Ilustrasi pria patah hati (pexels.com/@khoa-vo-2347168)
Apa ukuran kebahagiaanmu? Jawabannya pasti beragam. Mulai dari pekerjaan yang cocok, kesehatan, hubungan asmara yang sehat, finansial stabil, keluarga harmonis dan masih banyak lagi. Tapi, dalam psikologi, itu gak berlaku.
Setelah berhasil mencapai sesuatu dan mulai merasa bahagia, kamu bakal cepat beradaptasi dan merasa bosan. Alhasil rasa bahagia pun hilang dan berganti dengan ambisi mencapai hal yang lain. Istilah dari siklus berulang yang sarat rasa gak puas ini adalah "hedonic treadmill".
Anthony menyebut bahwa kita memang boleh mencapai target-target dalam hidup. Namun, usahakan target-target itu gak serta merta jadi sumber kebahagiaan. Ini agar kamu merasakan lebih banyak kebebasan dan kemudahan. Sebab, jika sumber kebahagiaan tersebut hilang karena sebuah hal, maka kamu juga ikut merasa hampa.
Karena itu, Anthony menyarankan kamu rajin-rajin bertanya dua hal ini ke diri sendiri :
- Seberapa besar kamu bakal menghargai waktu bersama teman dan keluarga jika kamu tahu bahwa semuanya bakal berlalu?
- Seberapa jauh kamu akan menikmati melakukan hal-hal yang kamu sukai ketika tahu, suatu hari nanti, kamu gak bisa melakukannya?
Intinya, lebih banyak bersyukur atas apa yang dimiliki sekarang. Hindari mengejar sumber kebahagiaan yang muluk-muluk.