Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi malu (pexels.com/Pragyan Bezbaruah)
ilustrasi malu (pexels.com/Pragyan Bezbaruah)

Intinya sih...

  • Rasa malu hanya sebentar, jangan biarkan itu menghalangi pengalaman baru
  • Orang lain tidak terlalu peduli, fokuslah pada kesempatan yang bisa didapat
  • Malu adalah bagian dari proses belajar dan berkembang, jangan takut mencoba hal baru
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah gak sih, ngerasa pengen coba sesuatu yang baru tapi malah mundur karena takut malu? Entah itu belajar skill baru, gabung komunitas, atau sekadar cobain makanan asing di depan umum. Kadang, rasa malu bikin kita lebih milih diam di zona nyaman, padahal justru di luar sana ada banyak kesempatan yang bisa bikin hidup lebih seru. Masalahnya, kalau terus-terusan takut malu, kita bisa kelewatan banyak hal menarik yang sebenarnya bisa nambah pengalaman dan bikin kita berkembang.

Faktanya, rasa malu itu seringkali cuma ada di kepala kita sendiri. Orang lain mungkin gak terlalu peduli atau kalaupun mereka melihat, paling juga cuma sebentar lalu lupa. Makanya, daripada kebanyakan mikir soal malu, mending fokus ke apa yang bisa kita dapat kalau berani mencoba. Berikut ini adalah lima alasan kenapa kamu gak perlu takut malu untuk mendapatkan pengalaman baru.

1. Rasa malu itu sementara, tapi pengalamannya bertahan lama

ilustrasi malu (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Pernah kepikiran gak kalau rasa malu itu sebenarnya cuma sebentar? Misalnya, kamu pengen belajar nyanyi tapi malu karena suaramu masih jauh dari bagus. Mungkin di awal bakal ada yang ketawa atau komentar, tapi setelah beberapa waktu, orang-orang juga bakal terbiasa. Sementara itu, kalau kamu terus belajar, skill bernyanyi kamu bisa meningkat dan suatu hari justru bikin orang kagum.

Bandingin sama kalau kamu memilih gak nyoba sama sekali cuma karena takut malu. Bisa jadi, lima tahun dari sekarang kamu bakal nyesel karena kehilangan kesempatan buat belajar dan berkembang. Makanya, kalau ada sesuatu yang pengen kamu coba, jangan biarin rasa malu menahan langkahmu. Toh, pengalaman yang kamu dapat bisa bertahan lama dan mungkin malah bermanfaat buat masa depan.

2. Orang lain gak peduli sebesar yang kamu kira

ilustrasi malu (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)

Salah satu alasan kenapa orang takut malu adalah karena mereka berpikir semua mata bakal tertuju ke mereka. Padahal, kenyataannya gak gitu. Orang-orang sibuk dengan urusan mereka sendiri dan gak akan terlalu memperhatikan kesalahan kecil yang kamu buat. Misalnya, kalau kamu salah ngomong di depan umum, mungkin ada yang sadar, tapi dalam hitungan menit mereka udah lupa karena fokus ke hal lain.

Coba ingat-ingat lagi, kapan terakhir kali kamu melihat orang lain melakukan kesalahan kecil dan kamu benar-benar mengingatnya sampai sekarang? Kemungkinan besar, hampir gak pernah. Itu karena kita cenderung lebih peduli sama diri sendiri dibanding memperhatikan kesalahan orang lain. Jadi, daripada khawatir berlebihan soal pendapat orang lain, lebih baik gunakan energi itu buat menikmati pengalaman baru.

3. Malu itu bagian dari proses belajar

ilustrasi takut (pexels.com/Mikhail Nilov)

Gak ada yang langsung jago dalam hal apa pun tanpa melalui proses belajar. Dan dalam proses itu, wajar banget kalau sesekali kita melakukan kesalahan atau mengalami momen yang bikin malu. Justru, kalau kamu gak pernah merasa malu, bisa jadi kamu gak benar-benar belajar sesuatu yang baru. Malu itu tanda bahwa kamu sedang keluar dari zona nyaman, dan itu berarti kamu sedang berkembang.

Coba perhatiin atlet, musisi, atau orang-orang sukses lainnya. Mereka semua pasti pernah mengalami momen-momen canggung dan memalukan di awal perjalanan mereka. Tapi mereka gak berhenti di situ, mereka terus berusaha sampai akhirnya berhasil. Jadi, kalau kamu mengalami hal yang bikin malu saat belajar sesuatu, anggap aja itu bagian dari perjalanan menuju keberhasilan.

4. Bisa bikin kesempatan bagus lewat begitu saja

ilustrasi malu (pexels.com/Mikhail Nilov)

Bayangin kalau kamu dapat kesempatan untuk kerja di tempat yang kamu impikan, tapi kamu nolak karena takut gak cocok atau takut salah. Misalnya, ada event networking yang bisa mempertemukan kamu dengan orang-orang berpengaruh, tapi kamu gak datang karena takut salah ngomong. Padahal, kesempatan-kesempatan kayak gitu bisa mengubah hidup kamu ke arah yang lebih baik.

Kalau kamu terus menahan diri karena takut malu, kamu bisa kehilangan peluang berharga yang mungkin gak akan datang dua kali. Kesempatan sering kali datang tiba-tiba, dan yang bisa memanfaatkannya adalah orang-orang yang berani mencoba meskipun belum sempurna. Jadi, daripada sibuk mikirin rasa malu, lebih baik pikirkan apa yang bisa kamu dapat dari pengalaman itu.

5. Kamu bisa menemukan hal yang benar-benar kamu suka

ilustrasi malu (pexels.com/Deeana Arts)

Kadang, kita gak tahu apa yang sebenarnya kita suka atau kita jagoin sampai kita mencobanya. Misalnya, kamu mungkin selalu berpikir bahwa kamu gak berbakat dalam menulis, tapi suatu hari kamu nekat ikut lomba menulis dan ternyata menang. Mungkin kamu selalu merasa gak cocok buat jadi pembicara, tapi setelah dipaksa buat presentasi, kamu malah sadar kalau kamu menikmatinya.

Tapi kalau kamu terlalu takut buat mencoba karena khawatir bakal malu, kamu gak akan pernah tahu potensi sebenarnya yang kamu miliki. Banyak orang yang akhirnya menemukan passion mereka setelah berani mencoba sesuatu yang awalnya terasa asing dan menakutkan. Jadi, jangan biarkan rasa malu menghalangi kamu buat menemukan sesuatu yang bisa bikin hidupmu lebih berarti.

Kalau terus-terusan malu dan takut, kita bisa kehilangan banyak kesempatan bagus dan gak pernah tahu apa yang sebenarnya kita suka. Jadi, mulai sekarang, coba tantang diri sendiri buat berani keluar dari zona nyaman. Gak perlu langsung besar, bisa dimulai dari hal-hal kecil dulu. Siapa tahu, dari sana kamu bisa menemukan sesuatu yang baru dan bahkan mengubah hidupmu ke arah yang lebih baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team