5 Contoh Negativity Bias yang Sering Dialami dan Cara Menghindarinya

25 Agu 2024, 21:53 WIB

Muhamad Aldifa

ilustrasi marah (pexels.com/Timur Weber)

Intinya sih...

Kita lebih ingat pengalaman buruk daripada yang baik, contoh klasik dari Negativity Bias.
Cara menghindarinya: Alihkan pikiran dengan mengingat tiga momen bahagia, agar otak lebih seimbang dalam menyimpan kenangan.
Komentar negatif bisa mengganggu meskipun banyak pujian, bentuk lain dari Negativity Bias.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kamu pernah merasa kejadian buruk lebih melekat di ingatan ketimbang momen bahagia? Misalnya, satu insiden kecil bisa bikin mood kamu turun drastis, meskipun banyak hal positif terjadi di sekelilingmu. Nah, fenomena ini dikenal dengan nama Negativity Bias.

Kebiasaan ini membuat kita lebih fokus pada hal-hal negatif daripada yang positif. Jadi, untuk membantu kamu lebih memahami dan mengatasi hal ini, yuk kita ulas beberapa contohnya. Nah, berikut adalah lima contoh Negativity Bias yang sering kita alami sehari-hari dan cara jitu untuk mengatasinya!

1. Kenangan buruk yang selalu menghantui

ilustrasi pasangan tidak harmonis (pexels.com/RDNE Stock project)

Pernahkah kamu merasa lebih ingat pengalaman buruk daripada yang baik? Misalnya, kamu mungkin lebih ingat saat jatuh dari sepeda ketimbang saat berhasil naik sepeda untuk pertama kalinya. Ini adalah contoh klasik dari Negativity Bias.

Cara menghindarinya: Setiap kali pikiranmu melayang ke kenangan buruk, coba alihkan dengan mengingat tiga momen bahagia yang terjadi di hari yang sama. Ini bisa membantu otakmu lebih seimbang dalam menyimpan kenangan.

2. Terus memikirkan komentar negatif

ilustrasi berpikir (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kadang, satu komentar negatif dari seseorang bisa mengganggu pikiranmu meskipun kamu telah menerima banyak pujian. Ini juga merupakan bentuk Negativity Bias.

Cara menghindarinya: Latih dirimu untuk mengucapkan ‘terima kasih’ atas feedback yang diberikan. Dengan begitu, kamu bisa mengambil pelajaran dari komentar tersebut tanpa terus-menerus terpengaruh oleh dampaknya.

3. Kecenderungan mengklik berita buruk

ilustrasi gawai (pexels.com/Karolina Grabowska)

Seringkali, kita lebih tertarik untuk mengklik berita atau artikel yang berisi kabar buruk daripada yang positif. Ini juga termasuk dalam Negativity Bias.

Cara menghindarinya: Sengaja cari dan baca berita atau artikel yang berisi hal-hal positif. Dengan membanjiri diri dengan informasi yang menginspirasi, kamu bisa mengurangi dampak bias negatif ini.

4. Fokus pada kritik daripada pujian

ilustrasi berbincang (pexels.com/August de Richelieu)

Di tempat kerja atau saat belajar, kita sering kali lebih fokus pada kritik yang diterima daripada pujian. Hal ini bisa membuat kita lupa akan pencapaian yang telah diraih.

Cara menghindarinya: Buat jurnal keberhasilan dan catat setiap pencapaian, sekecil apapun itu. Ini akan membantu kamu melihat gambaran besar dari perjalananmu dan menjaga motivasi tetap tinggi.

5. Mengingat momen memalukan

ilustrasi berpikir (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Siapa yang bisa melupakan saat-saat memalukan? Seperti tersandung di depan banyak orang atau salah ucap saat presentasi. Ini juga merupakan bagian dari Negativity Bias.

Cara menghindarinya: Latihan mindfulness atau meditasi bisa membantu kamu lebih hadir di momen ini dan tidak terlalu larut dalam kenangan masa lalu.

Nah, itu dia lima contoh Negativity Bias yang sering kita alami sehari-hari dan beberapa tips untuk mengatasinya. Ingat, kita semua punya kecenderungan ini, tapi dengan kesadaran dan latihan, kita bisa mengurangi dampaknya dalam kehidupan kita. Yuk, kita terus berlatih untuk melihat sisi positif dari segala situasi!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.