Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi anak percaya diri (unsplash.com/unsplash+)

Mengajarkan anak tentang pentingnya kesadaran dan kepercayaan diri terhadap tubuh sejak dini, penting diperhatikan orangtua. Dilansir Parents, kesadaran dan kepercayaan tubuh yang positif serta fokus pada fungsi daripada penampilan dapat membantu anak sepanjang hidup mereka. Sebaliknya, harga diri yang rendah dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti depresi, kecemasan, dan gangguan makan.

Sayangnya, mengenalkan body positivity pada anak sering kali menjadi tantangan bagi orangtua, utamanya ketika anak memasuki usia remaja. Mereka mungkin akan lebih sering membandingkan tubuh dengan teman sebaya atau bahkan public figure tertentu di media online. Yang mana gak jarang, hal ini membuat anak kurang percaya diri.

Meskipun begitu jangan khawatir dulu. Pasalnya ada empat cara efektif ajarkan body positivity pada anak sejak dini. Simak sampai akhir, ya!

1. Mengajarkan konsep body positivity sejak masa pra sekolah

ilustrasi memakai kaos kaki (unsplash.com/unsplash+)

Pada dasarnya body images negatif bukan hal sepele, namun bisa memengaruhi perkembangan anak. Hal tersebut  bisa meruntuhkan kepercayaan diri dan memicu perasaan frustasi karena mereka merasa ada kekurangan dalam diri yang membuatnya buruk di depan orang lain. Maka dari itu, memberikan pengertian mengenai pentingnya body images positif  pada anak perlu dilakukan sejak dini atau bahkan sejak masa pra sekolah.

Dilansir Parents, penelitian menunjukkan anak-anak mulai berbicara tentang masalah tubuh sejak usia lima tahun. Itulah mengapa penting bagi orang tua untuk memulai percakapan ini lebih awal. Para ahli menjelaskan cara-cara sederhana untuk mengenalkan body positivity, bahkan sebelum seorang anak mulai masuk taman kanak-kanak. Hal tersebut bisa dimulai misalnya dengan mengenalkan anggota-anggota tubuh beserta fungsinya, melakukan self talk positif akan tubuh di depan cermin, dsb. Sehingga dari sini diharapkan nantinya  mereka lebih memprioritaskan untuk merawat diri.

2. Fokus akan kebugaran dan kesehatan anak

Editorial Team

Tonton lebih seru di