Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Bahaya Makanan Tinggi Garam, Gak Cuma Masalah Jantung

ilustrasi tinggi garam (pexels.com/kei photo)
ilustrasi tinggi garam (pexels.com/kei photo)

Kita sering dengar kalau terlalu banyak makan garam bisa bikin tekanan darah naik dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Tapi ternyata, dampaknya gak cuma itu. Konsumsi garam berlebihan juga bisa memicu berbagai masalah kesehatan lain yang mungkin belum banyak diketahui.

Nah, ini dia 5 bahaya tersembunyi dari makanan tinggi garam yang bisa membahayakan tubuhmu. Yuk simak selengkapnya! 

1. Meningkatkan risiko stroke

ilustrasi sakit (unsplash.com/National Cancer Institute)
ilustrasi sakit (unsplash.com/National Cancer Institute)

Garam bisa bikin tekanan darah naik karena tubuh menahan lebih banyak cairan. Semakin banyak cairan yang tertahan, semakin besar tekanan dalam pembuluh darah. Dalam jangka panjang, ini bisa merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke.

Stroke terjadi saat aliran darah ke otak terganggu, entah karena penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Tekanan darah tinggi akibat kelebihan garam adalah salah satu faktor utama penyebabnya. Mengurangi asupan garam bisa membantu menurunkan risiko stroke secara signifikan.

2. Merusak fungsi ginjal

ilustrasi ginjal (unsplash.com/Robina Weermeijer)
ilustrasi ginjal (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Ginjal berfungsi menyaring kelebihan garam dari darah. Tapi kalau kadar garam dalam tubuh terlalu tinggi, ginjal harus bekerja lebih keras. Seiring waktu, ini bisa merusak fungsi ginjal dan meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis.

Pola makan tinggi garam bisa mempercepat penurunan fungsi ginjal, terutama bagi mereka yang sudah memiliki masalah ginjal sebelumnya. Selain itu, terlalu banyak natrium juga bisa menyebabkan pembentukan batu ginjal, yang sangat menyakitkan dan bisa mengganggu sistem ekskresi tubuh.

3. Melemahkan tulang dan memicu osteoporosis

ilustrasi penyakit tulang (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi penyakit tulang (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Garam tidak hanya berdampak pada tekanan darah, tetapi juga berpengaruh pada keseimbangan mineral dalam tubuh. Konsumsi garam berlebihan bisa membuat tubuh kehilangan kalsium melalui urine. Jika ini terjadi terus-menerus, tubuh akan mengambil kalsium dari tulang, yang lama-kelamaan bisa membuat tulang rapuh.

Osteoporosis, atau pengeroposan tulang, adalah salah satu risiko besar dari pola makan tinggi garam. Konsumsi natrium berlebih bisa mempercepat hilangnya kepadatan tulang, terutama pada wanita yang sudah memasuki usia menopause. Mengurangi asupan garam dan meningkatkan konsumsi kalsium serta vitamin D bisa membantu menjaga kesehatan tulang.

4. Meningkatkan risiko kanker lambung

ilustrasi kanker (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi kanker (pexels.com/Thirdman)

Makanan tinggi garam, seperti makanan olahan dan makanan cepat saji, bisa merusak lapisan lambung. Ini bisa menyebabkan iritasi dan peradangan yang dalam jangka panjang meningkatkan risiko kanker lambung.

Selain itu, garam juga bisa mendukung pertumbuhan bakteri Helicobacter pylori, yang dikenal sebagai penyebab utama luka lambung dan kanker lambung. Pola makan tinggi garam berkaitan erat dengan peningkatan risiko kanker lambung. Mengurangi konsumsi garam dan memperbanyak makanan segar seperti sayur dan buah bisa membantu melindungi kesehatan lambung.

5. Melemahkan sistem imun

ilustrasi sakit (unsplash.com/Yuris Alhumaydy)
ilustrasi sakit (unsplash.com/Yuris Alhumaydy)

Baru-baru ini, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi garam berlebihan bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh. Garam yang terlalu banyak dalam makanan dapat memicu peradangan dan membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi bakteri.

Asupan garam tinggi bisa mengganggu fungsi sel-sel imun yang bertugas melawan infeksi. Ini berarti tubuh jadi lebih sulit melawan penyakit, terutama yang berkaitan dengan bakteri patogen. Mengurangi garam dalam diet sehari-hari dapat membantu memperkuat sistem imun dan menjaga tubuh tetap sehat. 

Mengurangi konsumsi garam bukan hanya tentang menjaga kesehatan jantung, tetapi juga mencegah berbagai penyakit lain yang bisa berdampak serius. Dengan lebih selektif dalam memilih makanan dan mengurangi asupan garam, kamu bisa menjaga tubuh tetap sehat dalam jangka panjang. Pilih makanan segar, hindari makanan olahan yang tinggi garam, dan biasakan membaca label nutrisi sebelum membeli produk makanan. Kesehatan tubuh ada di tanganmu sendiri!

Referensi:

  • https://www.houstonmethodist.org/blog/articles/2022/mar/what-happens-if-you-eat-too-much-salt/
  • https://www.nhs.uk/live-well/eat-well/food-types/salt-in-your-diet/
  • https://www.vogue.com/article/too-much-salt
  • https://medicine.yale.edu/news/medicineatyale/article/salt-is-new-culprit-in-autoimmunity/
  • https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8030856/
  • https://nutritionsource.hsph.harvard.edu/salt-and-sodium/
  • https://www.cancer.org.au/cancer-information/causes-and-prevention/diet-and-exercise/food-and-nutrition/salt-and-sugar

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us