5 Tips Hadapi Toxic Positivity Era Digital, Realita Lebih Menyehatkan!

Di era digital seperti sekarang, mungkin kita sering menemukan postingan media sosial yang selalu tampak positif, bahkan terlalu positif. Kamu pasti pernah mendengar ungkapan seperti "Jangan sedih, semuanya akan baik-baik saja" atau "Berpikir positif aja!" di saat kita sedang mengalami kesulitan.
Sekilas memang terdengar baik, tapi tahukah kamu bahwa terlalu memaksakan diri untuk selalu positif bisa berujung pada toxic positivity? Alih-alih membantu, hal ini malah bisa membuat kita merasa tidak valid dengan emosi yang sedang dirasakan.
Nah, supaya kamu bisa tetap sehat secara emosional dan tidak terjebak dalam jebakan toxic positivity, yuk simak 5 tips menghadapi fenomena ini dengan cara yang lebih sehat dan realistis!
1. Validasi perasaanmu, jangan ditutupi
Kita semua manusia yang punya emosi beragam. Tidak semua hari akan dipenuhi dengan kebahagiaan, dan itu wajar. Ketika kamu merasa sedih, marah, atau kecewa, penting untuk mengakui perasaan tersebut. Jangan menekan emosi hanya karena merasa harus selalu tampak bahagia.
Membiarkan dirimu merasakan perasaan negatif bukan berarti kamu orang yang pesimis. Justru dengan mengakui apa yang kamu rasakan, kamu bisa lebih memahami dirimu sendiri dan menemukan cara yang lebih sehat untuk menghadapinya. Jangan takut untuk berkata, "Aku sedang merasa tidak baik-baik saja," karena itu adalah langkah awal menuju pemulihan yang lebih nyata.