5 Sisi Buruk Positive Thinking yang Jarang Diketahui, Apa Kamu Sadar?

Semua orang pasti pernah dengar kalau berpikir positif itu baik, bahkan sering dianggap kunci untuk hidup bahagia. Kayak, siapa sih yang nggak pengen selalu berpikiran positif biar nggak stres? Tapi, pernah nggak kamu berpikir kalau ada sisi gelap dari positive thinking ini?
Yup, terkadang, terlalu fokus pada hal-hal positif justru bisa bikin kita nggak realistis, lho. Jadi, bukan berarti kita harus terus-terusan berpikir positif tanpa batas. Di artikel ini, kita bakal ngulik sisi-sisi negatif dari positive thinking yang mungkin belum kamu sadari. Yuk, simak sampai habis biar nggak salah paham sama konsep ini!
Nah, buat kamu yang pengen tahu lebih dalam, langsung aja scroll ke bawah dan temukan kenapa terkadang “berpikir positif” justru bisa menimbulkan masalah. Siap-siap aja kaget dan mungkin akan mengubah cara pandangmu setelah baca artikel ini!
1. Menyebabkan toxic positivity
Positive thinking memang bagus, tapi kalau berlebihan bisa berubah jadi toxic positivity. Ini tuh ketika kamu merasa harus terus positif bahkan saat menghadapi masalah besar. Jadinya, kamu jadi menekan emosi negatif dan nggak mengakui kalau kadang-kadang, hidup ya nggak seindah itu. Contohnya, ketika teman curhat soal masalah berat, kamu malah bilang, “Udah, nggak usah sedih, semuanya pasti ada hikmahnya.” Kedengerannya baik, tapi nyatanya, justru bikin orang itu merasa perasaannya nggak valid.
Kondisi ini juga bisa bikin kamu sendiri merasa bersalah kalau nggak bahagia terus-menerus. Padahal, sedih dan kecewa itu bagian dari hidup. Mengabaikan perasaan ini justru bisa menumpuk emosi negatif yang akhirnya malah jadi bom waktu.