7 Manhwa Terbaik yang Menampilkan Robot dan Android, Wajib Kamu Baca!

Di dunia futuristik yang dihuni oleh android, wabah zombie adalah hal terakhir yang terbayangkan. Manhwa Housekeeper mengisahkan penyebaran penyakit virus yang mendadak mematikan 70 persen populasi manusia, mengubah mereka menjadi mayat hidup. Di tengah kekacauan ini, seorang android bernama Hasty berusaha keras melindungi tuannya yang telah berubah menjadi zombie.

Housekeeper adalah kisah yang menyentuh hati dan penuh emosi, yang mungkin akan mengejutkan pembaca pada awalnya. Latar belakang cerita ini memang tampak seperti kisah apokaliptik pada umumnya, tetapi fokusnya terletak pada hubungan yang tulus antara Hasty dan Navil, sebuah ikatan keluarga yang tak terduga. Bagi mereka yang mencari kisah petualangan aksi dengan sentuhan sentimental, manhwa ini adalah pilihan yang tepat.

Trinity Wonder menyajikan perpaduan genre yang luar biasa dan tak terduga, namun berhasil dijalin dengan apik. Dalam latar dunia berteknologi tinggi, Sylvia, seorang ilmuwan sekaligus CEO, secara tidak sengaja terhubung ke dimensi lain saat menguji coba teleportasi ciptaannya. Peristiwa ini membawa Kang Woo Jin, seorang ahli bela diri dari Murim, dan Emily, seorang penyihir hebat, terdampar jauh dari dunia mereka.

Dengan perpaduan antara seni bela diri, sihir, dan teknologi, hampir segala sesuatu mungkin terjadi dalam cerita ini. Robot memang ada dan digunakan, tetapi fokus teknologi dalam cerita ini lebih condong pada mekanisme, sehingga manhwa ini menempati posisi yang lebih rendah dalam daftar.

Berlatar belakang dunia pasca-apokaliptik yang porak-poranda akibat kekalahan manusia dalam perang melawan mesin, Dogma mengisahkan perjalanan Yura, seorang bocah lelaki yang berhasil melarikan diri dari eksperimen manusia yang dilakukan oleh Machia, robot terkuat. Di bawah perlindungan Aaron, seorang android yang tabah, Yura bertahan hidup dengan bersembunyi dari dunia luar. Namun, ia mendambakan kekuatan untuk melawan.

Meskipun manhwa ini berfokus pada robot dan android, Dogma juga menyentuh tema-tema mendalam tentang pilihan, hasrat, dan emosi. Gagasan-gagasan filosofis tersebut terjalin dalam lima puluh bab yang padat namun tetap menghibur dan mudah diikuti. Selain itu, kualitas gambar dalam manhwa ini patut diacungi jempol, terutama detail goresan-goresan garisnya.

Dalam In Court of Puppets, kemajuan teknologi telah mencapai titik di mana kecerdasan buatan (AI) diintegrasikan ke dalam sistem peradilan, mampu mencegah kejahatan sebelum terjadi. Detektif Seo Woojin telah diskors karena kerusakan yang ditimbulkan oleh emosinya yang tak terkendali. Satu-satunya jalan untuk kembali bertugas adalah dengan melatih sebuah android militer bernama Magnum.

Para penggemar Psycho Pass akan menemukan kesenangan dalam manhwa ini, karena konsep dan gagasan yang dihadirkan sangat mirip. Ditambah dengan atmosfer gelap dan karakter-karakter yang tangguh, cerita ini menyajikan ketegangan dan sensasi yang mendebarkan. Kualitas gambar yang fantastis semakin menambah daya tarik manhwa ini.

Gepetto berlatar belakang dunia pasca-perang antara manusia dan android. Meskipun manusia berhasil memenangkan perang, mereka terpaksa hidup dalam tempat perlindungan akibat kerusakan parah yang dialami planet ini. Namun, ternyata perang belum benar-benar berakhir seperti yang diyakini banyak orang. Android-android masih bersembunyi di antara bayang-bayang.

Android adalah robot yang diciptakan dengan sengaja untuk menyerupai manusia. Dalam cerita ini, android bahkan memiliki emosi dan perasaan, sehingga mereka mampu mengembangkan kesadaran dan individualitas. Hal ini menimbulkan dilema moral yang kompleks, mengingat manusia adalah pencipta android-android tersebut.

Dalam dunia yang telah terintegrasi dengan android, Milo Ahn menerima dua android sebagai hadiah dari mendiang saudara perempuannya. San, android rumah tangga yang terampil dalam pekerjaan rumah dan memasak, serta Nano, android pengawal dengan teknologi canggih. Namun, keduanya menyimpan rahasia yang perlahan mulai memengaruhi kehidupan Milo.

Meskipun terdapat sedikit elemen fan service di awal, cerita ini sesungguhnya merupakan kisah aksi yang mendebarkan dengan adegan-adegan pertarungan yang memukau. Selain aksi yang memikat, pengembangan karakter dalam manhwa ini juga patut diacungi jempol. Setiap karakter mengalami perkembangan yang signifikan, menjadikan mereka semakin menarik hingga akhir cerita.

Kecerdasan Buatan (AI) semakin berperan penting dalam kehidupan manusia, dan di masa depan, perannya diperkirakan akan semakin besar. Manhwa If AI Ruled the World menggambarkan sebuah dunia di mana satu AI tunggal menguasai segalanya, mengendalikan dan mengarahkan dunia berdasarkan perhitungannya yang presisi. Manhwa ini terdiri dari kumpulan cerita pendek, masing-masing dengan pesan moralnya sendiri.

Karena AI merupakan elemen utama dalam plot, robot juga hadir dalam berbagai peran sesuai dengan konteks setiap cerita. Mereka bisa menjadi hewan peliharaan, sahabat, bahkan bagian dari keluarga. Mereka juga bisa menjadi penjahat atau pahlawan. Penulis dengan mahir menggunakan entitas-entitas non-manusia ini untuk menyampaikan kisah-kisah yang menyentuh hati dan penuh emosi.

Dari kisah mengharukan tentang ikatan manusia-android hingga petualangan seru melawan mesin di dunia pasca-apokaliptik, tujuh manhwa ini menawarkan beragam perspektif tentang peran robot dan android dalam kehidupan kita. Dengan plot yang menarik, karakter yang kuat, dan pesan moral yang mendalam, karya-karya ini akan memikat pembaca dari berbagai kalangan.