Elsa yang merupakan salah satu tokoh utama, tumbuh dalam isolasi setelah kekuatannya yang berhubungan dengan es menyebabkan kecelakaan kepada adiknya Anna ketika mereka masih kecil. Karena takut akan melukai orang lain, dia menutup diri dari dunia luar terutama dari adiknya, Anna. Isolasi ini adalah contoh nyata dari seseorang yang menjadi anti sosial karena rasa takut dan ketidakpastian tentang dirinya sendiri. Elsa merasa takut akan kekuatannya dan ketidakmampuannya untuk mengendalikan mereka. Ketakutan ini membuatnya semakin menarik diri dari interaksi sosial. Dia percaya bahwa dengan mengisolasi dirinya, dia bisa melindungi orang lain dari bahaya yang dia yakini dia bawa. Sepanjang film, Elsa belajar untuk menerima dan mengendalikan kekuatannya. Ini menggambarkan perjalanan seseorang dari ketakutan dan isolasi menuju penerimaan diri. Proses ini menunjukkan bahwa memahami dan menerima diri sendiri adalah langkah penting dalam mengatasi perilaku anti sosial.
Hubungan antara Elsa dan Anna adalah inti dari film ini. Meskipun Elsa mencoba mengisolasi diri untuk melindungi Anna, pada akhirnya, cinta dan koneksi mereka yang kuat membantu Elsa mengatasi rasa takutnya. Ini menunjukkan bahwa dukungan dari keluarga dan orang yang dicintai dapat membantu seseorang keluar dari isolasi sosial. Di akhir film, Elsa menerima bahwa orang lain dapat menerima dan mencintainya meskipun dia memiliki kekuatan yang luar biasa. Penerimaan ini membantu Elsa merasa lebih nyaman dan percaya diri dalam interaksi sosial.
"Frozen" mengajarkan bahwa meskipun seseorang mungkin merasa perlu mengisolasi diri karena ketakutan atau ketidakpastian, dengan dukungan dan penerimaan dari diri sendiri dan orang lain, mereka dapat menemukan keberanian untuk terhubung kembali dengan dunia dan mengatasi perilaku anti-sosial.
Film-film ini menunjukkan bahwa meskipun seseorang mungkin menghadapi tantangan ini, ada peluang untuk mengatasi isolasi dan membangun hubungan sosial yang sehat melalui dukungan, penerimaan diri, dan interaksi dengan orang lain.