ilustrasi cegukan (unsplash.com/krakenimages)
Dalam beberapa kasus, cegukan bisa menjadi tanda adanya penyakit tertentu yang mempengaruhi saraf atau sistem saraf pusat. Beberapa penyakit yang bisa menyebabkan cegukan antara lain seperti radang otak, radang selaput otak dan sumsum tulang belakang, sklerosis multipel, stroke, cedera otak serius, tumor, infeksi, atau iritasi pada saraf vagus atau saraf frenikus.
Saraf-saraf ini menyuplai otot diafragma. Jika kamu mengalami cegukan bersamaan dengan gejala-gejala lain, seperti nyeri perut, demam, sesak napas, muntah, batuk darah, atau merasa seperti tenggorokanmu akan tertutup, kamu harus segera mencari bantuan medis.
Cegukan merupakan kontraksi otot diafragma yang tidak disengaja dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Cegukan dapat berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa hari, dan dapat menjadi pertanda dari suatu kondisi medis tertentu. Untuk mencegah terjadinya cegukan, diperlukan upaya untuk menjaga kesehatan dan pernapasan yang baik. Selain itu, konsumsi makanan atau minuman yang dapat memicu cegukan, seperti minuman beralkohol dan soda, juga perlu dihindari.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua. Sampai bertemu lagi di artikel selanjutnya!