5 Alasan Harus Nonton Film The Platform, Penuh Kritik Sosial Pedas!

Bayangkan terjebak di sebuah penjara vertikal, di mana makanan hanya turun sekali sehari dan hanya untuk dua menit. Rasa lapar yang menyiksa, perebutan makanan yang brutal, dan ketakutan akan kematian menjadi teman hidupmu setiap hari. Inilah gambaran kelam yang disajikan dalam film menegangkan The Platform.
Film ini bukan sekadar cerita fiksi ilmiah biasa. The Platform mengajak kita menyelami lautan pertanyaan moral dan filosofis tentang keserakahan, kemanusiaan, dan perjuangan untuk bertahan hidup. Di balik premis yang sederhana, film ini menawarkan kritik tajam terhadap sistem sosial yang timpang dan ketidakadilan yang merajalela di dunia.
Penasaran dengan pengalaman mencekam di dalam penjara vertikal ini? Berikut lima alasan mengapa kamu harus menonton The Platform. Yuk, simak!
1. Premis yang menarik dan unik

The Platform memperkenalkan kita pada struktur penjara vertikal yang mengerikan, di mana tahanan harus berjuang untuk mendapatkan makanan dari platform yang turun setiap hari. Konsep ini menggugah pemikiran tentang bagaimana sumber daya dibagi dan bagaimana keserakahan dapat mempengaruhi perilaku manusia. Di sisi lain, film ini juga menantang penonton untuk mempertimbangkan tindakan mereka sendiri dalam situasi serupa, membuatnya menjadi pengalaman yang sangat pribadi dan introspektif.
Setiap tingkat penjara dalam film ini mewakili strata sosial yang berbeda, dengan orang-orang di tingkat atas yang menikmati kelebihan sementara mereka di bawah harus puas dengan sisa-sisa. Ini adalah gambaran yang kuat tentang distribusi kekayaan dan kesenjangan sosial yang kita hadapi di dunia nyata, dan The Platform berhasil menyampaikan pesan ini dengan cara yang sangat visual dan emosional.
2. Kritik sosial yang tajam

Film ini tidak hanya sekedar karya seni; itu adalah komentar sosial yang tajam tentang dunia kita saat ini. Dengan latar belakang penjara yang mengerikan, The Platform memberikan komentar yang cerdas tentang kesenjangan sosial dan ekonomi. Ini adalah kritik terhadap konsumerisme dan ketidakadilan yang ada di masyarakat kita, dan film ini mengajak penonton untuk merenungkan tentang solidaritas dan keadilan sosial.
The Platform juga mengeksplorasi tema-tema seperti kekuasaan, diskriminasi, dan perbedaan kelas dalam cara yang sangat nyata dan menggugah. Ini adalah film yang memaksa penonton untuk menghadapi realitas yang tidak nyaman tentang bagaimana sistem saat ini mempengaruhi individu dan kelompok sosial yang berbeda.
3. Performa akting yang memukau

Ivan Massagué, sebagai Goreng, membawa kedalaman emosional yang luar biasa ke dalam karakternya. Transformasi karakternya dari seorang idealis menjadi seseorang yang putus asa untuk bertahan hidup adalah perjalanan yang menarik dan menyentuh. Aktingnya yang kuat didukung oleh ensemble cast yang juga memberikan performa yang tidak kalah mengesankan, membuat setiap momen di film ini terasa nyata dan mendesak.
Selain Massagué, para pemeran pendukung seperti Antonia San Juan, Zorion Eguileor, Emilio Buale Coka, dan Alexandra Masangkay juga memberikan nuansa yang kaya dan kompleks pada karakter mereka. Mereka semua berkontribusi pada narasi yang kuat dan memastikan bahwa setiap adegan penuh dengan ketegangan dan emosi yang autentik.
4. Pengalaman sinematik yang mendalam

The Platform berhasil menciptakan atmosfer yang kaya dan mendetail meskipun sebagian besar adegan berlangsung di dalam ruang yang terbatas. Desain produksi yang minimalis namun efektif dan sinematografi yang cermat memperkuat tema-tema yang diangkat oleh film ini. Penggunaan cahaya dan bayangan, serta komposisi adegan, semuanya dirancang untuk menambah intensitas pengalaman menonton.
Film ini juga berhasil dalam menciptakan dunia yang imersif dan menekankan pentingnya solidaritas dan kemanusiaan dalam kondisi yang paling ekstrem. Ini adalah pengalaman sinematik yang mendalam yang akan membuat penonton terpikir dan mungkin bahkan mengubah cara mereka melihat dunia.
5. Relevansi dengan isu-isu aktual

The Platform sangat relevan dengan isu-isu yang dihadapi masyarakat saat ini, seperti pandemi dan krisis ekonomi. Film ini mengeksplorasi bagaimana krisis dapat mempengaruhi perilaku manusia dan menyoroti pentingnya berbagi dan bekerja sama dalam menghadapi kesulitan. Pesan yang disampaikan film ini tidak hanya tepat waktu tetapi juga abadi, mengingatkan kita bahwa kemanusiaan dan empati adalah nilai-nilai yang harus kita pegang teguh.
Dengan menyajikan kritik terhadap sistem kapitalis dan penekanan pada pembagian kelas, The Platform mengangkat pertanyaan tentang etika menimbun sumber daya sementara yang lain menderita dan menyoroti kebutuhan akan tindakan kolektif untuk mengatasi ketidaksetaraan sosial. Ini adalah film yang memprovokasi pemikiran dan memicu diskusi penting tentang masalah-masalah yang kita hadapi sebagai masyarakat global.
Film The Platform bukan hanya sekedar hiburan, tetapi juga sebuah refleksi yang mendalam tentang masyarakat kita. Jadi, tunggu apa lagi? Saksikan dan rasakan sendiri pesan yang disampaikan melalui film yang memikat ini. Selamat menonton!