5 Prinsip Dasar Stoikisme yang Membantumu Tetap Waras
Kesehatan mental telah menjadi isu yang semakin penting untuk diperhatikan di tengah tekanan hidup modern yang kian kompleks. Banyak orang mengalami penurunan kesejahteraan emosional, dipicu oleh berbagai faktor yang melekat pada gaya hidup masa kini.
Salah satu penyebab utama dari terganggunya kesehatan mental adalah keterikatan yang berlebihan pada media sosial. Platform ini sering kali menjadi cermin yang menampilkan hanya sisi terbaik dari kehidupan orang lain, membuat kita tanpa sadar terjebak dalam perbandingan yang merugikan diri sendiri. Akibatnya, rasa cemas, iri, bahkan ketidakpuasan terhadap diri sendiri menjadi semakin sulit dihindari.
Untuk menjaga kesehatan mental dan memelihara kewarasan di era yang serba cepat ini, menerapkan prinsip-prinsip stoikisme dapat menjadi solusi yang efektif. Filsafat kuno ini menawarkan panduan sederhana namun mendalam untuk menghadapi tekanan hidup dengan lebih tenang dan bijaksana.
1. Fokus terhadap apa yang bisa dikendalikan
Dalam hidup, ada hal-hal yang bisa dikendalikan seperti sikap, pikiran, tindakan, dan pengambilan keputusan. Sedangkan hal-hal yang berada di luar kendali meliputi pendapat orang lain, peristiwa alam, masa lalu, dan hasil dari usaha.
Setelah mengetahui tentang apa yang bisa dan tidak bisa kamu kendalikan, kamu dapat memilih dan memilah mana hal yang perlu kamu kontrol dan mana hal yang tidak perlu kamu kendalikan.
"Kita tidak terganggu oleh peristiwa, tetapi oleh cara kita memandangnya." - Epictetus
2. Belajar menerima dan mengikhlaskan
Hidup penuh dengan ketidakpastian dan perubahan yang sulit untuk kamu terima. Alih-alih melawannya dengan rasa cemas, yang perlu kamu lakukan adalah menghadapinya dengan tenang. Ketenangan bukan berarti menyerah, melainkan kemampuan untuk menerima kenyataan sambil tetap berusaha melakukan yang terbaik.
Dengan belajar menerima dan mengikhlaskan, beban emosional yang kamu pikul dapat berkurang dan akan memerdekakan kamu dalam perangkap penyesalan.
“Hidup seperti sungai yang terus mengalir: jangan menentangnya, tetapi belajarlah untuk mengikuti arus.” - Marcus Aurelius
3. Hidup dengan bijaksana
Hidup dengan bijaksana berarti hidup dengan penuh perhitungan dan pertimbangan. Kebijaksanaan akan membawa kamu kepada ketenangan dan kedamaian batin.
Kebijaksanaan bukan hanya tentang pengambilan keputusan tetapi juga tentang bagaimana memahami, menerima, dan bertindak dengan kesadaran terhadap nilai-nilai yang lebih besar dalam hidup.
"Hidup yang tidak dipertimbangkan tidak layak dijalani." - Saneca
4. Hidup di masa sekarang
Prinsip ini menekankan untuk pentingnya hidup di saat ini. Jangan terjebak dalam penyesalan di masa lalu atau kekhawatiran tentang masa yang akan datang.
Nikmati segala bentuk proses yang kamu jalani saat ini tanpa ada yang mengganggu tentang masa lalu maupun masa depan. Karena kamu hidup di hari ini, bukan kemarin atau besok.
"Jika kamu tidak bisa mengubahnya, jangan biarkan itu mengganggu hidupmu sekarang." - Epictetus
5. Pengendalian pikiran dan emosi
Kunci dari semuanya adalah pengendalian pikiran dan emosi. Stoikisme mengajarkan untuk tidak terjebak dalam reaksi emosional yang berlebihan, melainkan untuk merespons situasi dengan ketenangan dan logika.
Dengan berfokus pada pengendalian pikiran dan emosi, kamu dapat mencapai kedamaian batin dan kebahagiaan yang tidak tergantung pada faktor eksternal.
"Jangan biarkan emosi Anda menguasai pikiran Anda. Anda harus menjadi pengendali diri yang bijaksana, dan emosi Anda akan mengikuti." - Cleanthes
Stoikisme selalu punya solusi untuk menjaga kewarasan seseorang dalam bertahan hidup di era sekarang. Dengan berfokus kepada hal-hal yang bisa kamu kendalikan, mengikhlaskan, kebijaksanaan, dan pengendalian diri, kamu bisa menghadapi segala permasalahan yang kamu hadapi tanpa memperburuk kondisi kesehatan kamu.
Demikian 5 prinsip dasar stoikisme untuk menjaga kesehatan mental. Semoga bermanfaat!
