5 Manfaat Mandi Tanpa Sabun, Kulit Lebih Sehat Alami

10 Feb 2023, 14:02 WIB

ilustrasi wanita berendam (unsplash.com/bruce mars)

Mandi menjadi cara untuk membersihkan tubuh. Saat mandi, umumnya terdapat beberapa alat seperti sikat gigi dan produk pembersih tubuh lainnya. Sabun dan sampo menjadi salah satu produk yang wajib digunakan saat mandi yang tidak bisa dipisahkan.

Ketika kamu mandi tanpa sabun, rasanya aneh dan tidak bersih. Padahal, mandi tanpa sabun juga memiliki manfaat untuk kulit, lho. Meski terdengar aneh, terdapat penjelasan secara medis kenapa mandi tanpa sabun memiliki manfaat. Berikut ini beberapa di antaranya, dikutip dari Very Well Health.

1. Tidak membuat kulit kering

ilustrasi ketiak (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sabun berfungsi sebagai pengangkat kotoran yang berada di permukaan kulit. Sabun juga dapat mengangkat minyak alami yang sebenarnya dibutuhkan juga oleh kulit. Hal tersebut akan membuat kulit menjadi kering setelah menggunakan sabun.

Dikutip dari Healthline, sabun dapat mengangkat minyak dan kotoran. Sabun kebanyakan atau konvensional memiliki bahan yang keras terhadap kulit, alhasil dapat membuat kulit menjadi kering atau iritasi.

Saat kamu mandi tanpa sabun, kelembapan dan minyak pada kulit akan terjaga. Meski hanya menggunaan air saat mandi, tubuh kamu akan tetap bersih.

2. Kulit lebih sehat

ilustrasi cuaca panas terik (pexels.com/Sakshi Patwa)

Meski sabun diklaim aman untuk membersihkan tubuh, terdapat efek samping yang justru dapat membuat kulit menjadi tidak sehat. Dikutip dari verywell health, sabun dapat menyebabkan masalah pada kulit seperti kerutan pada kulit, membunuh bakteria alami kulit, hingga membuat kondisi kulit memburuk.

Mandi hanya dengan air akan menjaga kulit kamu tetap lembab. Selain itu, kulit kamu tidak terpapar bahan kimia yang dapat membuat kulit rusak. Mandi hanya dengan air justru dapat menjaga kesehatan kulit secara alami.

3. Tidak menghilangkan perlindungan alami pada kulit

ilustrasi wajah berjerawat (unsplash.com/Barbara Krysztofiak)

Kulit memiliki minyak atau bakteri alami yang sebenarnya dibutuhkan sebagai perlidungan. Mikroba pada kulit dapat mengendalikan patogen berbahaya. Hal ini agar menjaga kulit tetap asam. Sedangkan sabun dapat membunuh mikroba yang dibutuhkan kulit sebagai perlindungan.

Saat kamu mandi hanya dengan air, mikroba dan minyak pada kulit tetap terjaga. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi kulit kamu sebagai sistem pertahanan. ketika kulit kamu kehilangan mikroba dan minyak, kulit akan menjadi rentan.

4. Bebas dari bahan kimia berbahaya

ilustrasi bahan kimia (pexels.com/RF._.studio)

Sabun komersial memiliki klaim yang sehat dan baik bagi kulit untuk mandi. Hal ini tidaklah sepenuhnya benar. Terdapat bahan-bahan yang justru berbahaya untuk kulit. Dikutip dari Natures Glory, sabun memiliki bahan-bahan kimi yang dapat memiliki efek berbahaya saat bersentuhan dengan kulit.

Agar kulit tetap sehat tanpa tersentuh bahan kimia, kamu cukup mandi dengan air. Pada dasarnya, air sudah cukup digunakan sebagai mandi. Kulit kamu malah akan terbebas dari bahan kimia yang berbahaya.

5. Tidak bau badan

ilustrasi menggunakan deodoran (unsplash.com/Ana Essentiels)

Sabun memang memiliki aroma wangi yang menyegarkan. Tapi, efek dari wangi sabun hanya sementara. Resikonya, kulit akan kehilangan perlindungan alami seperti minyak dan mikroba setelah menggunakan sabun. Hal ini menyebabkan kulit menjadi rentan dan akan memprodusi kelenjar minyak lebih banyak. Hal ini akan memicu bau badan.

Mandi hanya dengan air akan menjaga kulit kamu tetap memiliki perlindungan. Selain itu, bau badan kamu akan cenderung natural. Kamu tidak perlu khawatir akan bau badan karena kulit yang memiliki mikroba dan minyak yang menjaga kamu dari bau badan.

Masih banyak orang yang menganggap kalau mandi tanpa sabun merupakan hal yang jorok. Padahal, mandi hanya dengan air memiliki manfaat yang sangat baik bagi kulit kamu. Selain mengurangi sampah plastik dan limbah kimia, kulit kamu akan cantik natural. Gunakanlah sabun organik atau herbal sebagai alternatif sabun konvensional yang memiliki bahan kimia yang berbahaya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.