Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi hewan kurban (pexels.com/Chris .)
ilustrasi hewan kurban (pexels.com/Chris .)

Intinya sih...

  • Hari Raya Idul Adha adalah simbol keikhlasan, kepedulian sosial, dan ketakwaan kepada Allah.
  • Kurban bukan ibadah wajib, tapi sunnah muakkad dengan keutamaan luar biasa.
  • Hewan kurban harus memenuhi syarat kesehatan dan usia, uangnya harus halal, dan niatnya harus ikhlas.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Hari Raya Idul Adha memang identik dengan ibadah kurban. Momen ini bukan sekadar ritual tahunan, tapi juga simbol keikhlasan, kepedulian sosial, dan ketakwaan kepada Allah. Sayangnya, masih banyak yang menganggap kurban itu cuma soal "asal punya uang, beli hewan, potong, selesai." Padahal, ibadah kurban punya makna yang jauh lebih dalam dari sekadar menyembelih.

Sebelum kamu buru-buru transfer DP kambing atau sapi, ada baiknya kamu pahami dulu beberapa hal penting soal kurban. Supaya gak cuma jadi formalitas atau ajang pamer di sosial media. Berikut ini beberapa hal yang wajib kamu tahu sebelum berkurban. Jangan sampai niat baikmu malah kurang tepat sasaran.

1. Kurban itu ibadah sunnah muakkad, tapi pahalanya luar biasa

Ilustrasi sapi (Pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Banyak yang belum tahu bahwa kurban bukan ibadah wajib, tapi sunnah muakkad, alias sangat dianjurkan. Rasulullah sendiri tidak pernah meninggalkan ibadah ini selama hidupnya. Meskipun tidak berdosa kalau tidak melakukannya, tapi keutamaannya luar biasa. Bahkan, satu tetes darah hewan kurban bisa jadi wasilah ampunan dosa.

Jadi, kalau kamu sudah punya kemampuan, jangan tunda-tunda. Tapi ingat, ibadah ini tetap harus didasari niat karena Allah, bukan karena ingin kelihatan "sudah mapan" atau sekadar ikut-ikutan lingkungan. Jangan sampai niatmu tergelincir, karena pahalanya juga tergantung dari keikhlasanmu.

2. Hewan yang dikurbankan harus memenuhi syarat tertentu

Ilustrasi sapi (Pexels.com/Julissa Helmuth)

Gak bisa asal pilih kambing atau sapi yang penting murah. Dalam syariat, hewan kurban harus memenuhi beberapa syarat, seperti sehat, cukup umur, dan tidak cacat. Sapi dan kambing yang masih kecil, kurus banget, atau punya cacat permanen seperti buta atau pincang, tidak sah dijadikan hewan kurban.

Makanya, kamu harus teliti sebelum membeli. Gak sedikit juga pedagang yang nakal, apalagi menjelang hari H. Jadi penting banget untuk beli dari tempat yang terpercaya, dan kalau bisa langsung cek fisiknya sendiri. Jangan sampai niat baik malah jadi sia-sia cuma karena kurang hati-hati dalam memilih hewan kurban.

3. Harta untuk kurban harus berasal dari yang halal

Ilustrasi berdoa (Pexels.com/RDNE Stock project)

Ini yang sering luput: asal ada uang, langsung beli hewan kurban. Tapi, gak semua uang bisa dipakai buat kurban. Uang yang dipakai harus berasal dari sumber yang halal. Gaji hasil kerja keras, usaha yang jujur, atau rezeki yang jelas sumbernya. Kalau uangnya hasil korupsi, riba, atau tipu-tipu, ya gimana mau dapat berkah?

Kurban itu bentuk ibadah, dan dalam ibadah, yang halal bukan cuma soal hasil akhirnya, tapi juga prosesnya. Jadi penting banget untuk jujur pada diri sendiri: dari mana uang ini berasal? Kurban yang benar bukan cuma menyembelih hewan, tapi juga menyembelih ego dan keinginan duniawi demi mendekatkan diri pada Allah.

4. Kurban bukan ajang pamer atau kompetisi

Ilustrasi sapi (Pexels.com/Ar kay)

Zaman sekarang, ada aja yang niat kurban biar bisa update di Instagram atau pamer di status WA. Beli sapi besar, terus bikin caption “Alhamdulillah tahun ini bisa berkurban lagi, semoga berkah ya guys!” Padahal niatnya bukan buat bersyukur, tapi ingin dapat validasi. Ini yang bahaya.

Kurban itu ibadah pribadi antara kamu dan Tuhan. Gak perlu diumbar-umbar, apalagi dibanding-bandingkan. Kurban bukan soal seberapa besar hewannya, tapi seberapa ikhlas hatinya. Kalau niatnya udah gak lurus dari awal, bisa-bisa yang dapat pahala malah cuma tukang potong hewannya. Jadi, sebelum update apa pun di medsos, tanya dulu: ini niatnya dakwah atau cuma cari pujian?

Memahami makna kurban secara utuh bisa bikin ibadahmu jadi lebih bermakna, gak asal niat. Karena Allah gak cuma melihat daging dan darah dari hewan kurban, tapi juga niat dan ketakwaan dari hati yang melakukannya. Jadi, sebelum kamu berkurban, yuk luruskan dulu niat, pastikan semua syarat terpenuhi, dan jadikan ini momen refleksi diri. Semoga kurban kita diterima dan jadi wasilah kebaikan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team