ilustrasi panik (pexels.com/JJY Media)
Dalam situasi tertentu, seseorang sering kali merasa dikejar waktu sehingga mengambil keputusan dengan terburu-buru. Ketika berada di bawah tekanan waktu, otak manusia cenderung lebih fokus pada menyelesaikan masalah secepat mungkin daripada mempertimbangkan segala konsekuensinya. Hal ini terutama terjadi saat seseorang harus memutuskan sesuatu di tengah keadaan darurat atau saat kesempatan tertentu hanya tersedia untuk waktu yang sangat singkat.
Namun, keputusan yang diambil di bawah tekanan waktu ini sering kali memiliki risiko tinggi. Karena kurangnya waktu untuk menganalisis berbagai alternatif, orang mungkin mengabaikan detail penting yang bisa berdampak besar. Misalnya, dalam konteks pekerjaan, keputusan yang terburu-buru dapat menyebabkan kesalahan strategis yang merugikan, atau dalam kehidupan pribadi, dapat menciptakan konflik karena kurangnya pemahaman mendalam tentang situasi yang dihadapi.
Mengambil keputusan dengan tergesa-gesa bisa berisiko dan sering kali menghasilkan penyesalan di kemudian hari. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali faktor-faktor yang mendorong kebiasaan ini dan belajar mengelolanya. Dengan meluangkan waktu untuk menganalisis setiap situasi, kita dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan membawa manfaat jangka panjang.