5 Tips Menyusun Pakaian agar Lemari Gak Berantakan

10 Des 2023, 17:25 WIB

ilustrasi lemari pakaian (unsplash.com/Андрей Постовой)

Lemari pakaian yang berantakan membuat sebagian orang menjadi tidak nyaman. Lemari pakaian menjadi terlihat lebih penuh dan tidak ada lagi ruang untuk menyimpan pakaian. Selain itu, lemari pakaian yang penuh bisa membuat kamu kesulitan saat mencari baju yang ingin kamu pakai.

Menyusun ulang lemari pakaian bisa dilakukan dengan mudah. Sayangnya, banyak orang yang malas untuk merapihkannya. Kebiasaan buruk ini membuat keadaan lemari pakaian akan selalu penuh dan berantakan. Di dalam artikel ini akan dibahas tips menyusun pakaian agar lemari tidak berantakan yang bisa membantumu untuk mengatasi lemari yang kurang rapih. Yuk, simak tipsnya sampai selesai!

1. Pisahkan pakaian sesuai jenisnya

ilustrasi memisahkan baju berdasarkan jenisnya (unsplash.com/Sarah Brown)

Tips pertama adalah memisahkan pakaian sesuai jenis dan bahannya. Cara ini cukup efektif untuk merapikan lemari pakaian kamu. Kamu bisa pisahkan beberapa pakaian seperti atasan, celana, jaket, dan baju tidur.

Memilih dan memisahkan pakaian ini bertujuan untuk mempermudah kamu menemukan pakaian dengan cepat. Kamu gak perlu waktu yang lama untuk mencari pakaian yang akan kamu pakai, dan ini bisa membuat lemari pakaian kamu lebih rapih.

2. Gunakan gantungan untuk pakaian tertentu

ilustrasi pakaian yang digantung (pexels.com/Ron Lach)

Lemari pakaian memiliki beberapa ruang untuk menyimpan pakaian. Salah satunya adalah ruang untuk menggantung pakaian. Biasanya, pakaian yang sering digantung adalah sweater, jaket, blazer, dan baju formal. Jenis pakaian ini lebih cocok disimpan dengan cara digantung untuk menghindari kerutan.

Jika kamu menyimpan pakaian tersebut dengan cara melipat, ruang penyimpanan lemari kamu akan cepat penuh. Ini dikarenakan bahan pakaian untuk jaket dan sweater lebih tebal dibandingkan dengan pakaian lainnya. Jadi, untuk menata pakaian jenis ini lebih baik disimpan dengan cara menggantungnya saja, ya.

3. Lipat pakaian dengan cara yang sama

ilustrasi pakaian yang dilipat serupa (pexels.com/Ron Lach)

Cara melipat pakaian sangat mempengaruhi kerapihan lemari pakaian kamu. Lipatan yang tidak sama membuat pakaian menjadi berantakan dan tidak rata. Usahakan untuk melipat pakaian dengan cara yang sama agar setiap sisi pakaian tidak ada yang berbeda.

Ingat, beberapa jenis pakaian tidak disarankan untuk dilipat seperti jaket, blazer, dan pakaian rajut. Pakaian yang cocok untuk dilipat dalam lemari adalah kaos, celana, dan baju tidur. Jenis pakaian tersebut memiliki bahan yang tidak terlalu tebal dan lebih mudah untuk dilipat. Pastikan untuk selalu melipat dengan teknik yang sama agar pakaian rapih dan tertata.

4. Simpan pakaian yang masih dipakai

ilustrasi memilih pakaian (pexels.com/Anna Tarazevich)

Salah satu penyebab lemari penuh dan berantakan adalah meyimpan pakaian yang sudah tidak terpakai. Banyak alasan yang membuat sebagian orang masih menyimpan baju lama yang sudah tidak terpakai di lemari. Hal ini justru hanya akan membuat lemari kamu semakin penuh.

Sebaiknya, simpan pakaian yang sering kamu pakai saja. Buang pakaian lama kamu yang sudah tidak bisa dipakai. Jika kamu tidak ingin membuangnya, kamu bisa memberikan pakaian kamu untuk kerabat atau teman yang membutuhkan. Pastikan pakaian yang kamu berikan masih layak pakai, ya.

5. Ganti lemari pakaian secara berkala

ilustrasi lemari pakaian di dalam kamar (unsplash.com/Zoe van Poetsprins.nl)

Meskipun kamu memiliki lemari kesayangan, jangan sampai lupa untuk menggantinya. Ganti lemari kamu jika sudah mulai lapuk atau rusak, keausan lemari bisa disebabkan karena pemakaian yang telalu lama. Lakukan penggantian lemari pakaian secara berkala agar lebih awet dan tahan lama.

Menyusun atau menata pakaian dengan baik gak hanya membuat lemari pakaian menjadi rapih saja, tetapi bisa meningkatkan kenyamanan saat menyimpan pakaian di lemari kamu. Nah, bagi kamu yang ingin lemari pakaiannya terlihat rapi dan tidak berantakan, kamu bisa mengikuti tips-tips tadi mulai sekarang, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.