6 Dampak Buruk Echo Chamber Bagi Seseorang, Kesulitan Mendapat Solusi

19 Apr 2024, 18:35 WIB

Maftukhatul Azizah

ilustrasi media sosial (pexels.com/Plann)

Intinya sih...

Orang terjebak dalam echo chamber enggan mencari informasi dari perspektif lain, memicu penyebaran informasi yang tidak benar.
Penerimaan informasi yang selaras dengan pandangan sendiri membuat seseorang menjadi keras kepala dan sulit mencari solusi dari sudut pandang lain.
Dampak buruk echo chamber termasuk kesulitan menemukan solusi permasalahan, kurangnya toleransi, dan kesulitan beradaptasi dengan perbedaan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Istilah echo chamber mungkin pernah kamu dengar. Istilah ini diartikan sebagai cara di mana seseorang hanya menemukan informasi dari orang-orang yang berpikiran sama. Bahkan mungkin enggan untuk mencari hal lainnya yang mungkin saja ada yang lebih benar.

Hal ini kerap dialami oleh orang-orang di media sosial. Tatkala informasi yang kita dapat hanya saja selalu yang selaras dengan apa yang kita mau. Istilah ini juga punya dampak bagi seseorang. Diantara berikut ini yang akan kita bahas satu persatu.

1. Mudah termakan sajian informasi yang tidak benar

ilustrasi media sosial (pexels.com/JÉSHOOTS)

Orang yang terkena efek echo chamber ini punya kebiasaan tak mau melihat informasi lain yang beda pandangan dengan apa yang ia dapatkan. Inilah yang membuatnya mudah termakan akan sajian informasi yang tidak benar. Dampak buruk yang bisa dirasakan bagi seseorang yang mengalaminya.

2. Keras kepala merasa paling benar

ilustrasi media sosial (pexels.com/Lisa Fotios)

Karena informasi yang didapatkan adalah hanya yang disenangi dan selaras dengannya saja membuat seseorang terkena dampak buruk yakni sikapnya jadi keras. Merasa informasi yang didapat sudah tervalidasi dengan benar padahal belum tentu. Menjadi makin keras kepala dan tidak mau mencari kebenaran yang sesungguhnya.

3. Kesulitan menemukan solusi

ilustrasi bingung (unsplash.com/Léa Dubedout)

Gak dipungkiri orang yang enggan melihat perspektif lain akan terjebak dengan pengetahuan sempitnya sendiri. Orang seperti ini akan kesulitan menemukan solusi dari suatu permasalahan yang terjadi. Sebab pikirannya hanya terhimpit pada sedikit solusi yang menurutnya benar.

4. Terbiasa memilih hal-hal yang hanya disenangi

ilustrasi berpikir (unsplash.com/Magnet.me)

Media sosial yang menyajikan informasi dengan alogaritmanya membuat siapa saja yang tidak bisa menggunakan dengan bijak akan mendapatkan dampak buruknya. Apalagi anak muda yang masih di fase quarter life crisis. Masih labil dan sukanya memilih hal-hal yang hanya disenanginya saja.

5. Kehilangan banyak kesempatan mendapatkan informasi yang lebih baik

Ilustrasi main smartphone (pexels.com/Matilda Wormwood)

Sudah seharusnya budaya membaca atau berusaha mencari kebenaran dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tapi hal ini berbeda, artinya tidak dapat dilakukan oleh orang-orang yang terkena dampak buruk dari echo chamber. Sebab mereka sudah banyak kehilangan kesempurnaan mendapatkan informasi yang lebih baik dari yang dipahaminya saat ini.

6. Menutup akses untuk bersikap toleransi

Ilustrasi smartphone (unsplash.com/Eddy Billard)

Orang yang tumbuh dengan perbedaan akan bisa mempunyai jiwa adaptasi yang baik dan toleransi yang tinggi. Hal ini tidak berlaku pada orang yang terkena dampak buruk echo chamber. Mereka dengan sengaja menutup akses untuk bersikap toleransi karena menganggap pendapatnya yang paling benar dan gak jarang di medsos orang-orang ini disupport oleh orang yang pemikirannya sama.

Jauhi cara berpikir seperti echo chamber ini kalau gak mau merasakan sederet dampak buruknya seperti di atas guys. Hati-hati ya semoga bermanfaat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.