5 Macam Cek Kesehatan sebelum Lari Maraton, Pahami dan Lakukan

- Pengecekan tekanan darah penting untuk mencegah risiko kerusakan jantung dan stroke serta gejala pusing saat berlari.
- Pengecekan kolesterol diperlukan untuk menghindari penyumbatan arteri dan gangguan aliran darah ke jantung.
- Penilaian hormon tiroid dan tes kardiovaskular sangat penting untuk menilai kemampuan tubuh menyerap oksigen dan kondisi pembuluh darah.
Lari maraton merupakan salah satu olahraga yang tergolong berat dan menuntut daya tahan tubuh dalam waktu yang cukup lama. Maka dari itu, demi alasan kesehatan sangat penting bagi seseorang yang akan mengikuti maraton untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dulu.
Cek kesehatan sebelum lari maraton sangat penting untuk memastikan tubuh kita siap dan untuk mengurangi risiko cedera hingga komplikasi kesehatan. Berikut adalah beberapa macam cek kesehatan yang wajib dilakukan sebelum lari maraton.
1. Tekanan darah

Tekanan darah tinggi seringkali tidak disertai gejala pada beberapa orang, sehingga pengecekan wajib dilakukan beberapa minggu sebelum lari maraton. Jika terdapat indikasi tekanan darah yang tinggi dan tidak segera diobati, ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada jantung dan pembuluh darah, bahkan meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung.
Sebaliknya, tekanan darah yang rendah dapat menyebabkan kurangnya aliran darah ke otak. Ini dapat mengakibatkan berbagai gejala, seperti pusing, sakit kepala, bahkan pingsan saat berlari. Hal tersebut dapat menyebabkan risiko jatuh dan cedera.
2. Kadar kolesterol

Kolesterol dalam tubuh berfungsi sebagai pembangun membran sel dan melindungi saraf otak. Namun, kadar yang berlebih menjadi berbahaya karena dapat menyumbat arteri sehingga mengganggu aliran darah ke jantung. Kadar kolesterol dalam tubuh bersifat fluktuatif, sehingga meskipun seseorang pernah berada dalam kadar kolesterol yang normal, dia tetap harus melakukan pengecekan kembali sebelum lari maraton.
Pengecekan kolesterol dilakukan dengan cara mengambil sampel darah dari tubuh. Kamu disarankan untuk tidak makan selama 10 hingga 12 jam sebelum tes dilakukan. Hal ini untuk memastikan bahwa semua makanan telah tercerna dan tidak ada faktor lain yang mempengaruhi hasil tes.
3. Kadar hemoglobin

Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang mengikat oksigen di paru-paru dan mengangkutnya ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Jumlah hemoglobin yang rendah akan menyebabkan tubuh cepat lelah. Gejala lain yang dapat ditimbulkan adalah nyeri pada sendi dan otot dan kekurangan sumber energi. Lebih lanjut, kadar hemoglobin yang rendah dapat menyebabkan masalah jantung.
Sebaliknya, kadar hemoglobin yang terlalu tinggi atau terlalu banyak sel darah merah dapat mengentalkan aliran darah yang menyebabkan pergerakan menjadi lebih lambat. Darah yang tidak dapat mengalir cepat dapat menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Hasilnya, akan muncul berbagai gejala seperti sakit kepala, penglihatan kabur dan terjadinya gumpalan darah.
4. Hormon tiroid

Hormon tiroid dalam tubuh berfungsi membantu aliran energi ke sel-sel tubuh, sehingga kadar tiroid yang rendah dapat menyebabkan kehabisan energi dalam waktu cepat. Akibatnya, tubuh akan merasa lelah dan tidak bertenaga.
Sebaliknya, kadar tiroid yang berada di atas batas normal dapat meningkatkan detak jantung. Hal ini dapat menyebabkan kadar kolesterol tubuh menjadi terganggu.
5. Kesehatan kardiovaskular

Sistem kardiovaskular adalah sistem tubuh yang terdiri dari jantung dan pembuluh darah dan yang berfungsi untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Tes kardiovaskular akan menilai kemampuan tubuh seseorang untuk menyerap oksigen, kemampuan jantung memompa darah, dan kondisi kesehatan pembuluh darah.
Tes kesehatan kardiovaskular ini dapat bermacam-macam. Namun, beberapa yang paling umum dilakukan adalah tes EKG (Elektrokardiogram) untuk merekam ritme, laju, dan aktivitas jantung, tes ekokardiogram untuk memantau kondisi jantung, dan rontgen dada
untuk mengetahui gambar dari jantung, paru-paru, saluran pernapasan, dan tulang rusuk pasien.
Melakukan cek kesehatan secara menyeluruh sebelum mengikuti lari maraton sangat penting untuk memastikan tubuh dalam kondisi optimal dan mengurangi risiko cedera atau komplikasi kesehatan. Persiapan yang matang, khususnya mempersiapkan kebugaran akan membantumu meraih pengalaman lari maraton yang lebih baik.