Media sosial memang berubah menjadi sarana untuk mengaktualisasikan diri. Seseorang bebas menunjukkan pencapaian maupun kehidupannya. Namun yang menjadi permasalahan baru, tanpa disadari kehadiran media sosial justru memicu ketergantungan validasi online.
Seseorang terpaku pada like, share, maupun komentar. Ketika tidak mendapati ekspektasi yang diharapkan, tumbuh perasaan kecewa. Penggunaan media sosial harus diimbangi dengan kemampuan mengendalikan diri dari ketergantungan validasi online. Bagaimana caranya? Berikut deretan kiat yang bisa diterapkan.