Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

4 Tips Menjadi Pendengar yang Baik untuk Orang Terdekat

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Elle Hughes)
ilustrasi pertemanan (pexels.com/Elle Hughes)
Intinya sih...
  • Fokus penuh pada saat mendengarkan:
    Memberikan perhatian penuh dengan mematikan gawai dan menghindari distraksi untuk menunjukkan kepentingan mendengarkan sepenuh hati.
  • Tahan diri dan tidak langsung memberi solusi:
    Berusaha menahan diri untuk tidak langsung memberi saran atau solusi agar lawan bicara tetap merasa dihargai dan dimengerti.
  • Gunakan bahasa tubuh yang menunjukkan empati:
    Menggunakan bahasa tubuh terbuka seperti mengangguk dan memiringkan badan untuk memperkuat kesan bahwa kamu benar-benar peduli pada lawan bicara.

Menjadi pendengar yang baik tentu merupakan bentuk kepedulian yang sering kali lebih bermakna daripada hanya sekadar memberi nasihat atau solusi semata. Pada saat orang terdekat sedang mengalami masalah dan merasa ingin didengarkan sepenuh hati, maka mereka biasanya hanya perlu merasa dihargai, dimengerti, dan juga tidak sendirian dalam menghadapi masalah tersebut.

Tidak semua orang mampu menjadi pendengar yang benar-benar hadir secara emosional, sehingga memang diperlukan kesabaran, empati, dan juga keterampilan dalam berkomunikasi agar tidak sampai terlihat seperti menghakimi atau justru memotong pembicaraan. Oleh sebab itu, pahamilah beberapa cara berikut ini untuk menjadi pendengar yang baik, khususnya untuk orang-orang terdekat.

1. Fokus penuh pada saat mendengarkan

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Jopwell)
ilustrasi mengobrol (pexels.com/Jopwell)

Salah satu cara utama untuk menjadi pendengar yang baik adalah dengan memberikan perhatian penuh ketika lawan bicara sedang berbicara. Coba matikan gawai, hentikan aktivitas lain, dan juga arahkan pandangan, serta bahasa tubuh ke arah lawan bicara, sehingga mereka pun akan benar-benar merasa didengarkan dan diperhatikan.

Dengan menghindari sumber distraksi, maka kamu akan menunjukkan bahwa pembicaraan tersebut dianggap penting dan juga layak didengarkan dengan sepenuh hati. Setidaknya cara tersebut juga akan menciptakan adanya rasa aman bagi orang terdekat untuk mulai membuka diri dan juga berbagai cerita secara jujur dari hati ke hati.

2. Tahan diri dan tidak langsung memberi solusi

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Nam Phong Bùi)
ilustrasi pertemanan (pexels.com/Nam Phong Bùi)

Banyak orang yang merasa perlu untuk langsung memberi saran atau solusi ketika seseorang bercerita padahal, sebetulnya mereka mungkin hanya ingin memeroleh ruang untuk didengarkan. Setidaknya dengan berusaha menahan diri untuk tidak buru-buru merespons ketika lawan bicara, maka hal tersebut akan membuatnya tetap merasa dihargai dan dimengerti.

Terkadang seseorang mungkin hanya ingin meluapkan isi hatinya tanpa harus mendengar opini atau solusi apa pun. Setidaknya dengan mendengarkan secara utuh terlebih dahulu, maka kamu akan memberikan kesempatan untuk mereka dalam menyelesaikan alur pikirannya sendiri tanpa merasa terbebani.

3. Gunakan bahasa tubuh yang menunjukkan empati

ilustrasi pasangan ngobrol (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi pasangan ngobrol (pexels.com/cottonbro studio)

Bahasa tubuh seperti menatap dengan lembut mengangguk, secara perlahan, atau memiringkan badan ke arah lawan bicara seolah dapat memberikan sinyal bahwa kamu merasa terhubung secara emosional. Respon non verbal seperti ini dinilai penting untuk bisa memperkuat kesan bahwa kamu memang benar-benar peduli pada lawan bicara.

Jangan sampai menyilangkan tangan atau melihat ke arah lain dikarenakan hal tersebut dapat memberikan kesan bahwa kamu tidak tertarik pada topik pembicaraan atau bahkan bersikap defensif. Bahasa tubuh yang terlihat terbuka akan membuat percakapan pun terasa lebih nyaman dan juga mendalam, sehingga lawan bicara juga dapat menyampaikan ceritanya dengan baik.

4. Ulangi atau parafrase untuk menunjukkan pemahaman

ilustrasi pasangan ngobrol (pexels.com/Kampus Production)
ilustrasi pasangan ngobrol (pexels.com/Kampus Production)

Sesekali mengulangi atau memparafrase ucapan lawan bicara seolah menunjukkan bahwa kamu benar-benar mendengarkan dan juga memahami maksudnya. Contohnya bisa dengan menggunakan bahasa yang memang sederhana dan dapat dipahami agar nantinya tidak sampai terkesan bertele-tele.

Teknik ini juga soal dapat memperjelas informasi yang disampaikan, serta memberi kesempatan untuk mereka dalam menegaskan kembali atau meluruskan maksud yang ada. Hal ini juga dapat memperkuat hubungan emosional dan meminimalisir potensi kesalahpahaman dalam komunikasi.

Nyatanya bukan hal mudah untuk menjadi pendengar yang baik. Dengan beberapa cara di atas, maka kamu bisa menjadi tempat bersandar yang menenangkan untuk orang-orang terdekat. Jadilah pendengar yang baik agar orang-orang terdekatmu tetap merasa dihargai!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us