya tanpa perlu terlihat seperti orang kaya dengan setiap waktu mempertontonkan kemewahan hidup.

6. Merasa cukup

ilustrasi seorang pria (pexels.com/Dima Valkov)

Ini sebabnya berhemat gak boleh sampai mengabaikan kebutuhanmu yang paling dasar seperti makanan. Kalau kebutuhan dasar dikesampingkan, perasaan cukup pun sulit hadir. Dirimu hanya perlu mengelola keinginan. Mana yang bisa dipenuhi dalam waktu dekat, ditunda, atau bahkan dibatalkan.

Jangan selalu berpikir hidupmu kurang dibandingkan orang lain. Selama kebutuhan-kebutuhan terpenuhi, kamu harus sadar bahwa hidupmu sudah cukup. Dirimu gak harus memiliki semua hal yang mesti ditebus dengan banyak uang.

Tidak masalah andai orang lain menganggap keadaanmu sebagai kekurangan. Terpenting kamu sebagai orang yang menjalaninya merasa baik-baik saja. Standar cukup setiap orang memang berbeda. Pendapat orang lain tentang kemampuan finansialmu tak perlu sampai membuatmu insecure. 

7. Melihat manfaat penghematan selain dari sisi keuangan

ilustrasi pria dan sepedanya (pexels.com/William Fortunato)

Hanya fokus pada manfaat penghematan dari segi keuangan mudah membuatmu lelah. Akibatnya, penghematan pun tidak dilakukan secara konsisten. Lihat lebih jauh ke keuntungan lain yang diperoleh sembari kamu berhemat.

Sebagai contoh, untuk menghemat bahan bakar sekarang dirimu bersepeda ke mana-mana. Selain kamu gak butuh sepeda motor lagi dan menghemat uang bakal bahan bakar, tubuh pun terasa lebih bugar. Dirimu juga dapat menurunkan berat badan tanpa repot-repot diet.

Bahkan temanmu bertambah karena masuk komunitas sepeda. Makin banyak manfaat dari penghematan yang kamu sadari, makin hilang perasaan terbebani. Dirimu justru bertambah semangat dan kebiasaan berhemat terus berlanjut walaupun kondisi ekonomimu sudah jauh lebih baik.

Berhemat memang bukan sekadar untuk mengerem pengeluaran yang sudah membuat gajimu gak cukup. Penghematan bisa dilakukan dengan kesadaran bahwa lebih banyak uang yang disimpan akan lebih baik buat ke depannya. Gak usah menunggu kondisi keuanganmu morat-marit baru berhemat karena rasanya akan lebih berat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team