Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Tips Menerima Kritik dengan Baik agar Tidak Tersinggung

Ilustrasi orang yang sedih di pekerjaan. (Dok. Pexels/Anna Shvets)
Intinya sih...
  • Kritik perlu diterima secara profesional, bukan personal
  • Mulailah dengan berterima kasih atas kritik yang diberikan
  • Evaluasi kritik dan jangan terlalu fokus pada kekurangan

Di sekolah, kampus, atau pekerjaan, pasti ada saatnya kita menerima kritik atas tugas yang kita kerjakan. Kritik diberikan dengan tujuan kita mengetahui kekurangan dari pekerjaan kita, agar bisa diperbaiki ke depannya.

Akan tetapi, terkadang kritik membuat kita merasa sedih atau tersinggung. Jadi, penting untuk tahu cara menerima kritik secara profesional, bukan personal. Terapkan 5 tips ini agar kamu bisa jadi penerima kritik yang baik!

1. Berterima kasih pada pemberi kritik

Ilustrasi dua orang berjabat tangan. (Dok. Pexels/cottonbro studio)

Setelah capek mengerjakan tugas, lalu pekerjaan kita itu dikritik, mungkin timbul keinginan untuk marah dan membantah kritikan yang kita dapat. Tetapi, hal ini justru bisa menjurus pada argumen yang tidak perlu.

Jika kita menerima kritik, pertama-tama kita perlu mengontrol emosi kita. Mulailah dengan berterima kasih atas kritik yang diberikan, misalnya dengan bilang, “Terima kasih atas pendapat Anda.” Lalu, minta waktu untuk memikirkan kembali kritik tersebut.

Dengan begitu, kamu menunjukkan empati dengan membuat si pemberi kritik merasa didengar dan divalidasi. Selain itu, kamu jadi punya waktu untuk memikirkan kritik secara objektif, bukan secara emosional.

2. Cari pelajaran dari kritik

Ilustrasi wanita di tempat kerja. (Dok. Pexels/Ninthgrid)

Kritik adalah refleksi dari pendapat dan kepercayaan seseorang. Jadi, orang memberi kritik karena mereka berpendapat, ada hal yang bisa diperbaiki dari pekerjaanmu.

Evaluasi kritik yang kamu dapatkan. Jangan hanya berfokus pada apa yang kurang, tetapi apa yang bisa kamu perbaiki. Kamu bahkan bisa meminta penjelasan lebih lanjut dari si pemberi kritik, agar kamu tahu apa yang bisa dilakukan ke depannya.

3. Pertimbangkan perbedaan pendapat

Ilustrasi dua orang berdiskusi. (Dok. Pexels/nappy)

Terkadang, orang memberi kritik terhadap pekerjaan kita karena ia punya pendapat yang berbeda. Jadi, bukan berarti tugasmu mutlak memiliki kekurangan.

Kalau kamu dan si pemberi kritik memiliki pendapat yang berbeda, kamu bisa memilih untuk mengikuti sarannya maupun tidak. Jika kamu ingin memegang teguh pendapatmu sendiri, kamu tidak perlu setuju dengan si pemberi kritik, tetapi kamu tetap perlu menyampaikan pendapatmu padanya dengan sopan.

Di sisi lain, kalian bisa berdiskusi dan bertukar pendapat agar bisa menghasilkan tugas yang memuaskan kedua belah pihak. Jangan lupa untuk mempertimbangkan pendapat dari perspektif lain, bukan hanya terpaku pada pendapat sendiri.

4. Tuliskan hal-hal positif

Ilustrasi pekerja kantoran. (Dok. Pexels/Vitaly Gariev)

Setelah menerima kritik, kita jadi semakin gampang melihat kekurangan-kekurangan dari pekerjaan kita. Hal ini bisa membuat kita merasa rendah diri. Padahal, mungkin masih banyak pula hal positif yang sudah kita capai.

Cobalah mengubah pandangan kita dengan mencatat hal-hal positif di tugas yang kita kerjakan. Dengan begitu, kritik tidak sekadar menunjukkan kekurangan, tetapi peluang untuk meningkatkan kualitas kerjaan.

5. Ubah mindset

Ilustrasi pekerja kantoran. (Dok. Pexels/George Milton)

Orang memberi kita kritikan karena merasa ada yang bisa ditingkatkan dari pekerjaan kita. Tetapi, terkadang diri kita sendiri menginterpretasikan kritikan itu secara personal. Sehingga, muncul perasaan bahwa kita gagal atau kurang mampu mengerjakan sesuatu.

Kita perlu menerapkan mindset kalau tidak semua orang bisa puas terhadap pekerjaan kita. Umpan balik negatif adalah dampak alami dari pekerjaan yang tak bisa dihindari. Opini orang lain memang penting untuk meningkatkan kualitas pekerjaan, tetapi opini kita terhadap diri kita sendiri jauh lebih penting lagi. Jika kamu menerima kritik, selalu ingat bahwa kritik tersebut ditujukan pada pekerjaanmu, bukan pada dirimu sendiri.

Wajar jika muncul perasaan negatif setelah menerima kritik. Tetapi, kritik tidak harus membuat kita tersinggung, marah, atau sedih secara berlebihan. Yuk, terapkan 5 tips ini agar kita jadi penerima kritik yang baik!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us