Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi meja makan bundar (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi meja makan bundar (pexels.com/Pixabay)

Intinya sih...

  • Perhatikan ukuran ruangan dan diameter meja

  • Pilih material yang ringan tapi kokoh

  • Pertimbangkan jumlah kursi dan fleksibilitas penataan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Hunian kecil seperti apartemen memang menuntut penghuni untuk lebih selektif dalam memilih perabot. Ruang yang terbatas membuat setiap detail furnitur harus diperhitungkan secara matang, termasuk meja makan. Salah satu model yang sering jadi pilihan adalah meja makan bundar karena kesannya yang hangat dan fleksibel. Tapi sebelum memutuskan membeli, ada baiknya memahami dulu aspek-aspek yang bisa memengaruhi kenyamanan dan fungsi meja tersebut di ruang sempit.

Meja makan bundar memang punya daya tarik tersendiri. Desainnya yang tanpa sudut membuat suasana makan terasa lebih cair dan akrab. Namun, tidak semua tipe meja bundar cocok untuk apartemen berukuran kecil. Bentuk, material, hingga jumlah kursi bisa memengaruhi keserasian antara estetika dan efisiensi ruang. Supaya gak salah langkah, simak lima pertimbangan penting berikut sebelum memilih meja makan bundar untuk apartemen kecil.

1. Perhatikan ukuran ruangan dan diameter meja

ilustrasi meja makan bundar (pexels.com/Pixabay)

Hal pertama yang harus dipertimbangkan tentu saja ukuran ruangan. Meja makan bundar memang ideal untuk ruangan terbatas karena bentuknya yang efisien, tapi jika diameternya terlalu besar, justru bisa membuat ruangan terasa sesak. Ukurlah ruang makan secara akurat sebelum membeli, termasuk jarak antara meja dan dinding. Idealnya, masih ada ruang minimal 90 cm di sekeliling meja agar kursi bisa ditarik dan orang bisa bergerak dengan leluasa.

Selain itu, pertimbangkan juga seberapa sering meja digunakan. Jika hanya untuk dua hingga tiga orang, meja dengan diameter sekitar 90–100 cm sudah cukup. Tapi kalau sering menerima tamu atau makan bersama teman, pilih yang sedikit lebih besar, misalnya 120 cm, selama masih sesuai proporsi ruangan. Keseimbangan antara fungsi dan ruang inilah yang menjadi kunci agar area makan tetap nyaman sekaligus estetis.

2. Pilih material yang ringan tapi kokoh

ilustrasi meja makan bundar (pexels.com/Edmond Elshani)

Material menjadi faktor penting karena memengaruhi berat, tampilan, dan daya tahan meja makan. Untuk apartemen kecil, meja berbahan kayu solid bisa jadi terlalu berat dan sulit digeser. Sebagai alternatif, meja dengan material MDF berkualitas atau kayu lapis bisa memberikan tampilan elegan tanpa menambah beban ruangan. Bahan seperti tempered glass juga menarik karena menciptakan kesan visual yang ringan dan modern.

Selain tampilan, pertimbangkan juga kemudahan perawatan. Meja dengan permukaan matte atau anti gores jauh lebih praktis, terutama jika ruangan sering digunakan untuk aktivitas lain selain makan. Material yang mudah dibersihkan membantu menjaga tampilan ruang tetap rapi dan terawat meski area makan digunakan setiap hari.

3. Pertimbangkan jumlah kursi dan fleksibilitas penataan

ilustrasi meja makan bundar (pexels.com/Lisa Anna)

Meja bundar memang membuat interaksi saat makan terasa lebih akrab karena setiap orang bisa saling berhadapan. Namun, jumlah kursi yang dipilih harus disesuaikan dengan ukuran meja dan luas ruangan. Jangan memaksakan menempatkan empat kursi pada meja yang hanya ideal untuk dua, karena itu akan membuat area makan terasa sempit dan tidak nyaman.

Untuk ruang yang benar-benar terbatas, pertimbangkan meja dengan kursi yang bisa diselipkan di bawahnya saat tidak digunakan. Beberapa model modern bahkan menyediakan desain lipat yang praktis untuk apartemen mungil. Fleksibilitas seperti ini memungkinkan area makan tetap terasa lega dan tidak mengganggu alur pergerakan di ruangan.

4. Sesuaikan dengan gaya interior apartemen

ilustrasi meja makan bundar (pexels.com/Max Vakhtbovycn)

Agar ruang makan terasa harmonis, meja bundar yang dipilih sebaiknya mengikuti gaya interior apartemen secara keseluruhan. Jika interior bergaya minimalis, pilih meja dengan desain sederhana, warna netral, dan kaki ramping dari logam. Sementara untuk gaya skandinavia, meja kayu dengan finishing natural bisa jadi pilihan yang ideal. Kesesuaian gaya ini akan membuat ruangan tampak lebih menyatu dan estetik.

Selain gaya, perhatikan juga detail kecil seperti bentuk kaki meja dan tekstur permukaannya. Elemen-elemen ini bisa memengaruhi suasana ruang makan secara signifikan. Meja dengan kaki menyilang atau sentuhan warna pastel, misalnya, dapat memberi karakter tanpa terlihat berlebihan di apartemen kecil.

5. Pertimbangkan fungsi tambahan dan kemudahan perawatan

ilustrasi meja makan bundar (pexels.com/Mateusz Pielech)

Dalam ruang terbatas, setiap perabot sebaiknya punya fungsi ganda. Beberapa meja bundar dilengkapi rak kecil di bawah permukaan atau memiliki bagian yang bisa dilipat menjadi meja bar. Fitur seperti ini membantu menghemat ruang sekaligus menambah nilai fungsional. Meja multifungsi juga cocok untuk penghuni apartemen yang sering bekerja atau belajar di area makan.

Selain fungsi tambahan, kemudahan perawatan juga perlu diperhatikan. Pilih meja yang tahan terhadap noda, air, dan panas, terutama jika sering digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Permukaan meja yang mudah dibersihkan akan membuat apartemen tetap terlihat rapi tanpa perlu upaya berlebih. Ini menjadi nilai plus besar bagi siapa pun yang mengutamakan efisiensi hidup di ruang terbatas.

Meja makan bundar memang menawarkan kehangatan dan kepraktisan yang pas untuk apartemen kecil. Namun, tanpa perencanaan matang, meja yang seharusnya membuat ruang lebih nyaman justru bisa menimbulkan kesan sempit. Memahami ukuran, material, hingga gaya interior akan membantu memilih meja yang benar-benar sesuai.

Dengan pertimbangan yang tepat, meja makan bundar bukan hanya tempat makan, tapi juga elemen dekoratif yang mempercantik ruangan. Pilihan yang bijak akan membuat area kecil terasa lebih lega, estetik, dan fungsional di saat yang bersamaan. Pada akhirnya, semua kembali pada keseimbangan antara gaya hidup, kebutuhan, dan karakter ruang yang dimiliki.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team